Katanya cinta itu sederhana dan mudah dirasakan. Namun nyatanya untuk mengatakan sebuah kalimat "aku cinta kamu" Itu terlalu sulit. Entah itu ditahan ego, gengsi atau rasa takut akan penolakan.
"Apa sih lo kak, gue kan kalo keluar memang mau cantik. Bukan karena mau ketemu dia." Jelas Shia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah cantik kok." Kata Shaka yang membuat Shia kaget.
"Widih dipuji. Mekar ga idung lo, sini liat."
"Diam deh kak. Sekarang jadi pergi ga?"
"Jadi kok. Oke gue pamit ya.... Adek lo aman di gue." Pamit Shaka pada Anya dan segera melangkah pergi ke tempat motornya yang terparkir.
"Sikattt boszzz." Tambah Anya memberikan jempol.
"Naik motor ya Shi, gapapa kan"
Shia mengangguk setuju.
*****
"Kenapa senyum senyum?" Tanya Shia.
"Kamu cantik malam ini...... Hmm......Aku mau ngomong serius. Aku suka kamu loh, seriusan. Bukan mau ngajak main - main."
"Ga bisa." Jawab Shia ketus.
"Kenapa?"
"Gue udah punya pacar."
"Bohong. Kata Anya belum tuh."
"Sudah. Dia aja yang ga tau."
"Ohh gituu, yaudah deh percaya. Tapi belum nikah kan? Masih bisa dong di tikung sedikit."
"Ga bisa, aku udah mau dilamar."
"Hahaaha suka bohong ya kamu, tapi bohongnya ga pinter. Aku ini tertarik sama kamu udah dari lama. Kamu ingat ga? Waktu aku pertama kali ke rumah kamu, mau minjem buku ke Anya. Kamunya lagi di dapur ngunyah yupi banyak banget dan dimulut kamu tuh penuh banget kek monyet cubby gitu. Imutt"
"Tai lo. Sama samain gue sama binatang."
"Ih kasar, ga bole loh. Tapi seriusan imut. Sekarang aja cantik banget."
Mendengar pujian itu berkali kali, membuat Shia menjadi salah tingkah. Ya siapa coba yang di puji ga terbang begitu. Tetapi Shia masih bersikap acuh tak acuh dan berusaha tak memperdulikan perkataan Shaka.
"Hm."
"Shia... Kasih aku kesempatan bisa kan? Nanti aku berusaha buat kamu jatuh cinta sama aku. Beneran susah ngelepasin kamu. Aku serius."