10

3K 471 49
                                    

▪Why do I pull you close and then ask you for space, if all it is it eight letters why is it so hard to say?▪

I want you
I need you
I miss you
I love you

Be with me

▪▪▪
Bgm : 8 Letters - Why Don't We
▪▪▪

"Tidak Jihoon, aku lebih suka yang warna putih." Wonwoo menyentuh juntaian gaun berwarna putih itu, terkagum karena keindahannya. Siapun yang memakainya pasti akan terlihat sangat anggun dan menawan.

"Jadi ini yang mau menikah itu kau atau Jihoon sih, Eonnie?" Minghao memutar bola matanya jengah yang mengundang kekehan Wonwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi ini yang mau menikah itu kau atau Jihoon sih, Eonnie?" Minghao memutar bola matanya jengah yang mengundang kekehan Wonwoo.

"Iya iyaaa maaf, jadi Jihoon kau mau yang ini?" Tanya si mata rubah, dan Jihoon hanya mengangguk sembari tersenyum kecil, ia sudah tertawan akan keindahaan gaun putih dengan semburat merah jambu itu sejak ia menginjakkan kakinya di butik langganan keluarga Daelim itu.

Hari ini mereka bertiga tengah mencari gaun untuk pernikahan Jihoon dan Soonyoung yang akan di laksanakan dalam waktu dekat, undangan sudah di sebar dan pemberitaan pernikahan royal itu sudah muncul di seluruh stasiun televisi di Korea. Bahkan sudah terjadwal satu wawancara ekskusif berjudul 'The Royal Wedding' yang akan diliput salah satu stasiun nasional untuk besok sore. Daelim memang gila, Jihoon merasa ia akan menikah dengan seorang pangeran saja. Yah tapi itu memenag benar, 100% benar, ia dinikahi salah satu Pangeran Daelim. Makan malam para pewaris juga akan di liput, wawancara itu tidak hanya untuk Jihoon dan Soonyoung, ada satu lagi yang berjudul 'The Heirs : Daelim Corporation.'

Kabar wawancara eksklusif itu juga sudah tersebar, menggemparkan Korea selatan karena untuk pertama kalinya para pewaris Daelim akan diwawancara dan itu akan di siarkan di stasiun televisi nasional.

"Preweddingnya besok pagi kan?" Minghao bertanya saat mereka sudah sampai di sebuah caffe yang terkenal akan muffin coklatnya yang enak. Cuaca masih sama buruknya dengan hari kemarin, rintik hujan masih turun membasahi dan secangkir teh hangat serta secup muffin coklat adalah perpaduan paling sempurna.

"Iya besok pagi." Jihoon menjawab setelah menyuapkan sesendok muffin kedalam mulut munggilnya.

"Tidak kah ada lokasi yang lebih bagus selain kamar Soon Oppa?" Karena nyatanya Prewedding itu memang akan berlangsung di ruangan Soonyoung, Soonyoung pikir itu sudah cukup dan Jihoon juga tidak punya hak untuk sekedar protes tentang lokasi prewedding mereka.

"Sorenya akan ada wawancara kan? Kita juga akan diwawancara Hao-ya." Itu Wonwoo yang berkata, jemarinya masih sibuk menari di layar ponselnya. Berbalas pesan dengan Jisoo, ya sekretaris Seokmin, ia mengundang Jisoo untuk datang di makan malam pernikahan Soonyoung dan Jihoon minggu depan.

Jisoo, kau harus datang atau aku akan sedih.

Setelahnya Wonwoo menaruh ponselnya dan kembali menikmati kue manis itu sembari berbincang dengan Minghao dan Jihoon. Membicarakan banyak hal, Jihoon jadi lebih dekat dengan kedua tuan putri Daelim itu, karena sejatinya di balik sifat arogan mereka, keduanya adalah sosok yang menyenangkam dan penuh kasih.

"Kakek akhir-akhir ini jadi tukang pamer." Minghao menghela, biasanya kakeknya tidak tertarik dengan hal semacam liputan eksklusif semacam itu, tapi kali ini berbeda, kakek malah antusias sekali melihat para cucunya di layar televisi nasional. Ingin pamer kalau cucu-cucunya itu super tampan dan cantik jelita.

"Tampan seperti kakek, cantik seperti nenek kalian." Itu yang sering pendiri Daelim itu katakan. Sampai-sampai para cucunya jengah mendengarnya.

"Kakek tampaknya sangat menyukaimu Jihoon." Jihoon menolehkan kepalanya kearah si pemilik suara.

"Benarkah, eonnie?" Tanya si kecil itu, tapi Wonwoo malah menggeleng. Merasa aneh dipanggil eonnie oleh Jihoon.

"Panggil Wonwoo saja deh, aku aneh mendengarnya." Lagipula Jihoon akan menikah dengan kakak Wonwoo, terasa aneh saja mendengar Jihoon memanggilnya seperti barusan.

"Iya, beliau menanyakanmu saat aku mengunjunginya kemarin." Ucap Minghao. Kemarin ia datang sendirian ke Mansion utama, menemani kakek dan nenek untuk makan malam karena yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing. "Katanya kau harus sering menginap di Mansion utama setelah kau dan Soon oppa menikah."

Jihoon dan Soonyoung bahkan belum pernah tidur seranjang sampai detik ini, walau ia memaksa untuk tidur di sofa, tapi Soonyoung selalu menempatinya duluan, berkata jika dirinya ketiduran di sofa hitam itu. Yang membuat Jihoon mau tak mau selalu merasakan nyamannya ranjang CEO Daelim Entertainment itu.

"Ini sofa-ku Jihoon, jangan tidur disini. Ini milikku." Kata si pemilik mata tajam itu jika Jihoon sudah bersiap merebahkan tubuhnya diatas sofa hitam yang berada di pojok ruangan Soonyoung.

"Lalu aku harus tidur dimana?"

"Disana." Ujar Soonyoung sembari menunjuk ranjang berseprei abu itu.
.

.

.

Girls time nih, tapi sayangnya bumil ngga ikutan yaaa😆

Kita ketemu lagi nanti malem dengan prewednya Soonhoon dan wawancara para pewaris ya rek, saranghaeyoooo😚😚😚

Makasih sudah sayang sama The Heirs, aku berusaha buat rajin up😭❤

Maaf atas kesalahan dan terimakasih atas dukungannyaaaa😚❤❤❤

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang