06. Bad Feelings

446 124 295
                                    

My First Work!

Enjoy,
Selamat membaca♡

• R E A L •

Tuhan maha baik, Dia memberimu firasat agar kamu mampu bersiap. - Aliana

🌹🌹🥀🌹🌹

Aku memandang ponsel Salsa dengan mulut sedikit terbuka, terkejut. Aku menoleh ketika ketiga temanku itu tertawa terbahak-bahak, entah apa yang ditertawakan oleh mereka padahal tidak ada yang lucu.

Mereka gila, benar-benar gila.

"Bhaaks kasian ketikung adik sendiri, ututu. Ahahaha." Kata Relin yang terus mengolok-olok diriku.

Aku merasa jengkel, sungguh. Mengambil ponsel yang berada di nakas kamar Salsa, aku langsung membuka sosmed dan mencari akun Tasya.

Author pov

Gadis belia yang baru saja keluar dari tempat latihan taekwondo itu terlihat jengkel. Menggunakan kaos putih dilapisi jaket berwarna ungu serta rambut sepunggung yang digerai, gadis itu terus menggerutu karena sang kakak tidak dapat dihubungi.

"Astagfirullah, ini kakak ke mana sih kok gabisa di hubungi? Punya kakak satu tapi kelakuan kok ya naudzubilah banget." Masih terus mencoba menghubungi sang kakak.

"Ya Allah ini panas banget lagi, kakak ke mana sih." Memasukkan ponsel ke dalam saku, mencoba mencari topi yang ada di dalam tasnya.

Ketika gadis itu menutup resleting tasnya ia tak sengaja melihat seseorang. Seseorang yang akan menjalankan motornya yang ada di depan bengkel, tepat di seberang jalan.

"PACAR KAKAK! HEI PACAR KAKAK!" gadis itu berteriak nyaring membuatnya menjadi pusat perhatian pengendara dan pejalan kaki lainnya.

Seorang pria yang dipanggil 'Pacar kakak' oleh gadis itu langsung menoleh terkejut. Pria itu melotot ketika gadis itu terlihat berlari dan ingin menyeberangi jalanan yang begitu ramai. Gadis itu memegangi topinya ketika berlari ke tepi jalan, takut jika topinya terbang terkena hembusan angin.

"JANGAN LARI KESINI!" pria itu lantas berteriak mencegah agar gadis belia itu tidak menyeberangi jalan. Mengenakan helm lalu menyalakan motornya dan menghampiri gadis itu.

"Kok kamu ada disini? Sendirian? Kakak kamu mana?" tanya pria itu ketika sudah berada di hadapan gadis yang tersenyum lebar dan melambaikan tangan. Tasya.

"Pacar kakak anterin aku pulang ya. Aku gatau kakak aku dimana, mungkin lagi ngerjain hobinya." Pinta gadis itu, tak perlu menunggu jawaban ia langsung saja menaiki motor Renjun.

"Hobi apa?"

"Berak. Hehe." Tasya nyengir memperlihatkan deretan giginya sedangkan Renjun terlihat melotot terkejut.

Renjun tersenyum, 'adik sama kakak gak ada bedanya, suka ceplas-ceplos' batinnya.

"Kamu udah makan? Mau mampir buat makan dulu nggak?" tanya Renjun sambil mengenakan helmnya.

"Em, belom sih, yaudah makan dulu aja. Dibayarin kan? Aku gapunya uang soalnya." Balas Tasya yang tak tahu malu.

"Iya kakak yang bayarin."

REAL - It's DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang