[1] Between of CEO

Chapter 8

Publis pd tgl 24 Juli

Kayaknya bakal Full Jaem ji :)
Yang bochil harap minggir!!!

———💐———

HaPpy ReAdiNg

———💐———

***

18+

"Dan gue kembali juga ada alasan"

Yeji melepaskan pelukanya lalu melihat ke sekitar "lo gak mau masuk kak? Kita bicara didalam saja, tidak enak kalau di luar" Jaemin mengangguk kecil, lalu masuk kedalam disusul dengan Yeji.

"Maaf ya kak, kos kosan gue kecil" Ucap Yeji sambil menyengir disela isakan kecilnya, Jaemin mengangguk lagi sebagai jawaban.

Jaemin menatap Yeji dengan tatapan pilunya, "Jey" Paggil Jaemin, lalu mereka berdua tertawa, entah kenapa yang pastinya bagi mereka berdua itu terdegar lucu.

"Kenapa? Rindu dipanggil Ijey? " Tanya Jaemin sambil mengusap surai Yeji pelan, "mungkin" ucap Yeji sambil menutup mulutnya menggunakan tanganya.

"Gue pikir lo lupa dengan panggilan Ijey" Lanjut Yeji memunduk sebentar lalu tersenyum lagi, Jaemin menatap Yeji dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Jey" Panggil Jaemin dan Yeji menoleh, "kenapa?" Tanya Yeji, Jaemin menatap Yeji lekat, Yeji yang sudah mulai tidak bisa mengontrol salting nya, seakan tatapan Jaemin mengunci dirinya untuk tidak bergerak.

"Gue tadi ada bilang, kalau gue pergi juga ada alasan, dan gue kembali juga ada alasan" Ucap Jaemin semakin mendekatkan jarak diantara dirinya dan Yeji hingga membuat gadis itu terhimpit kedinding.

"A-alasanya?" Tanya Yeji gugup, karna jarak diantara mereka sudah terbilah cukup dekat, jika salah satu diantara mereka ada yang bergerak, maka bibir mereka bisa saja .

"Gue kembali karna gue rindu sama lo" Ucap Jaemin lalu memegang pinggang Yeji dan menempelkan bibir keduanya, Yeji saat itu sangat terkejut dengan perlakukan Jaemin kepada dirinya.

Jaemin hanya menempelkan bibirnya dan Yeji, tidak melumat sama sekali.

Jaemin melepaskan bibirnya dan Yeji, dan menatap wajah merah itu sekilas, sungguh lucu walaupun wajah gadis ini terkesan jutek, tapi dimata Jaemin, Yeji masih seperti anak kecil, sangat imut.

"Dan alasan gue yang kedua karna, gue ingin mengambil barang yang gue sayang disini" Sambung Jaemin lalu mengecup kening Yeji lama "ar-artinya?" Jaemin tekekh pelan.

"Ga perlu diartikan sebenarnya sudah cukup jelas" Ucap Jaemin sambil menangkup wajah gembul itu, demi apapun Yeji sedang berusaha menetralkan degupan jantungnya, kenapa seorang Jaemin jauh lebih bijak dari biasanya?

Jaemin yang Yeji kenal itu nakal ketulungan, bobrok dan juga hobi membuat masalah, jarang jarang Jaemin dapat menghias kata-kata yang bahkan Yeji sendiri tidak tau artinya—bukan tidak tau, tapi sangat sulit untuk di pahami.

"Masih enggak paham?" Yeji menggeleng, Jaemin yang gemas langsung menempelkan bibir Yeji lalu perlahan melumat bibir itu lembut

Munafik jika Yeji tidak merasakan kenikmatan didalamnya, "masih belum paham?" Tanya Jaemin disela sela lumatan, Yeji membukakan matanya, maksud Jaemin? Apa ada kaitannya dengan ciuman yang sedang berlangsung ini?

Jaemin kembali melumat bibir ranum itu tapi jauh lebih kasar, hingga membuat satu desahan lolos dari bibir Yeji membuat Jaemin ber smirk.

"Sekarang lo sudah tau?" Tanya Jaemin lagi, Yeji tak yakin, tapi kalau menurut Yeji sendiri, apa yang dimaksud dengan Barang yang jaemin sayang adalah dirinya?