"Bulan yang jauh, atau dia yang memang tak bisa disentuh?"
🎭🏵🎭
Brukk
Bunyi berisik kini kembali membuat mereka menjadi pusat perhatian pengunjung cafe sore ini.
Gadis itu mengaduh kala badannya dengan keras menabrak meja yang letaknya pas di belakangnya.
"Cih, gak tau diri!!" teriak perempuan dengan tubuh berbalut dress cantiknya yang dengan tiba-tiba mendorong Vrena hingga membuat gadis itu mengaduh kesakitan.
Sedangkan Regan dengan posisinya yang masih berdiri, kini terlihat menyesuaikan situasi yang baru saja terjadi. Tentu saja ia terkejut saat dengan tiba-tibanya seorang perempuan dengan dress merah muda yang cantik mendorong Vrena begitu saja dengan kasar. Gerakan yang tak diduga membuat Regan sendiri tak bisa mencegahnya.
Regan lalu berkedip beberapa kali, dan dengan cepat menghampiri Vrena yang mengelus pinggangnya akibat sempat menghantam ujung meja dengan keras. Regan berjongkok menyamakan posisi Vrena saat ini.
"Lo gak papa?" tanya Regan menatap Vrena yang masih meringis kesakitan.
"Cih, drama!! Gila ya, udah kek cewek murahan aja deket cowok sana-sini," perempuan itu kini mencoba menarik lengan Regan agar lelaki itu kembali berdiri.
Tentu saja Regan dengan mudah menepisnya lalu menoleh kepada perempuan itu dengan tatapan tak suka. Regan bangkit. Rahang lelaki itu kini nampak mengeras.
"Masih berani aja lo nunjukin muka di depan gue." Regan melangkahkan kakinya dengan setiap ucapan penuh penekanan di setiap kata.
"Hah? Apaan sih Regan!! Jelas-jelas gue ke sini mau nyelametin lo dari cewek murahan kek tuh orang!!" teriak perempuan itu mencoba membela diri.
Regan terkekeh pelan, "cewek murahan? Nggak kebalik?"
Regan mendekatkan tubuhnya pada perempuan itu. Tatapan lelaki itu terus tertuju pada perempuan di depannya. Tatapan yang tak bisa diartikan namun terlihat jelas bahwa lelaki itu sedang mengatakan sesuatu di tatapannya.
"Re-re-gan, jangan deket-deket ih... malu di-diliatin orang," jawab perempuan itu yang terlihat gugup.
"Reghina Raya Ferika, lo suka sama gue, lo suka sama Raga, atau lo suka sama Revan. Gak ada hubungannya sama Vrena, muka lo cantik...," jelas Regan yang kini... tersenyum(?)
"Tapi sayang, otak, hati, sama kelakuan lo kosong." Bisik Regan tepat di samping telinga perempuan itu.
Lantas Regan membalikkan badan dan mulai membantu Vrena yang sedang mencoba bangkit dari jatuhnya. Lelaki itu dengan cepat menarik pelan lengan Vrena dan meninggalkan Reghina di sana. Tentu saja membuat Reghina sendiri tersadar dari keterdiamannya. Mendengus kesal. Reghinaㅡgadis cantik yang dulu sedekat kanan dan kiri dengan Vrena, kini begitu jauh layaknya bumi dengan langit.
Sedangkan Regan membuka pintu mobil dan mempersilahkan Vrena masuk. Gadis itu menghela napas pasrah. Ia jujur tak suka dengan apa yang Regan lakukan untuknya.
Regan mengitari mobilnta dan membuka pintu kemudi. Lalu kembali menutupnya. Lelaki itu melirik Vrena yang sudah fokus menatap parkiran cafe yang dipenuhi beberapa kendaraan. Regan memerhatikan sebentar bagaimana Vrena terdiam. Lelaki itu mendengus sebentar lantas memakai seatbelt. Dan menyalakan mobilnya keluar dari area cafe yang sempat mereka kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Time For Revenge
Teen Fiction(WARNING!) Typo bertebaran Banyak kata-kata kasar (jangan dicontoh tapi dinikmatin aja). My first story 🎭🏵🎭 CERITA YANG BERDIRI SENDIRI Rahasia Sebuah rahasia yang sampai saat ini dijadikan sebagai topik hangat oleh Blue Sky High School. Sebuah...