Bab 1

20.8K 1.3K 266
                                    

Arlan Gueterez adalah anak yang terlahir dari kalangan keluarga yang sederhana. Di bilang tidak berkecukupan, ia berkecukupan tetapi tidak terlalu. Ya lebih tepatnya sederhana dan apa adanya. Semenjak kedua orang tua Arlan meninggal, Arlan harus hidup bersama paman dan bibinya. Paman dan bibinya sangat menyayangi Arlan. Terlebih bibinya yang tak memiliki seorang anak sekalipun. Jadi sejak saat itu semua kebutuhan Arlan di tanggung oleh paman dan tantenye.

Hari ini Arlan harus masuk kesekolah baru pasca perpindahannya dari kota sebelumnya, sebenarnya Arlan adalah anak orang berada dulunya, tetapi usaha ayahnya bangkrut dan tidak mampu melunasi hutang-hutang mereka akhirnya perusahaan ayahnya Arlan terpaksa gulung tikar. Arlan harus menelan pahit getirnya kehidupan di usianya yang masih belia. Tetapi, karena pemikirannya yang dewasa ia cepat melupakan apa yang terjadi dan semua ia ambil hikmahnya saja.

"Arlan, bangun nak. Hari sudah hampir pukul delapan pagi, nanti kamu terlambat lagi." ujar suara wanita paruh baya bernama Mimi.

"Iya bi, ni Arlan sudah siap-siap kok, mau keluar untuk sarapan." sahut Arlan sambil membuka pintu.

Arlan meringis lalu ia dan bibinya langsung menuju kedapur dan disana terlihat paman Novan sudah duduk manis menunggu Arlan dan istrinya.

"Pagi pamanku yang tamfan," sapa Arlan.

"Pagi juga anakku, yuk langsung sarapan. Sebentar lagi bus sekolah jemput loh." ujar Paman Novan.

Mereka semua melanjutkan sarapan mereka, selang beberapa menit bus sekolah pun datang. Arlan langsung berlari terburu sambil berpamitan. Arlan bersekolah di sebuah sekolah elit atau terkenal dan favorit di kota itu. Tepatnya di Paris, lalu Arlan pun langsung masuk kedalam bus sekolah disana terlihat anak-anak murid lainnya dan satu sekolah dengannya. Bus itu berjalan dengan kecepatan maksimal, lalu saat berhenti di lampu merah, Arlan melihat kesisi kananannya dan keluar jendela mobil, ia melihat tiga deret mobil Sport.

Mobil depan Ferarry dengan plat mobil B4n9547 (bangsat), lalu mobil kedua ia melihat Lamborgini dengan flat S474N (satan atau setan), Mobil terakhir Chevrolet Camaro dengan flat yang masih dikatakan manusiawi B3NI, Arlan menggelengkan kepalanya saat tau seperti apa kelakuan pemilik mobil-mobil mewah dan mahal itu. Arlan kembali melihat sekeliling, ini adalah hari pertamanya masuk kesekolah Elite itu. High School yang sangat sangat terkenal di manapun. Alasan Arlan bisa masuk kesekolah itu karena Arlan mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya. Jika tidak, paman dan bibinya tidak akan sanggup menyekolahkan Arlan disana.

Bus sekolah itu terus melaju, dan tidak terasa bus itu sudah memasuki gerbang sekolah yang sangat tinggi dan besar, nyaris sama tingginya dengan bangunan sekolahnya. Bangunan sekolah itu seperti istana saja, ada menara atau kastil yang sangat bagus dan unik. Semua murid yang ada di bus sekolah itu keluar, lalu Arlan di tegur oleh salah satu murid yang naik bus itu.

"Hai, anak baru ya? Oh iya aku Hengki." ujar Hengki sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Oh hai, aku Arlan Gueteres, panggil aja Arlan. Iya baru mulai hari ini," ujar Arlan sambil menyambut uluran tangan Hengki.

Mereka pun berdua berjalan menyusuri koridor, lalu tiba-tiba suara riuh memekakkan telinga. Mereka mengeluh eluhkan ketampanan orang yang ada di belakang Arlan dan Hengki.

"Revaaaaaaan omg... Hamili dedek..."

"Omg... Suamikuuuuuhhhh..."

"Beniiiii omg omg omg basah rahim kakak dek...."

Dan masih banyak lagi...

'Norak banget...' Batin Arlan.
Arlan dan Hengki masih tidak menyadari kehadiran Revan di belakang mereka hingga akhirnya Jonathan berdekhem. 

BL- Nerd and Bad Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang