at the Beginning of Our Story: Remember when We Love each other

We Love - 14

Terkadang, aku merasa terganggu tanpa tahu alasannya
Tapi perasaanku padamu tidak pernah berubah
Ku pikir, aku yang aneh di sini
Dan merasa harus berjuang sendiri

Ketika aku bingung di ruangan yang kosong
TV menayangkan ulang drama kemarin
Aku menggenggam ponsel yang tidak berdering hingga tertidur

Hari itu rasanya kamu milikku, milikku, tapi bukan
Rasanya aku milikmu, milikmu, tapi bukan
Sebenarnya apa status kita berdua??

Sebenarnya aku bingung, jangan menjauh dariku

Kita berdua terlihat seperti sepasang kekasih
Terlihat seperti sepasang kekasih tapi bukan
Aku benci mengetahui saat kita hanya berteman
Tapi di depanku kamu selalu bertingkah tidak jelas

Aku ingin di setiap pagi mendapat chat darimu
Aku ingin mengakhiri hariku dengan telepon darimu
Di akhir pekan aku ingin memelukmu
Di depan orang banyak seolah-olah aku sedang pamer

Hari itu rasanya kamu milikku, milikku, tapi bukan
Rasanya aku milikmu, milikmu, tapi bukan
"Kita berdua ini hanya teman" aku benci mendengar kenyataan itu

Aku tidak menyukaimu, hari itu aku tidak menyukaimu
Tapi aku hanya memilikimu, hanya dirimu
Tolong berikan kepastian padaku
Jangan terus menahannya
Ungkapkanlah cintamu padaku

Berusaha agar kita terus terlihat seperti teman
Bertingkah seolah kita sepasang kekasih, jangan lakukan itu
Hal yang benar-benar aku pikirkan
Kau membuatku gugup
Baby, kau begitu ambigu

Aku tidak bisa melakukan apapun dan hanya berharap pada keajaiban
Aku ingin pertanda yang jelas
Tapi aku melupakannya setiap melihat senyummu

Hari itu rasanya kamu milikku, milikku, tapi bukan
Rasanya aku milikmu, milikmu, tapi bukan
Jangan hanya tertawa seolah tidak terjadi apapun
Sekarang hentikan semua ini
Jadilah kekasihku yang sebenarnya

Jangan menaruh ku dalam hatimu dan melihat yang lain
Mengapa kamu tidak berhenti berakting seperti tidak terjadi apapun
Jangan beralasan kamu lelah
Cepat katakan padaku bahwa kamu mencintaiku

(Lirik terjemahan dari lagu Soyu x Jung Gi Go - Some)

"Sarawat!" Tine membuka pintu tanpa mengetuk

Sarawat menoleh dengan santai walau jantungnya berdetak kencang karena kaget

"Sedang apa??" penasaran Tine

"Ada apa?" tenang Sarawat

"Ohoo~ kau menulis lagi. Kali ini apa yang kau tulis? Kau tidak akan menunjukkannya padaku?" Tine melompat ke atas ranjang dan duduk di samping Sarawat sambil bertingkah sok imut

"Ada apa kau kemari? Ini bukan lagi apartemenmu" tenang Sarawat

"Aw! Tapi orang tuaku juga membelikan beberapa perabotan di sini" protes Tine mengerucutkan bibirnya

"Apa mau mu?" Sarawat bangkit lalu beranjak ke kamar

"Sarawat, minggu depan kita wisuda" ceria Tine mengekor di belakang Sarawat