9

53 30 6
                                    

"Kenapa? Kok ga main sama aku? Kamu benci aku ya?! Ahahahaha semuanya juga benci aku. Kamu ternyata juga benci. Semuanya sama, semuanya benci aku, makanya aku ga ada orang tua ya ahahahahah."

*****

"Ah chat gue kaga di balas Shiamang."

Enak juga jadi Shia. Hidupnya mah bahagia mulu, di sukain banyak cowo, sampe guru pun terpikat sama dia. Lah gue apaan cuma kentang! Masih mahalan juga kentang ke ef ci daripada diri gue.

Tok tok tok

"Dek, temenin gue bentar." Ucap Sandy kakak laki laki Kina yang membuka pintu dan masuk kamar Kina.

"Kemana? Udah malem ah males, udah pake piyama gini."

"Udah gapapa kaya gitu juga cantik nih adek abang yang satu ini. Mama minta beliin keju, katanya mau buat brownies."

"Ahhh bang cuma lo yang muji gue. Gue buluk banget. Gue lagi galauuu, males ngapa ngapain."

"Ihhh apaan galau - galau, siapa yang buat lo galau. Nanti abang datengin orangnya. Udah sini ayokk." Kata Sandy menarik Kina dari tempat tidurnya.

"Banggg gamau." Ucap Kina menolak tetapi dengan tubuh yang pasrah.

Sandy menyeret Kina dari kamarnya sampai ke ruang tamu. Kina seolah menolak padahal ia sangat senang dan karena hal ini lah, Kina menyanyikan lagu kesukaannya.

"Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik. Oh senangnya aku senang sekaliiiiiiii. Kalau begini aku pun jadi sibuk. Berusaha mengejar-ngejar dia. Matahari menyinari semua perasaan cinta. Tapi mengapa hanya aku yang dimarahiiiiiiiiii !!!!!!"

"Ayokkk cepet, lo mau gue tarik juga sampe di luar?"

"Yah udah sampe ternyata." Ucap Kina dengan mulut yang manyun. lalu ia berdiri dan segera berjalan ke luar mengikuti abangnya ke arah motor yang terparkir di depan rumah.

"Cepet naik."

"Hmm."

"Pegangan!"

Sesampainya di supermarket, Sandy segera membeli keju dan menawarkan Kina untuk membeli beberapa cemilan.

"Sana ambil jajan!"

"Yeaayyyy aaaassss asssssss asssssssshiiiaaapppp."

Kina berteriak menjawab perkataan Sandy dan segera berlari mencari santapannya.

Jadi beginilah Kina yang sesungguhnya. Kalau disekolah ia jadi orang yang judes, galak dan sok tegas. Tapi kalo dirumah atau saat bersama keluarganya Kina merupakan anak yang manja dan sering bersikap kekanak-kanakan.

"Ih bikin malu." Gumam Sandy segera mengalihkan pandangan dan pergi berjalan berputar arah dari Kina, agar ia tak jadi perbincangan orang - orang karena kelakuan adiknya.

*****

"Aku mau main sama yang lain."

"Kenapa? Kok ga main sama aku? Kamu benci aku ya?! Ahahahaha semuanya juga benci aku. Kamu ternyata juga benci. Semuanya sama, semuanya benci aku, makanya aku ga ada orang tua ya ahahahahah." Kata bocah laki - laki itu berteriak dan tertawa sambil menjambakkan rambutnya dan memukul mukul kepalanya.

"E..engaa! Ga gitu engga. Aku ga benci kamu kok aku ga benci." Jawab Shia dengan terbata - bata.

"Ga benci ya?" Ucap bocah itu sambil tersenyum.

.....

Shia diam dan ikut tersenyum melihat bocah itu. Tapi senyuman Shia merupakan senyum keterpaksaan menahan takut karena bocah itu.

One onlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang