BAB 13 "Melati & Haidar"

32 3 5
                                    

Flashback dari sudut pandang Tasya.


Saat itu.

Aku yang masih duduk dibangku kelas 5 SD, bersama Adik kembar Ku Abimana Haidar Malik.

Nama Ku saat itu adalah Melati Putri Malik, tentunya Aku pun sangat menyukai nama pemberian Orang tua Ku.

Aku selalu merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini, dengan kedua orang tua Ku, serta adik Laki-laki Ku.

Dari kecil Aku selalu di manja, apa pun yang Aku inginkan selalu di penuhi oleh Ayah, begitu juga Ibu yang selalu menyanyangi Kami berdua.

Namun semakin berjanjak dewasa hingga saat kelas 5, Aku mulai paham tentang arti pilih Kasih.

Ibu terlalu menyangi Haidar, karna Haidar adalah anak yang unik, walaupun Kami kembar, Wajah Kami sangat berbeda persekian persen dari anak kembar pada umumnya.

Namun Haidar memiliki suara yang persis dengan Ku, bahkan saat Dia berbicara Aku seperti merasa bahwa Aku yang mengucapkan kalimat itu.

Berbeda dengan Ibu, Ayah menyayangi Aku seperti Ibu menyayangi Haidar.

Fakta bahwa Ayah adalah kepala rumah tangga, serta sosok yang mencari nafkah untuk keluarga tidak bisa di bantah.

Ayah selalu memberikan Aku apapun yang aku mau, sepatu baru, tas baru, baju baru semua barang-barang yang aku butuhkan selalu Ayah belikan.

Haidar tidak merasakan apa yang Aku rasakan, disaat Aku memakai sepatu baru Adik Ku hanya memakai sepatu yang lama, Haidar dibelikan yang baru jika yang lama benar-benar sudah rusak dan tidak layak pakai.

Ayah selalu mengutamakan diri Ku, bahkan dalam urusan pendidikan Ayah selalu mencari tempat les untuk Ku tanpa adanya Adik Ku.

Hanya Aku yang di ikut sertakan untuk belajar di tempat Bimbel, sampai pada saat Aku bertemu dengan Emira.

Ayah pernah berkata pada Ku,

"Mulai saat ini jika ada yang menanyakan nama Kamu, Nama Mu adalah Tasya,"

Aku pun tidak mengerti dengan maksud Ayah yang menyuruh Ku, untuk tidak memberitahu nama Asli Ku.

({}) :) <3 ;)

Hari itu di tempat les, Aku yang baru saja mendaftar sebagai siswa disana datang ke ruangan tempat Ku akan belajar.

Aku berjalan memasuki tempat les, duduk di tempat yang Aku pilih.

Aku melihat anak perempuan yang tidak terlalu tinggi namun saat melihat wajahnya, Aku sangat terpukau akan kecantikannya.

Anak perempuan itu menyadari Ku yang memperhatikan Dia, lalu dia berjalan menghampiri Ku.

"Hei, Baru ya ??" Sapa Anak perempuan itu yang baru saja datang menghampiri Ku.

Aku menatap matanya menganggukan kepala.

Lalu Anak perempuan itu memberikan Tangan kanannya, "Nama Ku Emira, Kamu?"

Aku pun menjabat tangannya serta tersenyum menatapnya, "Tasya,"

Kami pun saling tersenyum dan Emira memilih untuk duduk di sebelah Ku.

Emira selalu duduk disamping Ku, entah alasannya Dia yang selalu ada bersama Ku, Kami selalu bermain bersama, pergi kemana pun Kami mau melakukan hal menyenangkan bersama.

Setahun Aku mengenal Emira dari tempat les yang mempertemukan Kami.

hingga pada saat Aku naik kelas 6 SD, pada saat itu.

Miracle For Hug : EMIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang