.
.
.
.
."Va, mau kemana?" Bella yang baru saja keluar dari dapur setelah membuat segelas susu hamil, berpapasan dengan Ivana yang baru keluar dari kamarnya, "Lo lagi libur kerja kan?" Tanya Bella.
Ivana mengangguk, "Gue cuma mau ke rumah Jaehyun."
Bella melotot, "Va, kalau Mama tau gimana? Bukannya lo udah pernah dilarang untuk nggak main lagi ke rumah Jaehyun?"
Ivana menghela napasnya, "Makanya gue mau minta tolong sama lo. Pokoknya Mama nggak boleh sampai tau kalau gue ke rumah Jaehyun, kalaupun Mama tanya kemana gue, bilang kalau gue ke rumah Salsa, teman kantor gue," Mama Retno memang sedang keluar untuk mengambil pesanan kuenya di komplek sebelah, maka dari itu Ivana berniat menemui Jaehyun setelah beberapa hari tidak bertemu pria itu karena Mama yang terus memantau keduanya. Kalaupun bertemu, Jaehyun dan Ivana hanya bisa bertemu sekilas di kantor. Itupun jika sedang tidak sibuk. Kalau sibuk, mereka berdua bahkan tidak punya waktu untuk sekedar menyapa satu sama lain.
Bella menghela napas panjang sebelum akhirnya mengiyakan permintaan adiknya. Bella tahu bagaimana hubungan Jaehyun dan Ivana saat ini. Ia juga tahu kalau Jaehyun sedang bersiap untuk sidang perceraiannya dan Sinta. Ivana menceritakan semuanya pada sang Kakak beberapa hari yang lalu.
"Va mau kemana?" Ivana yang tengah memakai sendal jepitnya menoleh ketika mendengar suara yang tidak asing di telinganya.
"Eh Kak Malik? Ada apa Kak? Tumben ke rumah?"
Malik memperlihatkan kantung kresek berwarna hitam ke depan wajah Ivana, "Bawain donat buat Bella."
Ivana tersenyum jahil, "Cie, naksir Kakak aku ya Kak?" Ledeknya, "Kak Bella ada di dalam, Kak Malik masuk aja sana."
Malik hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Ivana, kemudian pria itu masuk ke dalam rumah untuk menemui Bella.
Meninggalkan Malik dan Bella, Ivana berjalan tergesa ke rumah Jaehyun. Untung gerbang rumah kekasihnya itu tidak tertutup rapat, jadi Ivana bisa langsung masuk, "Mas Jaehyun," Ivana mengetuk pintu rumah Jaehyun. Tak lama si pemilik rumah keluar dengan rambut yang acak-acakan, "Eh kok rambutnya berantakan gitu?" Tanya Ivana.
"Masuk dulu, nanti saya ceritakan," Ivana menurut, ia masuk ke dalam rumah Jaehyun.
"Mas yaampun, kok rumahnya berantakan juga?" Kini ruang tamu Jaehyun penuh dengan mainan Tania yang berantakan, lalu di atas mejanya terdapat bubur bayi yang berceceran. Mungkin kalau si penggila kebersihan masuk ke dalam rumah Jaehyun sekarang, mereka bisa pusing mendadak saking kacaunya melihat keadaan rumah Ayah satu anak itu.
Jaehyun menghembuskan napasnya, ia mendudukan tubuhnya di sofa. Wajahnya terlihat lelah dan frustasi, "Dari semalam badan Tania panas, dan sampai sekarang dia sangat rewel. Saya mencoba untuk menenangkannya seperti yang biasa saya lakukan, tapi tidak berhasil. Tania masih saja rewel."
"Baby sitternya kemana?" Tanya Ivana seraya memunguti mainan Tania dan memasukkannya ke dalam box mainan.
"Sedang mengambil cuti selama dua hari. Besok baru kembali lagi."
"Terus sekarang Tanianya di mana Mas?"
"Ada di kamar. Barusan dia tertidur setelah saya beri obat penurun panas," Jaehyun ikut turun tangan untuk membantu Ivana merapihkan mainan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jaehyun [END✔]
Fanfiction[15+] Bagaimana jika Ivana dipertemukan kembali oleh laki-laki yang pernah membuat hatinya terombang-ambing? Tapi dalam posisi laki-laki itu sudah menikah? Haruskah Ivana menyerah untuk mendapatkan hatinya?