Maafin aing kalau lama Up, karna lagi malas ngetik aja :)
***
———💐———
HaPpY ReAdiNg
———💐———
***
Yeji menatap layar ponselnya, belum ada balasan dari pesan yang dia kirim ke nomor orang yang mengaku sebagai Lee Jeno.Mana mungkin, pria tampan itu ingin mendekati dirinya? Yang istilahnya jauh dari standar kecantikan.
Istilahnya Yeji minder.
Lagipun kenapa dirinya malah berfikir seperti itu, orang tampan mendekati dirinya? Ada ada saja.
Yeji pernah dekat dengan Laki-laki pas masih duduk dibangku Sekolah menengah atas, dan Laki-laki itu tak kalah tampan dengan Jeno, karna itulah Yeji sering merasa kalau dirinya tidak pantas untuk—
—Na, yang sempurna.
Lebih tepatnya Yeji memendam rasa pada laki-laki dengan marga berinisial kan Na.
Berkali-kali Nina ingin membuat Yeji percaya, kalau dirinya itu tak kalah dengan Bae Suzy selaku tante Nina.
Awalnya Yeji mulai percaya diri dan ingin ngungkapin perasaanya besok, karna besok adalah hari ulang tahun laki-laki yang dia sukai.
—ini terjadi pas Yeji masih SMA—
Tapi keesokan harinya, pas Yeji ingin menghampiri laki-laki itu, tapi tak kunjung datang atau muncul dihadapanya, seluruh penjuru sekolah ia cari, dan iya, laki-laki itu seperti ditelan bumi.
Lenyap begitu saja.
Esoknya lagi Yeji mendapatkan kabar dari Renjun, teman baik 'Na'
Bahwa laki-laki itu sudah pindah ke Busan dua hari yang lalu, dan tidak mendapatkan alasan yang jelas.
Dan sangking bucinya Yeji dengan laki-laki itu, tumbuhlah niat dari dalam hati Yeji kalau dia ingin pergi ke Busan untuk ingin bertemu dengan laki-laki itu sekali saja.
Tapi sayangnya pas di perjalanan menuju BusanBusan, Yeji mengalami kecelakaan dan kakinya mengalami cedera, dia lumpuh dan koma selama sebulan.
Dia juga sudah mengirimkan pesan Kepada laki-laki itu kalau dirinya mengalami cedera, dibaca? Iya, dibalas? Tidak.
Yeji mulai berfikir kalau Jaemin disana sudah memiliki pacar, dan kenapa Yeji terlalu berharap pada laki-laki itu, yang hanya menganggapnya sebagai teman atau hanya sebatas adik kelas dan kakak kelas.
Lagian kenapa dirinya mengirim pesan seolah-olah dia sangat membutuhkan laki-laki itu sekarang?
Yeji mengusak rambutnya kuat, hanya dengan kiriman pesan dari orang yang tidak dia kenali, dirinya berfikir terlalu jauh, istilahnya flashback, "sudahlah Yeji lupain dia!" Benar kata orang.
Move on itu susah dan Yeji merasakan hal tersebut, makin diingat makin sakit padahal laki-laki itu tidak bersalah sama sekali, apa ini yang dimaksud dengan...
... Berharap?
Drtt...
Yeji menatap layar ponselnya dia mendapatkan telfon dari Nina, dan menekan tombol hijau.
"Woi lu ada dimana?" tanya gadis itu "dirumah, emang kenapa?" Jawab Yeji lalu bangun dari duduknya menuju dapur."cepetan kekampus ya, gue sendiri nih" ucap Nina dari balik telepon, Yeji menyerengit "kampus? Ngapain lo nying" Tanya Yeji "ya ngampus lah, ya kali mau piknik" jawab Nina dari balik telepon "astaga gue lupa kalau hari ini ada kelas!" Oke kesekian kalinya Yeji melakukan kesalahan.
"hmm sans aja, kebiasaan. lagian gue juga baru datang" jawab Nina lalu Yeji memutuskan panggilannya dan Nina.
Dia mengambil tas dan jaket didalam kamarnya, karna cuaca di Seoul saat malam sangat dingin.
-di kampus-
Ingin Yeji berkata kasar, dirinya sudah sangat lelah untuk mencari Nina ke penjuru kampus, tapi gadis itu tidak ada, "Kemana dia?" Tanya Yeji kepada dirinya sendiri, Yeji mengingat satu lokasi yang menurutnya tidak mungkin Nina datangi.
Apalagi malam begini, karna kantin biasanya sudah tutup.
Dn juga gadis itu penakut, jadi kemungkinan kecil kalau Nina ada disana.Yeji menimang-nimang buat masuk kekantin, di area kantin yang gelap, larat ga ada lampu.
"Nina!" Teriak Yeji, yang berada diluar kantin, dirinya juga ogah buat masuk kedalam sana."Tu bocah kemana sih" Yeji menghentak hentakan kakinya kesal layaknya ada kecil, dia susah banyak mengirimkan pesan pada gadis itu tapi tidak dibaca.
"Woi Nina!" Panggil Yeji lagi tapi tak ada yang menyaut
Srekk
Yeji diam, dia merasakan ada yang bergerak dibelakangnya, ingin melihat tapi tidak bisa, seolah-olah dirinya seperti ditahan agar tidak bergerak.
Dan dia merasakan bahunya yang disentuh dan membuatnya berteriak histeris ketakutan
"Kyaaa, Nina!"
Yeji mengerjap lalu memeluk orang yang sudah mengagetkan dirinya.
Yeji memang begitu, kalau kaget pasti dia memeluk orang yang yang ada disekitarnya, mau itu laki-laki ataupun perempuan, hanya sebuah kebiasaan.
"Nina?" Yeji melonggarkan pelukanya, kok suara Nina jadi berat gini?
Yeji perlahan-lahan melepaskan pelukanya, dan betapa malunya dia saat mengetahui orang yang barusan dia peluk.
Orang itu tersenyum tipis, tampan.
"Ehh p-pak, maafkan sa-saya, saya pikir bapak temen saya tadi" Yeji membungkuk berkali-kali dia sungguh merasa melakukan hal yang tidak sopan tadi "tidak Apa-apa, sebenarnya saya yang salah, sudah bikin kamu kaget" Balas Jeno dan makin melebarkan senyuman ya, iya, orang itu adalah Jeno.
Yeji menunduk malu, sumpah mungkin hari ini adalah hari yang mungkin tidak pernah dia lupakan.
"Lagian, kamu kenapa kesini, dan kenapa teriak teriak kaya kemalingan? ?" Tanya Jeno, Yeji menatap lawan bicaranya "sa-saya mencari teman saya pak" Jawab Yeji gagap, dan Jeno hanya ber-oh saja.
"Kalau begitu saya pergi dulu pak, soalnya saya ada kelas" Pamit Yeji "boleh bareng? Kan saya pemateri malam ini?" Tanya Jeno dan Yeji berfikir sejenak lalu mengangguk.
Hampir saja dirinya lupa kalau Lee Jeno adalah dosen baru mereka untuk sementara. Jadi tidak perlu khawatir kalah dirinya telat.
Lalu keduanya meninggalkan kantin yang gelap itu dengan kecanggungan yang ada.
***
———💐———
VoTe yOrobUn
———💐———
Ga ada Typo kan? Kalau ada ya maaf, karna males baca ulang, dan juga pert sebelumnya Typonya lebih parang njeng :v
See you later ;-;
©LittleParks
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Between of CEO
Fanfictionfeat Hwang Yeji - Na Jaemin - Lee Jeno Ketika sebuah drama datang dihidup Hwang Yeji, yang direbut dua CEO Heightest Rank #7. Yeji #5. Yeji (240720) #8. Jpop #12. Njm (170820) #12. Nina #16. Ffkorea #10. Onda Attention! - 18+ - DON'T PLAGIAT MY...