BAB 12 "Pulangnya Melati"

36 3 2
                                    

Setiap keluarga punya momennya masing-masing ditiap-tiap rumah.

Sedih, senang, menderita, bahagia berbagai kejadian terekam di setiap sudut-sudut rumah.

Dirumah ini Aku dan Ibu tinggal, Kami tinggal disini belum lama, dulu sekali Aku dan Ibu tinggal dirumah yang jauh lebih besar dari ini bersama Ayah dan Kakak perempuan Ku.

Namun semenjak Ibu dan Ayah bertengkar, Ibu mengajak Aku pergi meninggalkan rumah itu.

Ibu pergi bersama Ku meninggalkan Kakak perempuan Ku bersama Ayah.

Ibu membenci Kakak perempuan Ku dan sangat dendam terhadap Ayah.

Siang itu tepat dimana matahari terasa sangat panas, Aku yang sedang menyapu halaman rumah dan Ibu yang sedang menyetrika baju di ruang tengah.

Aku menyapu halaman dengan sapu lidi, membuat suara gesekan yang menemani kegiatan Ku diluar.

Kring... Kringg... Kringg... suara lonceng yang diletakan di pagar berbunyi.

Aku berhenti menyapu, melihat ke arah pagar karena kehadiran seseorang yang membunyikan lonceng itu.

Aku memperhatikan seorang cewe yang berdiri di depan pagar rumah, memakai topi dan kaca mata hitam.

"Siapa ??" Tanya Ku dalam hati.

Perempuan itu melihat Ku, namun setelah dia melihat Ku dia membalikan badan lalu pergi entah kemana.

Aku pun begitu penasaran dengan siapa yang berdiri disana, Bukan diri mu.

Jika Itu Kamu, Kamu akan membuat suara yang sangat berisik, dengan tingkah laku Mu yang penuh dengan ke isengan.

Aku melanjutkan kegiatan Ku lagi.

Saat Aku sudah menyapu halaman selama 10 menit, Ibu Ku memanggil Ku dari dalam rumah.

Terdengar suara Ibu Ku memanggil nama Ku, "Ndoo Ndoooo,"

Aku yang mendengar Ibu memanggil Ku, berjalan menuju dalam rumah.

"Iyaaa buk, ada apa buk ??" Tanya Ku yang baru saja datang menghampiri Ibu.

Ibu yang sudah berdandan rapi, menggunakan baju lengang panjang dan celana bahan panjang.

"Ndokk Ibuk pergi dulu ya, ibuk ada janji sama teman Kamu kalau mau pergi jangan lupa kunci pintu," Ucap Ibu yang berdiri di hadapan Ku.

"Iyaa buk, hati-hati loh buk," Balas Ku.

Ibu pun pergi berjalan melewati ku menuju pintu rumah, lalu pergi menemui temannya.

Aku yang baru saja menyapu dari halaman, melihat karpet yang di gelar diruang tengah membuat diri Ku ingin merebahkan badan Ku.

Saat aku baru saja meletakan bandal dan membaringkan kepala, suara perempuan dari luar memanggil-manggil Aku dengan suara lonceng yang ada di pagar.

Kring... Kringg... Kringg... "HAALOOOO PUTRI DI SINI BARU AJA SAMPAI KOK NGGK ADA YANG MAU BUKA YA,"

Aku yang sedikit kesal mengangkat bantal lalu membantingnya ke karpet, setelah itu aku berjalan keluar menuju pagar.

Aku melihat Mu yang berdiri didepan pagar, Kamu pun melihat Ku yang berdiri di antara pintu.

"Bukain kali, ini panas banget tau sumpahh," Teriak Mu yang sambil menutupi kepala Mu dengan ke dua tangan.

Aku yang melihat pintu pagar tidak dikunci dan aku pun nyakin kamu tahu, namun pura-pura tidak tau.

"Masih aja berdiri disana, nggk ada niatan mau bukain pagar nih," Teriak Mu lagi.

Aku berjalan menghampiri Mu yang berdiri di depan pagar, lalu Aku membuka pagar tanpa memegang gembok yang belum mengunci.

Miracle For Hug : EMIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang