06

3.3K 487 53
                                    

▪Why do I pull you close and then ask you for space, if all it is it eight letters why is it so hard to say?▪

I want you
I need you
I miss you
I love you

Be with me

▪▪▪

Bgm : 8 Letters - Why Don't We

▪▪▪

"98...99...100." Minghao berhenti menyisir surai legamnya dihitungan keseratus, itu kebiasaannya, harus seratus, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Si cantik ini terbiasa di sisirkan oleh para pelayan sejak ia kecil, namun kebiasaan itu sudah berhenti sejak ia pindah ke Korea. Kakak-kakaknya akan mengejeknya seperti bayi jika ia masih minta disisirkan oleh para pelayan. Jadi ia menyisirnya sendiri sejak saat itu.

"Pelayan Park, tolong buatkan teh chamomile dan bawa keruanganku." Si cantik itu juga punya kebiasaan untuk minum secangkir teh Chamomile sebelum tidur, ini baik untuk kesehatan, katanya saat Si bungsu Chan bertanya tentang kebiasaannya itu. Dan tehnya bukan sembarang teh Chamomile, itu sengaja di impor dari Amerika selatan secara khusus oleh Daelim grup untuk Minghao.

"Pak Park tolong pastikan mobilku aman digunakan." Itu juga kebiasaannya yang lain sebelum pergi berkendara, karena menjadi konglomerat tidak sesederhana punya banyak uang saja, banyak bahaya yang mengintai, orang-orang jahat yang mungkin saja ingin mencelakainya. Itu salah satu ajaran ayahnya.

"Oppa jangan merokok! Seokmin berhenti merokok! Hansol juga! Awas nanti terkena kanker, baru tau rasa!" Minghao benci rokok. Dan dia juga benci pada Seungcheol atau Seokmin saat ketiganya merokok dihadapannya. Walau kata tiga pria itu mereka hanya merokok saat stres saja, tetap saja Minghao tidak suka. Itu kebiasaan buruk yang harus dihentikan.

"Aku salah satu pewaris Daelim grup, kau tau artinya itu kan?." Itu juga salah satu kebiasaan yang tidak bisa hilang. Dia bisa menjelma menjadi si sombong saat hal yang ia inginkan tidak bisa ia dapatkan. Dan hanya dengan menyebut 'Daelim' saja, semua yang ia mau bisa berada di bawah kakinya dalam waktu sekejap.

"Oppa, Eonnie, Hansol dan Chan harus menemaniku seharian penuh... tidak ada yang boleh menolak karena ini hari ulang tahunku!" Minghao tidak punya teman. Satu pun. Entah karena sifat sombongnya -tapi ia tidak sombong-sombong amat kok- atau memang dia yang tidak suka punya teman, setidaknya para saudaranya sudah lebih dari cukup untuk meramaikan ulang tahun Minghao.

"Sekretaris Kim, aku mau kue nanas ada dimejaku sebelum jam satu." Kue nanas adalah favorit si cantik.

.

.

.

"Ganti Modelnya, aku tidak suka." Itu sudah model keempat yang Minghao tolak untuk model brandnya yang satu minggu lagi akan diluncurkan, tidak ada yang memenuhi kriterianya.

"Kita tidak punya waktu lagi Nona Minghao."

"Hubungi lagi agensi Wen Junhui, katakan jika yang mengajukan kontrak adalah cucu pendiri Daelim." Minghao pastikan setelah ini agensi Wen Junhui akan langsung menyetujuinya. Tidak ada yang bisa menolak Daelim, karena Daelim adalah sang penguasa dalam hal apapun. Minghao terbiasa mendapat apapun yang ia mau sejak kecil, dan mendapatkan Wen Junhui sebagai model brandnya bukanlah hal yang sulit jika ia membawa nama Daelim.

.

.

.

"Jisoo."

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang