4. Mama Tania

6.4K 932 171
                                    

.
.
.
.
.

"Sini Tania sama Ayah," Jaehyun meraih tubuh kecil Tania dari gendongan Ivana. Ketiganya baru saja sampai di rumah Jaehyun setelah berkeliling sekolah untuk membantu Jaehyun mengingat masa lalunya, "Kamu mau saya antar pulang Iva?"

Ivana menggeleng, "Nggak usah. Aku bisa pulang sendiri. Lagian rumah kita deket gini kok."

Jaehyun mengangguk paham. Lelaki itu berdehem sebentar sebelum membuka suaranya lagi, "Benar kata Malik?"

Ivana mengerutkan keningnya, tidak paham maksud pertanyaan Jaehyun.

Melihat wajah kebingungan Ivana, Jaehyun mengerti, ia memperjelas maksud pertanyaannya, "Kamu pacar saya dulu?"

"Oh itu," Gadis itu menggigit bibir bawahnya ragu. Kemudian gelengan kecil Ivana berikan, "Nggak usah dengerin kata Kak Malik ya Kak. D-dia orangnya emang suka ceplas ceplos."

"Jaehyun," Ivana dan Jaehyun mengalihkan atensinya pada seorang wanita yang baru saja keluar dari dalam rumah Jaehyun. Dengan dress merah, dan high heels tinggi, wanita itu berjalan ke arah mereka bertiga sembari melipat kedua tangannya di depan dada, "Udah pulang?" Tanya wanita itu ketika sudah berdiri di hadapan Jaehyun.

"Hm, kamu mau kemana?" Tanya Jaehyun.

"Fay mengundang aku untuk berpesta di klub malam miliknya."

Jaehyun menghela napasnya dalam, "Lalu Tania? Kamu lihat kan Sinta? Dia belum tidur."

Sinta melirik Ivana yang berdiri di samping Jaehyun, memperhatikan setiap bagian dari gadis itu. Di mulai dari rambut, sampai ujung kaki Ivana. Ingin rasanya Ivana menendang Sinta karena melihatnya seperti itu, tapi ia tidak bisa melakukannya.

Ada Jaehyun di sampingnya.

Sinta memajukan wajahnya dan berbisik pada Jaehyun, "Kamu harus belajar bagaimana mengurus Tania sendiri. Jangan terus bergantung sama aku. Ingat, kita sebentar lagi bercerai Jaehyun."

Jaehyun memejamkan matanya. Tangan kanannya ia gunakan untuk menutup telinga Tania, tidak ingin jika putri sematawayangnya mendengar ucapan sang ibu yang tidak pantas untuk di ucapkan di depan anak kecil, apalagi Tania anaknya sendiri.

Sinta kembali menjauh dari Jaehyun, "Kamu pacarnya Jaehyun kan? Bisa tolong tidurkan Tania di kamarnya?" Ivana terhenyak. Ia bingung, apakah Sinta bicara padanya atau orang lain? Tapi saat Ivana melihat sekeliling, hanya ada dirinya, Jaehyun, Sinta, dan Tania di sini. Kalau bukan untuknya, lalu siapa lagi?

"Maaf, t-tapi saya---"

"Fay sudah meneleponku. Aku pergi dulu Jaehyun," Sinta buru-buru pergi saat mendapat telepon dari temannya. Menyisakan Jaehyun, Ivana, dan Tania, lagi.

"Kak Jae," Panggil Ivana ragu.

"Maaf atas perlakuan Sinta pada kamu Iva. Dia memang begitu," Kata Jaehyun, "Kalau kamu mau pulang, pulang saja. Biar Tania saya yang mengurus."

Sepersekian detik setelah Jaehyun mengatakan itu, tangisan Tania pecah. Jaehyun mencoba menenangkan putrinya, tapi tangis Tania tidak mau berhenti.

"Boleh aku gendong Tanianya Kak?" Pinta Ivana. Jaehyun pasrah, ia mengangguk dan memberikan Tania pada Ivana.

Seolah sihir, tangisan Tania mereda begitu Ivana menggendongnya, "Tania mau sama tante ya? Langsung diam begini tante gendong," Ivana menepuk-nepuk pelang bokong Tania, berharap bayi itu segera tertidur.

Kak Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang