Bab 14 End

8.3K 552 140
                                    

Arlan berjalan-jalan sendirian sepulang sekolah. Entah kenapa ia kepikiran untuk datang ke Appartement Revan, hatinya gelisah dan tidak tau kenapa seperti terjadi sesuatu. Arlan sampai di Appartement Revan, saat masuk kedalam Appartement Arlan melihat Revan dalam keadaan Sakau berat, ia kehabisan barang terlarang itu, ia menggunakan obat terlarang untuk menenangkan pikirannya.

"Sattan..." seru Arlan.

Plaaaaak

Arlan menampar Revan, lalu berbicara. "Aku sudah bilang padamu, jangan pernah menyentuh obat-obatan ini lagi. Kenapa kau melakukannya?"

"Aku... Berikan padaku, tolong..." ujar Revan.

"Oke, aku akan berikan padamu, tapi setelah aku memakainya juga. Kau pikir kau saja yang bisa ha?" ujar Arlan sambil mengarahkan jarum suntik itu kelengannya. Tetapi sebelum terjadi, Revan memukul tangan Arlan dan benda itu jatuh ke lantai.

"Aku mohon jangan lakukan itu, aku tidak mau dirimu rusak sepertiku. Aku begini karena aku tidak tau lagi apa yang harus aku perbuat, kau pergi menjauhiku, ayahku memaksa ku untuk menjauhimu. Nerd, katakan padaku, apakah ayahku menemuimu saat di Le Jule Verne? Apakah dia mengatakan Hal yang sama?" ujar Revan.

"Benar, ayahmu menemuiku dan mengatakan agar aku menjauhimu. Demi kebaikanmu dan hubunganmu dengan Gracia, maafkan aku Sattan aku terpaksa melakukannya, maafkan aku." ujar Arlan sambil memeluk Revan.

"Aku ingin pergi dari kota ini, pergi dan menghilang dari kehidupan semua orang bersamamu. Aku tidak sanggup Nerd, aku tidak sanggup. Meski aku sudah tidur bersama dengan Gracia, tapi hatiku, hatiku tidak bisa aku bohongi. Aku melakukan hubungan itu karena aku terbayang wajahmu. Maafkan aku Nerd, aku mohon jangan pergi dariku." ujar Revan.

Saat mereka berbicara itu Ayah Revan ada disana, lalu menghampiri mereka dan melarang hubungan mereka. "Kalian, sudah ayah katakan padamu Revan, jangan pernah bertemu dengannya."

"Kenapa ayah egois? Aku mencintainya ayah, bukan Gracia. Revan mohon jangan halangi hubungan kami." seru Revan sambil menggenggam tangan Arlan.

"Kau anak tidak tau malu dan tau diri, pergi dan jangan pernah temui anak saya lagi!" ujar Adiguna.

Arlan melepaskan tangan Revan, Arlan tidak ingin Revan menjadi anak durhaka, jadi Arlan yang mengalah. Saat Arlan melepaskan tangan Revan, hal terjadi di luar dugaan, Revan ingin melompat dari gedung.

"Revaaan..." teriak Adiguna.

"Kalau ayah tidak merestui hubunganku denganya, aku mau mati aja menyusulu ibu. Ayah jahat..." ujar Revan.

Arlan mendekati Revan lalu berbicara. "Sattan tolong jangan lakukan itu, aku mohon. Turun Sattan,"

Adiguna terpaksa merestui hubungan mereka, lalu Saat Revan akan turun Arlan terpleset dan justru Arlan yang jatuh dari ketinggian gedung.

"Arlaaaaaaaaan...." teriak Adiguna dan Revan.

Terlihat jelas wajah Arlan yang tersenyum. Tubuh Arlan melayang-layang di udara, air matanya menetes dan terbang terbawa angin. Mata Arlan mulai kabur, ia teringat akan masa-masa dimana saat ia masih kecil dan hidup bahagia, tanpa memikirkan apapun, tanpa takut akan dosa, tanpa takut akan dilema, tanpa takut akan kekurangan kasih sayang.

"Ayah ibu... Aku merindukan kalian..." dalam hati Arlan.

Buuuuuk

Tubuh Arlan jatuh ke dalam hutan dan jurang yang ada di belakang gedung itu, lalu tergelinding dan jatuh ke dalam lautan. Revan menangis sejadi-jadinya, Adiguna panik dan takut akan di salahkan. Revan pergi dan menelpon polisi, untuk mencari Arlan. Bahkan Fernando, paman dan bibinya Arlan juga sudah ada di lokasi. Kemudian Hengki juga datang ke lokasi, tim sars mencari jasad Arlan.

Tubuh Arlan terombang ambing di dalam lautan, Fernando tidak kuat lagi untuk tidak ikut terjun dan mencari, ia menemukan jejak bekas sobekan baju Arlan, lalu ia melihat laut, dan kemudian menceburkan diri. Fernando terus mencari jasad Arlan, tetapi ia juga tidak menemukannya. Fernando merasakan lututnya lemas tak berdaya. Ia kehilangan cinta sejatinya, ia tidak tau harus berbuat apa. Fernando berteriak sekencang-kencangnya dan menangis...

Di Appartement, polisi datang dan mulai mengintrogasi. Adiguna tidak ingin di penjara, bahkan anaknya pun ia tidak mau kalau harus sampai masuk penjara. Jadi ia membuat laporan palsu bahwasanya Arlan bunuh diri. Paman dan bibinya Arlan sangat sedih, mereka kehilangan anak satu-satunya yang mereka cintai. Fernando tau itu pasti ulah ayahnya, Fernando menaruh dendam kepada Adiguna, bahkan Fernando pergi meninggalkan keluarga itu.

Beberapa bulan setelah kepergian Arlan....

Paman dan bibinya Arlan memutuskan untuk pergi dari kota Paris, dan pindah ke korea bersama Fernando. Fernando memutuskan tinggal dan hidup sederhana bersama Paman dan bibinya Arlan. Mereka memulai hidup baru mereka dan membuka usaha Cafe dan resto di Korea Selatan. Perasaan sedih masih menyelimuti Fernando, tetapi paman dan bibi Arlan selalu menyemangatinya.

"Kami tau kau masih sedih, tapi tidak seharusnya kau pergi meninggalkan orang tuamu nak." ujar Bibinya Arlan.

"Aku tidak sudi menjadi anaknya bibi, aku lebih baik hidup seperti ini. Hidup apa adanya seperti ini," sahut Fernando.

"Apakah kau seperti ini karena cintamu dengan Arlan nak? Meski pun cinta kalian salah, tapi demi kebahagiaan anak kami, mau tidak mau kami harus merestuinya. Tetapi, Arlan sudah tiada. Paman dan bibi hanya bisa mendoakan agar dia tenang disana." ujar Bibinya Arlan.

Arlan pergi dari kehidupan mereka selamanya, namun Fernando memiliki kebahagiaannya sendiri saat ini. Revan? Akhirnya memutuskan untuk menikahi Gracia, gadis yang di setujui oleh Arlan, ia menikahi Gracia karena Arlan bukan karena cintanya kepada Gracia, tetapi perlahan ia juga mencintai Gracia. Angela di penjara karena terjerat kasus narkoba, sementara Hengki memutuskan untuk meneruskan pendidikannya di London, di sana Hengki menemukan sosok yang sama seperti Arlan. Dan mereka pacaran bahkan menikah sesama jenis.

"Aku merindukanmu Nerd... Semoga kau tenang disana." ujar Revan saat mengunjungi makam Arlan.

Jasadnya di temukan dalam keadaan wajah yang hancur setelah beberapa minggu. Tiada lagi Nerd, tiada lagi yang memanggilnya Sattan, semua hanya tinggal kenangan masa lalu yang indah namun terkadang juga pahit. Adiguna masih di hantui rasa bersalahnya dengan Arlan, hingga akhirnya dia sering mengunjungi makam Arlan. Ia menyesal, karena telah melarang hubungan anaknya bahkan sempat jatuh hati dengan Arlan. Meski Revan baik dengan Ayahnya, Adiguna kehilangan satu anaknya ya itu Fernando. Adiguna bahkan sempat mencoret nama Fernando dari daftar ahli warisnya, karena sempat emosi. Kini ia benar-benar kehilangan putra sulungnya.

Fernandon merubah namanya menjadi Fernando Deaspiden tanpa embel-embel Adiguna Wijaya. Kini namanya Fernando Deaspiden Gueterez. Fernando memandangi ponselnya, melihat photo kebersamaannya dengan Arlan walau hanya sesaat. Tetapi waktu yang singkat itu menumbuhkan rasa cinta yang begitu besar dan semakin dalam....


Tamat....

Hai Maafkan aku ya ceritanya tamat...

Makasih buat kalian yang udah setia menunggu up cerita ini...

Makasih buat semuanya... Love u mmuach.

BL- Nerd and Bad Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang