BAB 11 HANTAMAN DARI TANGAN

31 4 1
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya bagi yang berumur dibawah 18 tahun bijak dalam membaca seperti melewati adegan adegan yang mengandung kekerasan minuman keras, rokok, ataupun adegan adegan yang membuat kalian risi.

Dan sebelum membaca cerita follow IG saya @Naaka.w

nanti akan ada beberapa kata dari Tokoh-Tokoh cerita yang saya buat

-

-

-

selamat membaca terimakasih.
















Hujan deras menyadarkan ku dari lamunan.

Aku melamun selama jam pelajaran di kelas, berbeda dengan cewe yang ada disebelah ku, Dia tertidur sangat pulas dengan buku cetak terbuka menutupi wajahnya dan jaket menjadi bantalnya.

"Jam pulang masih lama ya ??" Gumam ku.

Aku berdiri, lalu berjalan menghampiri guru yang sedang mengajar di depan.

"Pak, saya mau ijin ke kamar mandi," Ucap ku meminta ijin kepada guru yang lagi mengajar.

Pak guru menganggukan kepalanya tanpa mengeluarkan suara.

Aku pun langsung berjalan ke luar kelas, melangkahkan kaki ku menuju kamar mandi, meninggalkan Emira yang tertidur pulas saat jam pelajaran.

Saat aku baru saja masuk di pintu kamar mandi, Aku melihat Rian sedang merokok di pojok kamar mandi didepan pintu wc.

Aku dan Rian saling melihat satu sama lain, namun Rian pun sudah tidak seperti dulu.

Dia menghiraukan keberadaan Ku seakan aku tidak ada di hadapannya, Aku pun demikian yang berusaha untuk melakukan hal yang sama namun Aku masih takut akan kejadian yang dulu.

"IAAAANNNN," Terdengar suara laki-laki yang berteriak memanggil nama Rian lalu masuk kedalam toilet.

Rian pun menoleh ke arah pintu kamar mandi.

"Berisik bego, tolol lu Den dah tau gue lagi nyebat anjing," Marah Rian sambil menghisap rokok.

Deno yang baru sampai pun langsung menepuk-nepuk pundak Rian seakan menyuruh Rian untuk sabar.

"Iyee-iyee dah yang lagi nyebat," Kata Deno dengan mengambil sebatang rokok dari saku bajunya.

Deno pun mengambil korek di dalam kantong celananya lalu membakar rokok yang baru saja dia taruh di bibir.

"Nge gue dapet info soal Tasya nih nge cewe pindahan ntuh," Ucap Deno.

Aku yang sedang mencuci tangan Ku di westafel kamar mandi, tertarik dengan apa yang sedang mereka obrolkan.

"Gue denger-denger nih Ian Dia jablay ternyata perek di bar-bar sering open bo juga," Sambung Deno.

Rian menunjukan mimik wajah tak percaya.

"jangan ngadi-ngadi lu den pea lu kalau ngmong," Balas Rian.

"Yeeee nggk percayaan," Bilang Deno sambil menggelengkan kepala.

Aku yang baru saja mendengar apa yang Deno katakan, tanpa sadar menghampiri mereka yang sedang jongkok didepan wc paling ujung.

Rian dan Deno pun terkejut dengan diri Ku yang menghampiri mereka berdua.

"Mau apa lu anjing," Bentak Deno.

"yang lu bilang bener ?? soal anak baru itu ??" Tanya ku.

Rian pun menghembuskan asap rokok, sambil tersenyum tertawa dan Deno pun sama, seakan tidak percaya dengan diri Ku yang berani bertanya.

Miracle For Hug : EMIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang