17. Incident

5.6K 754 64
                                    


Maap lama ya gaes hehehe
.
.
.
.
.

Jaehyun melirik jam tangan yang ia pakai. Jam sudah menunjukan pukul dua belas siang. Di mana para pegawai mendapatkan jam istirahat makan siang. Dan sekarang, Jaehyun tengah menunggu kedatangan Ivana di ruangannya. Semalam, mereka berjanji akan makan siang bersama di ruangan Jaehyun. Tapi Ivana tak kunjung datang.

Jaehyun mencoba menghubungi Ivana, tapi ponselnya tidak aktif. Jaehyun pikir mungkin Ivana sedang sibuk dengan pekerjaannya hingga melewatkan jam makan siang.

"Guntur," Jaehyun memanggil ob yang baru saja mengantarkan makan siang miliknya.

"Ya Pak?"

"Boleh saya minta tolong?"

Guntur mengangguk, "Tentu Pak."

Jaehyun tersenyum, "Bisa kamu cek ruangannya Ivana?"

"Mbak Iva yang bagian keuangan itu Pak?" Jaehyun mengangguki pertanyaan Guntur, "Bisa Pak."

"Tolong kamu lihat apa ada Ivana di ruangannya, kalau misalkan ada, minta dia untuk datang ke ruangan saya."

"Baik Pak," Guntur segera pergi, melakukan apa yang bosnya suruh. Selang beberapa menit kemudian, ia kembali lagi ke ruangan Jaehyun untuk menyampaikan sebuah informasi.

"Bagaimana? Apa Ivana ada?"

"Kubikelnya kosong Pak. Kelihatan bersih juga. Kayaknya Mbak Iva nggak masuk deh hari ini," Mendengar jawaban Guntur, Jaehyun mendadak bingung.

Ivana tidak masuk? Jaehyun merasa ini aneh, karena Ivana akan selalu bilang jika ia akan mengambil cuti atau izin dan lainnya.

"Terimakasih kalau gitu. Kamu bisa istirahat sekarang," Selama makan siang, Jaehyun terus kepikiran dengan Ivana. Tidak sampai disitu, saat jam istirahat sudah berakhir dan dirinya mulai kembali bekerja, Jaehyun masih memikirkan gadisnya.

Karena perasaannya tidak enak, Jaehyun memutuskan untuk pergi ke rumah Ivana, meninggalkan pekerjaannya yang masih menumpuk di kantor. Sesampainya di rumah Ivana, Jaehyun tidak mendapati siapapun. Berulang kali Jaehyun memanggil si pemilik rumah, tapi tidak ada yang keluar. Rumah itu tampak kosong dan sepi.

"Jaehyun?" Jaehyun menoleh saat seseorang memanggilnya. Ternyata Bella.

"Eh Bella. Dari mana?" Tanya Jaehyun basa-basi.

"Rumah sakit."

Jantung Jaehyun berdegup tak karuan. Takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada kekasihnya, "Ivana kemana ya? Hari ini dia tidak masuk kantor."

"Ivana...dia..." Bella menggigit bibir bawahnya. Ragu untuk memberitahu Jaehyun.

"Saya khawatir pada Ivana. Bisa kamu beritahu di mana dia?" Pinta Jaehyun.

Bella menghela napasnya, "Ivana di rumah sakit. Dia jatuh dari motor pagi tadi."

"Rumah sakit mana?"

"Permata Harapan."

"Terimakasih Bella. Saya permisi dulu," Jaehyun buru-buru pergi, ia sangat mengkhawatirkan keadaan Ivana. Karena saking khawatirnya dan ingin cepat tahu kondisi Ivana, Jaehyun membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Untung saja saat itu jalan raya sedikit lengang, tak banyak motor atau mobil yang berlalu lalang.

Kak Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang