Mentari pagi menyinari seisi kamar ku membuat aku terbangun dari tidur ku, sudah 5 hari aku terbaring didalam kamar ku dengan selimut yang menutupi seluruh badan ku.
Ibu selalu menyediakan apa yang aku perlukan dan tentunya ibu menuruti permintaan ku jika ada seorang anak perempuan dengan wajah yang terlihat sangat cantik dengan lesung pipi yang muncul bersamaan dengan senyumnya, rambut berwana hitam panjang seperti perempuan yang muncul di iklan shampo di tv, kulit yang putih bersih seperti mutiara hidung yang sedikit mancung, bibir yang terlihat kecil saat dia berbicara serta kedua mata yang terlihat sayu melengkapi cantiknya.
Ibu selalu memberi tahu jika anak yang kujelaskan ciricirinya selalu datang kerumah menanyakan keberadaan ku dengan raut muka yang terlihat sangat gelisah, aku meminta Ibu ku untuk memberitahukannya bahwa aku sedang kekampung menemani kakek yang sedang sakit.
Ibu ku selalu bilang bahwa dia selalu datang walaupun ibu selalu mengatakan alasan yang sama, betapa gigihnya dan tidak menyerahnya dia.
({}) :) <3 ;)
Hingga pada sore hari dimana ibu ku pergi untuk berjualan, Kamu datang lagi kerumah ku membuat bunyi dengan gembok yang mengunci pagar, kamu terus melakukannya walaupun tidak ada yang merespon mu dari dalam rumah, aku yang selalu memperhatikan mu dari dalam jendela kamar yang tertutup tirai putih melihat mu sedang gelisah membuat aku terhanyut dalam rasa bersalah karena menahan kamu untuk tidak bertemu dengan ku.
maaf kan aku em..
Sampai saatnya dimana titik putus asa mu memenuhi isi pikiran dengan niat yang membuat mu nekat untuk masuk kedalam rumah ku, kamu memanjat pagar rumah ku dengan tinggi 2m lalu kamu masuk kedalam halaman rumah ku berjalan ke pintu rumah ku.
Kamu berhasil masuk kedalam rumah akibat lupanya Ibu ku untuk mengunci pintu, langkah kaki mu mengantarkan mu tepat didepan kamar ku, kamu membuka pintu kamar ku lalu masuk kedalam.
Aku yang sedang tertidur di ranjang dengan selimut yang menutupi seluruh badan ku, kamu yang melihat ku tertidur pulas dengan kedua tangan menutup mulut mu serta mata mu yang menggenang dengan air mata.
kamu menahan tangis mu karena tidak ingin membuat ku bangun, kamu mendekati ku berdiri di samping ranjang tidur ku, tangan kanan mu menggapai selimut yang kebetulan menutupi tangan kiri ku, lalu kamu berlutut disamping ku dengan tangan kanan mu yang masih memegang tangan kiri ku yang ada dibalik selimut.
Tak lama kemudian aku terbangun, menyadari bahwa kamu ada disamping ku
"emira??" panggil ku dengan suara kecil sambil melihat kearahmu.
"sudah bangun??" jawab mu dengan sibuk menulis sesuatu di buku catatan mu
kamu menunggu aku bangun sambil belajar apa yang tadi disekolah pelajari,
"aku lagi mimpi kan??" tanya ku lagi,
"iyaa kamu lagi mimpi kok" jawab mu,
"bagus.. aku hanya mampu menemui mu dalam mimpi em.." ucap ku,
"emang kenapa kalau bertemu di dunia nyata ??" tanya mu,
"aku enggk mau kamu melihat ku dengan keadaan yang sangat menyedihkan ini.. tunggulah beberapa waktu lagi hingga aku pulih seperti biasanya," jawab ku.
Kamu yang mendengarkan perkataan ku barusan terdiam dan hanya memandangi ku, namun kamu tersenyum setelahnya, aku yang melihat mu tersenyum membuat diriku merasa nyaman,
"mimpi ku indah.. terimakasih emira karena telah hadir di mimpi ku," Ucap ku sambil tersenyum melihat ke arah mu.
"hemmm..." Respon mu menghembuskan nafas. Kamu menggerakan tangan kanan ku ke pipi bagian kiri ku , lalu kamu mencubit pipi ku dengan sangat kencangnya dengan maksud menyadarkan ku bahwa ini bukan mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle For Hug : EMIRA
Teen FictionMenjadi siswa terbelakang terbuang dan terasingkan bukanlah kemauan dari siswa itu, keadaan yang membuat dia ada diposisi itu. Menjalani hari yang tidak seperti pelajar pada umumnya membuatnya semakin terpuruk dalam penderitaan. ...