Chapter 2

944 101 6
                                    

Puplis pd tgl 29 Juni

———💐———

HaPpy ReAdiNg

———💐———

***

"Huh, walaupun Free capek juga ya malah ake gotong royongan segala lagi! " Gerutu Nina sambil merenggangkan otot-otot nya.

"Hmm, habis ini kita makan kuy, laper gue" Ajak Yeji yang baru saja membuang sampah, Nina mengangguk lagian gotong royong nya juga sudah selesai "yok lah. "

"Gue ga habis fikir deh sama pak Sena, ga suka liat kita senang apa?, nanti malam juga ada kelas" Gerutu Nina lagi panjang lebar.

Yeji hanya mengangguk angguk, yang menyuruh Jurusan Teknik gotong royong untuk pengganti kelas adalah pak Sena.

Ya memang dosen mereka yang satu itu selalu memberikan mereka kesibukan.

-Diperjalanan-

"Tapi bagus kan dosen kita buka pak Sena lagi" Ucap Yeji, Nina mengangguk senang "benar juga btw tentang dosen-

Nina menghentikan Jalannya, Yeji juga ikut berhenti, kata Nina membulat sempurna , Yeji yang bingung mengikuti arah pandang Nina.

"Itu bukanya Dosen pengganti pak Sena?" Tanya Nina, Yeji mengangguk tak yakin, karna orang yang mirip dengan Jeno—dosen pengganti pak sena— sedang memberikan sedang membagi bagikan balon pada anak-anak. Karna Yeji dan Nina sekarang ada di taman bermain Kota, tidak mungkin kan?, kata Jeno sendiri dia mempunyai perkerjaan lain selain mengajar, apakah ini perkerjaan yang dimaksud?

"Tapi gue gak yakin deh nin" Jawab Yeji setelah mengangguk, Nina menarik tangan Yeji buat pergi kearah dimana—Jeno? Atau orang lain tersebut.

Mereka berhenti dengan jarak 5 meter dari tempat kejadian "kan bener itu dosen pengganti pak Sena!" Bisik Nina ngegas hingga air liurnya keluar dalam bentuk percikan dan mengenai pipi Yeji, hingga membuat temanya itu kendengkus kesal.

"Ih lu cewek tapi gini amat!" Gerutu Yeji sembari mengelap pipinya jijik. "Hehe bukan apa apa, gue cuman takut kalau lo gak kedengaran" Ucap Nina sambil menyengir.

"Apa lo bilang? Lo pikir gue budeg?!" Ucap Yeji kesal, mungkin terlalu dibawa baper, jadinya teriak.
Sehingga membuat beberapa orang yang ada disekitar mereka menoleh.

"Hehe Yeji!" Panggil Nina, Yeji menoleh, Jeno atau orang lain itu berjalan kearah mereka.

"Mati! Lo ngomongnya ga bisa santai" Ngumbel Nina, Yeji yang menyadari hal itu langsung celingak-celinguk panik.

"Mau balon?"

Keduanya terdiam, "ee, dia pak dia yang mau balon" tunjuk Nina kearah Yeji, dan yang merasa ditunjuk menatap tak percaya atau kesal "Situ yang nyeret kok gue yang kena sih!" Ucap Yeji tak terima lalu Nina berdecak kesal dan membisikan sesuatu ke Yeji.
"Salah lu ngegas"

Yeji mengangguk pasrah, lalu Jeno yang memerhatikan mereka berdua langsung memberikan salah satu balon yang ada ditanganya keYeji.

"Ma-makasih pak" Ucap Yeji, Jeno mengangguk angguk sambil tersenyum dan menampakan senyumanya yang ada dimatanya.

Apakah mereka kagum? Ya, lebih tepatnya takjub.

Gimana perasaan lo saat cogan sejenis macam Jeno senyum dan itu manisnya minta ampun.

Jeno menatap Arloji miliknya yang melekat ditangan kanannya, lalu raut wajahnya menjadi panik, seakan merupakan sesuatu, Yeji dan Nina yang melihat itu juga ikutan kaget, yang panik siapa yang kaget siapa.

Jeno menatap mereka berdua, lalu memberikan semua balon itu, sedangkan mereka berdua sudah bingung sekarang.

"Saya pergi dulu, kalau mau balon itu ambil saja semua" Ucap Jeno lalu bergegas pergi dari taman bermain tersebut, Yeji dan Nina yang melihat itu hanya diam.

Atau lebih tepatnya mereka sedang memasang muka komuk.

"Tau ah, suku ke cafe laper nih" Ajak Nina, Yeji mengangguk lalu keduanya menatap kebelakang, dan memandang satu sama lain, "eh kalian mau balon?" Tanya Yeji, dan anak anak disana mengangguk senang, sembari memberikan balon kepada anak anak yang belum kebagian.

Dan tersisa satu balon, berbentuk hati dan berwarna biru pemberian Jeno untuk Yeji tadi.

"Lah kok?" Yeji bingung seketika saat balon terakhir itu diberikan untuk dirinya "apanya?" Tanya Nina balik, Yeji menggeleng "udahlah, itu kan pemberian dosen kita, lagian tuh bocah udah kebagian balon semua" Ucap Nina yang sudah tidak tahan karna Yeji yang terlalu lama untuk berfikir.

"Tap-

"Udahlah lo banyak bacot, gue laper ni ah, jam makan siang udah mau habis" Potong Nina, dan Yeji hanya mengangguk saja.

o0o

  "Tuan perusahaan Dynamic ingin meminjam uang" Ucap seseorang yang ada di samping meja kerja Jeno.

"Ehm, bilang kedia kalau ingin meminjam sesuatu dengan ku, maka haruslah dia bertatap muka"

***

———💐———

VoTe yOrobUn

———💐———

Cuci mata dulu ;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuci mata dulu ;)

©LittleParks

[1] Between of CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang