Bab 9

6K 607 28
                                    

Warning, Typo bertebaran di mana-mana.

Jangan lupa Vote dan komennya ya biar aku semangat nulisnya. Thank...
.
.
.
.

Setelah jam pelajaran sekolah selesai, semua murid kembali kerumah masing-masing. Begitupun juga dengan Arlan, Arlan melihat Revan pergi mengendarai mobilnya tanpa berpamitan dengan Arlan. Lalu ponselnya bergetar, saat ia melihat isi pesannya itu, itu dari Sattan.

'Nerd, maafkan aku. Aku pergi menemui ayahku hari ini. Suatu saat aku akan mengajakmu bertemu dengan keluargaku. Hari ini kau pulang saja ke rumah paman dan bibimu, jika aku udah selesai aku akan menjemputmu.'

"Oke, kau hati-hati. Jaga emosimu dan jangan sampai amarahmu meledak-ledak, Ok 🤗" balasan pesan Arlan membuat Revan tersenyum sendiri.

Arlan berjalan keluar gerbang sekolah, tetapi ia melihat Angela dan Agustian pergi bersama dengan mesranya. Lalu Arlan dengan cepat mengambil ponselnya dan memotret kedua insan itu. Lalu Arlan mengikuti mereka berdua, dan saat sampai di rumah kosong Arlan melihat mereka sesang menggunakan obat-obatan terlarang, beruntung Arlan merekam adegan itu bahkan saat adegan intim tapi hanya sebentar. Sebelum ada yang mengetahuinya, Arlan pergi secara diam-diam. Lalu Arlan pun sampai di rumah paman dan bibinya. Sesampainya di rumah Arlan langsung buru-buru menyimpan sebagian bukti ke penyimpanan data cadangan.

Di lain tempat, Revan sampai di rumahnya yang megah dan mewah. Kesan glamour terlihat dari luar, rumah bergaya Eropa itu sangat mewah, bahkan ada lapangan Helikopter di sana. Revan masuk kedalam rumah, lalu ia melihat rumah itu seperti ada tamu.

"Ma, pa. Revan pulang." ujar Revan.

"Anak papa sayang, akhirnya kau pulang nak. Sini, ada tamu dari Amerika." ujar Adiguna Wijaya.

Revan menghampiri tamu itu, saat tau siapa tamu itu, ia merasakan lemas tak berdaya. Tunangannya, Gracia Taher. Gracia gadis yang sangat cantik, tetapi bagaimana bisa? Dia datang disaat seperti ini. Revan berjalan gontai lalu ia teringat kata-kata Arlan.

'Kenapa kau tidak mencobanya? Menjalani hubungan kalian dan Gracia adalah gadis yang sangat cantik juga baik.'

'Tapi, bagaimana bisa aku menjalani hubungan ini. Sementara hati dan perasaanku saat ini tidak karuan. Hati dan perasaanku kini milik Arlan seorang. Aku...' gumam Revan.

"Revan, dia Grace apa kau masih ingat?" ujar Ibu tiri Revan yang bernama Clara Adiguna Wijaya.

"Aku ingat, hai... Apa kabar?" ujar Revan.

"Aku baik-baik saja, kau sangat tampan sekali, persis seperti photo yang paman kirimkan padaku." ujar Gracia.

"Aaku... Biasa saja." ujar Revan.

Lalu semua keluarga Revan pergi meninggalkan mereka berdua, lalu Revan dan Gracia berbicara banyak hal, baik masa kecil mereka tetapi, Wajah Arlan selalu terbayang di matanya. Bahkan senyuman Arlan selalu menghiasi Matanya.

"Gracia, aku mau ganti baju dulu. Nanti aku ajak kau berjalan-jalan keliling kota Paris." ujar Revan.

"Baiklah, aku tunggu di sana. Aku mau mengobrol sama kakak ipar, paman, dan bibi." ujar Gracia.

Revan masuk kedalam kamarnya, ia membuka ponselnya lalu menekan nama di daftar telponnya. Nerd... Dia menghubungi Arlan, tetapi Arlan tidak mengangkat telponnya.

BL- Nerd and Bad Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang