Chapter 3

746 90 9
                                    

Dipublis pd tgl 2 Juli

  "Ciee yang dapet balon dari cogan" Goda Nina, dan hal itu membuat Yeji sedikit risih, padahal balonnya sudah meletus sebelum mereka memasuki cafe karna tersangkut di ranting pohon tepi jalan Tol.

"Anjirlah" Yeji lebih memilih diam dan memakan hidangan yang ada di depannya tak lahap karna omongan Nina tadi, atau sekarang dirinya sedang badmood.

Sebenarnya dirinya juga tidak tega kalau balon itu harus meletus.

Nina melirik Yeji sebentar, "ji gue malam ini nginep tempat kos-kosan lo ya" mohon Nina, "tumben, maksudnya kok lo tiba-tiba aja mau nginep dikosan gue?" Tanya Yeji sambil menyeruput cappucino dinginya.

"Kos-kosan gue akhir akhir ini aneh, lampunya kedap kedip sendiri terus gue sering ketindihan akhir akhir ini. "

Yeji yang mendengar itu sedikit menimang nimang permohonan Nina "alah palingan pemilik kosan lo lupa bayar uang listrik kali" Ucap Yeji lalu Nina menggeleng cepat.

"Mana mungkin, plis ya ji kali ini aja" Mohon Nina lagi da Yeji hanya mengangguk pelan saja, kasian juga liat Nina, "lagian lo kekeh ga mau satu kosan sama gue" Kesal Yeji dan Nina hanya tersenyum kecil "bukan gue ga mau, kosan gue lebih deket sama Kampus jalan kaki aja sampai, kalau kosan lo kudu pake bus trus turun jalan kaki lagi" Jelas Nina panjang lebar.

"Gapapa kali, lagian kos-kosan gue jauh lebih bagus dari pada kos-kosan lo" ledek Yeji, Nina yang mendengar itu hanya mendengkus kesal "irit cuk" Lalu berakhir dengan mereka berdua yang tertawa tidak jelas.

"Yaudah kuy pulang, gue harus beres beres" ajak Yeji dan Nina mengangguk lalu keduanya menbayar bil dan keluar dari Cafe.

o0o


"Mau gue bantu?" tawar Nina saat dirinya melihat Yeji yang sedang menjemur baju.

"Ga usah udah kelar" Tolak Yeji dan Nina hanya mengangguk saja "lu ngantuk?" tanya Yeji, dan Nina mengangguk pelan "ga biasanya gue ngantuk jam segini" ucap Nina, sambil mengucek matanya pelan "karna ketindihan kali" ejek Yeji lalu Nina bergidik ngeri "apaan sih" Yeji terkekeh pelan "yaudah tidur sano dikamar gue" suruh Yeji, dan Nina mengangguk paham.

Nina beranjak pergi kekamar Yeji yang tak jauh dari ruang tamu.

Tempat tinggal Yeji tidaklah besar hanya ada 2 kamar, satu wc, dan ruang tengah, tapi terlihat rapi karna Yeji sangat Telaten bersih bersih.

Nina jadi takut menggeser sesuatu, dan membuat kekacauan disini, karna Yeji pasti akan  mendumel panjang.

-

"Fuhh akhirnya kelar juga"

Yeji membaringkan tubuhnya disofa yang berada diruang tamu dan membuka acara TV kesukaanya.

Ting

Yeji melirik hpnya lalu mengambil dan memeriksa notifikasi yang ada dihpnya.

Lalu dirinya memeriksa pesan dari nomor tak dikenal yang menimbulkan notifikasi tadi.

|simpan nomor ini

Maaf, tapi ini siapa? |

|saya Lee Jeno, dosen pengganti sementara pak Sena.

Yeji membuang hpnya jauh-jauh, entah kenapa sekarang dirinya menjadi khawatir.

Cklek

Yeji sedikit tersentak saat Nina yang keluar dari kamarnya, dan berhasil membuat Nina menjadi bingung.

"Kenapa ji?" Yeji hanya menggeleng pelan saat Nina melontatkan pertanyaan kepada dirinya, "hmm, btw gue pulang dulu yak, gue mau ambil baju sama buku" ucap Nina dan Yeji hanya mengiyakan saja.


"Bye!"

Yeji membalas lambaian Nina, lalu beranjak kedapur untuk membuat kopi, guna untuk kelas malamnya yang kadang waktunya ga Tanggung-tanggung, kadang kelas merea berakhir sampai jam 12 tengah malam.

Yeji kembali menuju sofa dan meraih kembali hp miliknya dan mengecek kembali pesan dari orang yang mengaku-ngaku kalau dia adalah Lee Jeno atau dosen pengganti pak Sena.

Yeji bingung di harus membalas apa dari pesan sebelum nya, dia hanya bingung saja, kalau dia tidak jawab, bisa saja nomor itu benar-benar dari dosennya.

 
Kalau tidak dijawab nanti jatuhnya tidak sopan lagi.

Iya pak|
Read

Nah kan Yeji takut aja, kalau itu cuman pesan main-main, "sumpah tu orang ga ada kerjaan banget" gerutu Yeji, lalu kembali melanjutkan acara TV kesukaanya itu.

[1] Between of CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang