BAB 4 "cerita tanpa mu"

68 12 1
                                    

Hari hari ku mulai berubah semenjak kamu selalu bersama ku dan mereka semua percaya aku adalah pacar mu, selama 1 semester aku seperti berada di nerakanya dunia bahkan aku sempat ingin sekali mengakhiri hidup.

Dengan mu aku merasakan bahwa hidup itu harus dinikmati, kamu mengajarkan banyak hal, dan tidak pernah lelah membuat ku percaya bahwa masih ada orang yang akan selalu bersama ku selalu mendukung ku selalu memberikan semangat selalu berusaha menjadikan ku pribadi yang kuat.

"Aku sungguh berterimakasih karena kamu sudah hadir di hidup ku em."

Teman teman yang dulu tidak ingin berhubungan dengan ku tidak ingin mengobrol dengan ku bahkan disetiap ada kelompok jika harus memilih kelompok sendiri tak ada satupun siswa yang ingin satu kelompok dengan ku.

Bahkan saat guru yang memilihkannya juga banyak teman teman kelas yang protes terhadap guru itu karena telah membuat mereka menjadi satu kelompok dengan ku, tapi dengan hadirnya kamu semua itu tidak lagi seperti dulu.

"Eh eh.. kalian udah buat kelompok apa masih nyari??" tanya mu kepada beberapa murid dikelas.

"Belum em.. kita kurang 2 orang lagi si, kamu mau gabung ??" jawab dari salah satu murid yang sedang berkumpul.

"wahh boleh tu, kebetulan aku belum dapat kelompok si," ucap mu.

"berarti masih kurang satu orang lagi kan??" tanya mu lagi.

"iyaa emira" jawab salah satu murid lainnya.

"Aku ajak dia ya" Ucap mu dengan jari telunjuk kanan mu menunjuk ke arah ku.

Aku menundukan kepala ku disaat kamu menunjukan jari mu kepada ku.

"Dia?? Duh gimana ya emira,"bilang salah satu siswa.

"loh kenapa?? Selama ini dia mampu ngerjain tugas kelompok sendirian, kalau kalian nggk bolehin dia masuk dikelompok ini, nih aku kasih buktinya kalau dia hebat." Balas mu dengan penuh menyakinkan.

Kamu menyakinkan mereka bahwa aku tidak seburuk itu, kamu memberikan bukti dengan nilai nilai ku yang kupertahankan serta tugas tugas kelompok yang harusnya dikerjakan berkolompok tapi aku mampu melakukannya sendiri.

"kamu yakin kalau dia bisa ngerjain sendiri?? Mungkin aja dia bayar orang buat ngerjain semuanya," celetuk salah satu murid yang ikut berkumpul bersama mu dan murid lainya.

"iyaa bener juga.." "mungkin aja dia bener bayar orang buat ngerjain semuanya." "Soalnya rapi banget jadi aja bener kalau dia bayar orang." Ucapan ucapan dari mereka yang masih meremehkan ku serta memfitnah aku.

"Kalian ada Bukti ngomong kayak gitu??" tanya mu.

Kamu berteriak merebut semua obrolan kembali.

"Jangan asal nuduh !! Justru harusnya kalian malu !! Bisa bisanya ngomong tanpa adanya bukti." Teriak mu kencang mengarah ke mereka.

Meskipun banyak orang yang tetap menghina ku memfitnah ku melakukan kecurangan aku hanya bisa diam karena tidak ada orang yang membela ku, dan sekarang ada seorang yang membela ku yaitu kamu em.

({}) :) <3 ;)

Sampai sekarang pun ada sebagian siswa yang masih membenci ku entah salah ku apa kepada mereka sehingga membuat mereka segitu bencinya ke aku, Rian dan teman temannya pun kadang masih suka menjahili aku.

Tidak terang terang seperti dulu mereka mengerjai aku ketika kamu pergi ketoilet kamu dipanggil guru ataupun saat kamu tidak hadir dalam kelas karena sakit yang terkadang kamu derita.

Terkadang disaat kamu meninggalkan ku pergi ketoilet Rian datang menghampiri ku dan dengan sengajanya memukul kepala ku dengan tanganya, dan Rian lebih sering menjahili ku dengan selpetan kertas, hanya dengan karet dan beberapa kertas yang dia lipat menjadi peluru dengan senangnya dia menikmati apa yang dia lakukan terhadap ku.

Miracle For Hug : EMIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang