01. Promise?

689 203 420
                                    

My first work

Kritik dan saran kalian sangat membantu, jangan lupa voment.
Typo? tolong diingatkan ya. Terima kasih :')
Selamat membaca♥

 Terima kasih :')Selamat membaca♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• R E A L •

Situasi macam apa ini? Coba kalian lihat pria didepanya ini masih berdiri tenang memasang wajah tanpa dosanya. Padahal aku sudah berlari sambil berteriak untuk mengejar pria ini dan pria ini tidak mau berhenti hanya karena aku memanggilnya 'woy'.

Aku menatapnya tak menyangka dia ini sebenarnya habis keluar dari goa apa bagaimana, masa tidak tahu bahasa gaul. Dasar kaku.

Mendengus kasar aku berdiri menegakkan tubuh. "Jadi cuma gara-gara itu lo gamau berhenti? Wah ga gaul amat lo jadi orang."

"Bahasa gaul seperti apa yang mengganti nama orang seenaknya. Itu namanya tidak sopan." jawabnya enteng.

Untuk kedua kalinya aku melebarkan mulut tak menyangka, ternyata masih ada orang yang seperti ini. "Itu bukan ngeganti nama tapi manggil." Diriku yang sudah mulai sewot.

"Sama saja, tidak ada bedanya." mengedikan bahu acuh.

"Bodo amattt!!" lelah dengan perdebatan tidak penting ini. "Mana uangnya, ini udah lewat satu semester. Gue harus cepet bikin LPJnya." Sahutku kembali ke topik awal.

*LPJ : Lembar Pertanggung Jawaban

Dia hanya menyerngit menatapku. "Aku tidak bawa uang" katanya.

"Gimana sih lo, padahal udah gue ingetin. Lagian gue habis liat lo dari kantin, ngapain lo ke kantin kalau ga bawa duit"

"Mangkanya aku keluar lagi karena lupa tidak bawa uang, kamu bisa lihat sendiri kalau aku keluar tidak membawa makanan atau minuman apa pun". Ujarnya membela diri.

"Ketinggalan dimana? Dikelas? Yodah ambil!." Mencoba sabar.

"Ketinggalan dirumah." Jawabnya dengan enteng.

"Apa apaan, lo pikir gue jadi anggota OSIS cuma buat ngurusin tagihan kalian doang ha! Gue juga butuh waktu buat belajar." suaraku mulai meninggi.

Kami sedang berada di lorong sekarang, banyak murid yang memandangi kami karena memang saat ini waktu istirahat jadi banyak murid menuju ke kantin.

"Itu sudah tanggung jawabmu, lagi pula kamu selalu meminta uang disaat yang tidak tepat," dia berkata seolah tak punya beban hidup, enteng sekali.

"Apanya yang gak tepat, gue selalu berusaha nagih uang ke lo ya!!" aku menunjuknya tepat di depan muka, dengan nada yang sudah meninggi.

REAL - It's DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang