Amat ria dengan euforia
Pengikut jejak langkah pemilik nyawa
Menemani derap asam garam yang dirasakan sukmaMungil jalan pintas untuk nya meninggalkan
Karena. Akhir senja, bayang hilang dengan imkan
Saat purnama datang
Sedia fajar, pelahir kehadiran bayanganSungguh nyata
Maya dan tak fatamorgana
Walau raganya kias
Namun ia tetap ikhlas
Walau wujudnya hitam
Setianya sungguh curam rintamMeniru dan mengikuti, apa yang ku putusi
Karena Nya, sahabat sejati
Walau. Karena, tak memiliki hati tuk menghianati
Makna kias dipaksa tak sesuai hati
Namun dirinya tetap abadi dalam nyawa yang kumiliki
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Hujung
PoetryRemaja biasa yang awam bergejolak asmara, dilema dengan semua rasa dan hanya bisa menuangkannya dalam kata. Huruf menyusun katalah yang mampu mejelaskan isi dadanya.... Bertera bait puisi yang dihiasi diksi-diksi apik dalam carik kertas yang aras. ...