8. Sakut, eh sakit ples takut

7 1 0
                                    

Misi Author mau lewat  :D

|Author Pov|

Saat Anaya takut dia bisa berubah menjadi orang lain, kebut kebutan di jalan raya, bebek diserempet,ayam di injak, orang-orang yang lalu lalang di jalanan pun tak Naya hiraukan.

"Yang penting gue sampai rumah dengan selamat!!!"

Itulah Anaya, dengan ketakutan yang melanda, didalam hatinya terus meyakinkan diri apa yang dilakukannya sekarang adalah hal yang benar. Pergi dengan motor Ezal alias kabur dari hantu kakek-kakek, tidak ingat lagi dengan Ezal yang entah bagaimana nasibnya sekarang.

Rapalan doa seperti ayat kursi yang Naya hapal, selalu mencoba mengingat bacaan awal nya kayak gimana, sampai benar benar lupa dan akhirnya menyerah karena rasa takut Naya benar benar lebay.

Peluh yang menetes tak henti dari kening Naya dan seluruh tubuhnya, sebentar lagi akan tumpah ruah dan membentuk bandung lautan air pikir Naya, memang lebay si Naya

" ya Allah akhirnya, sampai juga dirumah, eh tapi si Ezal kek mana dia ya, huh ya udah lah Ezal kan cowok masa sama setan kagak berani, yang penting gue selamat ye kan" monolog Naya dalam hati, Naya kalau dirumah semua rasa takut akan setan hilang karena dia pikir dirumah ada emaknya, jadi setan setan itu mana berani menakutinya, takut diomel sama emaknya Naya xixixi.

Tapi kok...
Naya agak khawatir ya dihati nya
bukan masih takut sama setan si kakek tadi, bukaaaan

tapiii....

apa ya kok sedikit khawatir dan merasa bersalah ya, apa terjadi sesuatu sama Ezal?
Lama Naya merenung, masih diatas motor Ezal didepan rumahnya, tapi ya udahlah Naya kan emang cueknya kebangetan jadi dia mencoba menghalau rasa khawatir hatinya itu

" ehhh Nay sudah pulang kau? Kenapa pula motor Ezal parkir dirumah kita? Oh mau main kesini dia ya, ya udah kau ajak lah kedalam kita makan sama2"

Jika bukan ibunya, pengen sekali Naya memotong ucapan ibunya yang bertanya nggak abis abis, panjang kayak kenangan mantan eaaaaa

"nggak ada Ezal loh mak, Naya pulang duluan tadi soalnya waktu keliling disekitar sini, kami kejauhan dan ke sasar lah akhirnya" Naya menjelaskan kepada ibunya peristiwa yang ia alami sore tadi, biar nanti kalau Ezal belum juga pulang, dan Ibu Ezal nanya ke emaknya nggak perlu lagi nanya nanya ke Naya, niatnya sesudah shalat magrib, langsung rebahan manja di kasur nya yang sudah naya tinggalkan dari subuh pagi tadi, ohhh rindunya



"loh terus Ezal pulang kek mana caranya?"

Baru mau menyendokkan nasi ke piring,Naya mendongak menjawab pertanyaan ibunya dengan berusaha bicara dengan nada paling santuyy

" ya pulang lah dia mak, terserah lah mau jalan kek ngojek atau Ezal kek nya bisa terbang mak, boleh lah kita belajar terbang sama Ezal besok besok mak"

"alah kau ini rakus kali, ambil dikit dulu nasinya nanti tidak habis. Sudahlah kau makan lah dulu kenyang kenyang, efek lapar bisa halu juga kau"

Sudah di sangka halu Naya oleh emaknya, tapi tak apalah Naya fokus sama pecel lele di depannya dulu, yang sangat menggoda dan menggugah selera.

***

Orangtua Naya adalah petani kopi, mereka sehari hari pergi ke kebun dengan senang hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TETANGGA MASA GITUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang