Memoar
Bubar mengacaukan
Membakar hanguskan
Berdebar gugupkanKenapa seperti ini ?
Rasa menjadi benci
Logika tak mengikuti
Tingkah sulit terkendali tuk memenuhiWalau datang yang mengganti
Konstan ada yang membuat ingatan datang kembali
Walau ada orang yang mendampingi dan mewarnai hatiSaat ini
Tetap saja. aku belum bisa melupakan
Memoar yang terjadi
Sulit untukku mengabaikan orang yang sudah pergi
Karena dia sudah berjanji kembali takan pergiPergi tuk kembali
Walau ku mengingkari
Berhubungan dengan orang lain yang membuatnya tertawa setiap hari
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Hujung
PoesieRemaja biasa yang awam bergejolak asmara, dilema dengan semua rasa dan hanya bisa menuangkannya dalam kata. Huruf menyusun katalah yang mampu mejelaskan isi dadanya.... Bertera bait puisi yang dihiasi diksi-diksi apik dalam carik kertas yang aras. ...