05

3.4K 459 23
                                    

▪Why do I pull you close and then ask you for space, if all it is it eight letters why is it so hard to say?▪

I want you
I need you
I miss you
I love you

Be with me

▪▪▪
Bgm : 8 Letters - Why Don't We

▪▪▪

Jika ditanya siapa wanita yang paling diinginkan para pria seantero Korea Selatan, jawabannya bukanlah Miss Korea ataupun para anggota girlgrup terkenal yang imut, tapi jawabannya adalah penyiar berita Jeon Wonwoo, si pemilik kecantikan mematikan yang juga seorang tuan puteri di Daelim Grup. Pewaris Daelim grup itu terkenal akan kecantikannya, ia juga pintar, dan sangat anggun, selain idaman para pria, ia juga calon menantu idaman ibu-ibu seantero Korea Selatan.

"Ya! Berani-beraninya kau menyebutku jalang?!" Tapi selain cantik dan anggun, ia juga si nakal yang tidak pandang bulu jika ada sesuatu yang mengganggunya.

"Kau memang jalang, Jeon! Caramu membawakan berita benar-benar buruk, kau cucu Daelim yang paling bermasalah." Wonwoo mengulum senyum remeh, jika ia yang tidak pernah masuk surat kabar mingguan karena berperilaku negatif, lalu kakak-kakaknya yang pembuat masalah itu pantas disebut apa? Bermasalah kuadrat?

"Jadi pacarmu tergila-gila padaku makanya kau bicara yang tidak-tidak tentangku? Bagaimana jika kau seharusnya mengaca terlebih dulu?" Wonwoo memandang sengit wanita dihadapannya.

Ia dan salah satu rekannya hanya ingin melepas lelah dan menikmati kebisingan di salah satu club terkenal di pinggir kota tapi sayangnya rencana itu hancur berantakan saat seorang wanita yang tidak tau diri tiba-tiba menjambaknya dan memakinya tentang ia yang berkelakuan buruk, cucu Daelim yang paling bermasalah. Tentu Wonwoo dibuat berang karenanya, bahkan hanya orang-orang terpilih yang bisa menyentuh rambutnya, hanya keluarganya yang ia izinkan dan wanita itu dengan seenaknya menjambak surai indah Wonwoo.

"Ya!" Wonwoo memejamkan matanya erat, kepalanya pusing dan telinganya mendengung seketika karena tamparan dari wanita gila di hadapannya. Hidungnya juga terasa perih karena kuku panjang wanita itu menusuk kulit mulusnya.

Wonwoo terkekeh kecil sebelum balas menapar wanita itu, dua kali lebih keras hingga si wanita tidak tau diri itu limbung.

"Seharusnya kau mencari lawan yang sebanding sebelum mengajak orang lain berkelahi."

"Ayo pergi dari sini." Si cantik itu beranjak setelah mengambil tas tangannya, mengajak rekannya pergi dari club itu.

"Ah wanita gila." Wonwoo mendesah keras saat menemukan bekas cakaran di ujung hidung mancungnya.

"Noona, kau baik-baik saja? Kau tampak berantakan." Itu Seokmin yang juga baru saja pulang dari kantornya, si bangir itu datang bersama Hong Jisoo, sekretaris Seokmin yang sudah bekerja pada pria itu sejak ia pertama kali menjabat sebagai direktur hingga sekarang.

"Selamat sore Jisoo-ssi, kau tidak masuk?" Wonwoo mengabaikan pertanyaan Seokmin, menyapa Jisoo yang masih berdiri di sisi mobil Seokmin. Jisoo adalah satu-satunya wanita yang boleh masuk mansion para pewaris selain para pelayan, ketujuh pewaris sudah mengenalnya sejak dulu dan Seokmin juga tidak bisa jika tanpa Jisoo, makanya wanita bermarga Hong itu adalah satu-satunya pengecualian.

"Saya akan langsung kembali saja Nona Wonwoo."

"Hati-hati dijalan, Sekretaris Hong." Wonwoo melambai sedang Seokmin hanya memandang Jisoo yang berjalan menjauh.

"Kau belum menjawab pertanyaanku noona... Astaga kau berantakan sekali." Wonwoo mendengus kecil, merapikan rambutnya sebelum meninggalkan Seokmin di pintu utama Mansion.

"Noona kau tidak apa-apa?" Hansol yang tengah duduk di sofa ruang tengah ikut bertanya, meneliti penampilan Wonwoo juga pipi wanita itu yang memerah.

"Aku baik-baik saja!" Teriaknya sebelum membanting pintu ruangannya dengan keras, membuat Seokmin dan Hansol saling melempar pandangan tidak mengerti.

.

.

.

Wonwoo melangkahkan kaki jenjangnya memasuki resto bernuansa klasik itu, berjalan dengan anggun layaknya puteri bangsawan yang mengundang decak kagum dari banyak orang. Para pelayan pria memandangnya terpesona dan para pelayan wanita memandangnya dengan mata berbinar iri. Jeon Wonwoo memang seindah itu.Bahkan para tamu pria juga dengan terang-terangan melepar pandangan lapar padanya, seolah ingin menelanjanginya di tempat. Tapi tidak dengan seorang pria super tampan yang membuat Wonwoo menjerit dalam hati, mengagumi betapa sempurnanya tubuh liat itu di balutan suit hitam yang tampak mahal.

Karena nyatanya Pria itu malah sibuk memandangi gelas berisi air putih diatas meja daripada memasang atensinya pada salah satu Tuan Putri Daelim. Ayolah, pria itu tidak normal atau apa? Wonwoo mendecih. Disaat semua orang memandangnya dengan mata memuja, pria itu malah memilih memandangi gelas diatas meja? Well, itu sebuah penghinaan untuk si pemilik kecantikan mematikan, Jeon Wonwoo.

"Kim Mingyu tampan sekali." Wonwoo mengalihkan matanya pada dua pelayan yang asik benbincang lalu menoleh pada seseorang  yang menjadi topik pembicaraan mereka.

Ah, pria itu yang namanya Kim Mingyu?

Wonwoo bersorak di dalam hati, kakeknya tidak berbohong jika Calon suami pilihan kakeknya ini adalah tipe kesukaan Wonwoo. Wonwoo menelisik dari atas hingga bawah, semuanya sempurna. Rambut hitam yang indah, wajah rupawan dengan raut tenang, tubuh kekar dan liat yang bisa mmbuat Wonwoo gila. Kekurangannya hanya satu, pria itu lebih suka memandang gelas daripada Wonwoo. Apa dia tidak normal? Wonwoo menggeleng kecil, atau apa karena luka kecil dihidungnya membuatnya tidak terlihat menarik di mata Pria itu? 

Wonwoo memekik kecil, dia harus memanggil dokter kulit ke mansion malam ini tidak peduli itu tengah malam atau bahkan pagi buta. 

Astaga Jeon, bahkan luka itu tidak lebih besar dari seekor semut kecil. 

Wonwoo berjalan mendekat ke arah Kim Mingyu lalu duduk di dihadapan pria itu yang membuat Mingyu menyerngitkan dahi.

"Maaf nona, kursi itu sudah ada yang punya?" Wonwoo terlonjak kecil.

"Siapa? Jeon Wonwoo atau wanita lain?" Si cantik itu menelengkan kepalanya, memandang Kim Mingyu yang tampan.

"Ya seseorang bernama Jeon Wonwoo." Wonwoo mendecih kecil, jadi  si tampan Mingyu ini tidak tau jika wanita cantik yang diidamkan Pria seantero Korea itu sedang duduk dihadapannya?

"Kau tidak tau siapa aku?" Wonwoo bertanya dan pria di hadapannya ini hanya menggeleng kecil sebelum kembali memandang gelas di atas meja.

"Aku bahkan lebih terkenal dari anggota Girlgrup manapun. Dan kenapa kau lebih memilih memandangi gelas daripada memandangiku?" Wonwoo mendengus sebal. 

Huh! Wonwoo kesal sekali.

"Perkenalkan aku Jeon Wonwoo, penyiar berita di MBN dan Cucu ketiga pendiri Daelim." Ujar Wonwoo tapi pria tampan itu malah mengalihkan pandangannya ke arah ponselnya yang bergetar, tampaknya ada pesan yang masuk.

"Ah, kau Jeon Wonwoo-ssi? Maaf sekali aku tidak bisa mengobrol lama denganmu. Aku sudah ada janji dengan teman-temanku. Sampai jumpa lain waktu."

Lagi-lagi Wonwoo mendecih  seraya memandangi punggung lebar Kim Mingyu yang tampak enak untuk dipeluk.

Baiklah Wonwoo maafkan, karena Kim Mingyu sangat tampan maka Wonwoo akan memaafkannya.

"Sampai jumpa lain waktu Kim Mingyu tampan..."

.

.

.

Halooooo reek😊😚

The heirs balik lagi dengan Jeon and Kim😆 harus sabar ya sama sifatnya tuan putri Jeon yang soknya kebangetan😆😆

Terima kasih atas dukungannya dan maaf atas segala kekurangaan😊😚❤❤

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang