Emira.
Nama anak perempuan yang sedang duduk didepan Ku, bercerita tentang masa lalunya bersama seorang sahabatnya sambil menikmati minuman di kantin sekolah.
Aku mendengarkan dari awal sampai akhir sebuah kisah yang menurutku.
"Benar ini adalah suatu tragedi."
Aku paham dengan benci mu terhadap Tasya, Aku juga paham bagaimana Kamu menahan rasa benci terhadap diri mu sendiri.
Disaat Aku duduk terdiam Kamu memanggil ku dengan seperti biasa, suara khas yang keluar dari mulut mu menyadarkan ku dari lamunan.
"Hei," Panggil mu dengan tangan ingin melambai didepan mata ku.Aku merespon dengan memberi senyum. "Apaa,"
"Kamu kenal dengan Tasya ?" Tanya mu dengan mata menatap mata ku.
"Ya aku kenal," Jawab ku.
Kamu tidak menunjukan Ekspresi apa-apa dihadapan Ku, namun Aku yakin banyak sekali pertanyaan dalam pikir Mu.
"Aku kepo banget si Kamu bisa kenal Tasya dari mana, sedangkan dia kan selama smp satu sekolah sama aku, walaupun kelas 9 dia sempet pindah," Terang mu sambil menyeruput minuman mu.
"Atau mungkin kamu temen sdnya Tasya ?" Sambung Mu melanjutkan obrolan.
Aku hanya tersenyum saat Kamu berbicara, berusaha ingin memberitahu suatu Fakta yang akan membuat Mu terkejut saat mendengarnya.
Namun disaat aku ingin mengeluarkan suara, Bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah selesai.
Kamu dan Aku berdiri dari bangku masing-masing, Lalu berjalan meninggalkan kantin menuju ke kelas, Kamu juga menggandeng tangan kanan ku dengan tangan kiri mu.
({}) :) <3 ;)
Sesampainya di kelas hanya Aku dan Kamu yang baru masuk kekelas.
Aku yang baru saja sampai di tempat duduk ku, di ikuti kamu yang baru sampai juga setelah aku.
Aku dan Kamu duduk di bangku.
"Aku kayak lupa sesuatu deh, Tapi apa ya ??" Kata mu sambil mencari sesuatu didalam laci meja mu.Aku yang melihat mu mencari sesuatu di meja mu, menggerakan tangan kiri ku ke arah dalam laci meja mu.
"Nyari apa ??" Tanya ku sambil memasukan tangan Ku kedalam laci meja mu.
Di saat Aku memasukan tangan ku kedalam laci meja mu, tangan kanan Mu memegang tangan kiri ku yang berada didalam meja.
"Nah ketemu juga deh," Bilang mu sambil memegang tangan kiri ku.
Kamu menggenggam tangan kiri Ku sehingga sampai membuat posisi badan ku membungkuk.
"Tangan ku??" Tanya Ku.
Kamu membaringka kepala mu di meja menghadap ke wajah ku yang sebentar lagi akan bersentuhan dengan meja.
Lalu Kamu tersenyum. "Iyaaaa,"
Aku yang melihat Mu tersenyum dengan apa yang Kamu lakukan membuat ku ikut membaringkan kepala Ku di meja.
Kita saling menatap satu sama lain, bahkan didalam laci meja tangan Ku dan tangan Mu saling menggenggam dengan erat.
Kamu terus tersenyum di hadapan ku, sesekali Kamu menunjukan ekspresi wajah yang sangat menggemaskan dengan kedua mata mu yang tertutup paksa, lalu pipi mu mengembung dan bibir mu yang maju mengikuti pipi yang mengembung.
Aku hanya Tersenyum sambil tertawa melihat mu yang menunjukan Ekspresi wajah yang amat sangat menggemaskan.
"Makasih ya," Ucap mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle For Hug : EMIRA
Teen FictionMenjadi siswa terbelakang terbuang dan terasingkan bukanlah kemauan dari siswa itu, keadaan yang membuat dia ada diposisi itu. Menjalani hari yang tidak seperti pelajar pada umumnya membuatnya semakin terpuruk dalam penderitaan. ...