• PROLOG •

1.2K 162 33
                                    

"PEMBUKAAN"

♡.♡.♡

Tilut-tilut!

"Ck!"

Seorang gadis berdecak sebelum bangkit dari posisinya. Ia mulai meraba-raba meja belajar dan mengobrak-abrik tas sekolahnya, mencari sesuatu yang ia butuhkan sekarang, charger.

Yap! Ia butuh charger, saat ini juga.

Gadis itu beranjak keluar kamar ketika tak berhasil menemukan apa yang ia cari. Ia pun mengetuk pintu di samping kamarnya. Ah, lebih tepatnya sedikit menggedor-gedor pintu itu hingga terdengar seorang pemuda mendengus kesal dari dalam kamar itu.

Pintu terbuka menampakkan seorang laki-laki remaja dengan wajah yang mirip dengan sang gadis. Pemuda itu memasang raut wajah kesal.

"Ngapain, sih?!" gerutu pemuda itu.

Sang gadis menatap datar pemuda di hadapannya. "Pinjem charger."

"Buat?" tanya pemuda itu, membuat gadis di hadapannya kini melipat kedua tangan di dadanya.

"Menurut lo?"

Bukannya menjawab atau memberikan barang yang diminta, sang pemuda justru menutup pintu kemudian menguncinya.

Di balik pintu, gadis itu mendengus, ia merutuki kebodohannya.

"Aduh ... bodoh banget gue! Ngapain minjem ke dia? Udah tau nggak bakalan ngasih. Tapi ... gue juga nggak berani masuk ke kamar ayah bunda buat minjem charger,"  gumamnya.

Tunggu-tunggu! Author lupa mengenalkan kedua remaja itu pada kalian. Baiklah, mari kuperkenalkan.

Pemuda itu bernama Zyland Andromeda Wiguna, dan sang gadis bernama Zhilfasya Amalthea Wiguna. Adakah yang terlintas di pikiran kalian?

Yap! Kembar.

Mereka terlahir pada hari, tanggal, bulan, dan dari keluarga yang sama. Bedanya, Zyland lahir 4 menit lebih cepat dari Zhilfa. Tapi, mereka sama sekali tidak seperti anak kembar pada umumnya. Sejak kecil, Zyland dan Zhilfa tidak pernah akur. Hal sekecil apapun bisa membuat mereka bertengkar hingga beradu mulut.

Jangan tanyakan alasannya, karena author tidak berhak memberi tahu sekarang. Lebih baik klik tombol "☆" di pojok kiri bawah beserta tetangganya. Mari tinggalkan vote dan komen^^ author butuh kritik, saran, dan motivasi kalian untuk karya sederhana ini.

Jangan lupa pula mengajak teman, sahabat, adik, kakak, saudara, serta mantan untuk ikut membaca kisah si kembar:) Jika perlu, sekalian ajak tetangga, Pak RT, Pak RW, Pak Kades, dan bapak kepsek. Oke, maaf, yang ini becanda:v

Sampai bertemu di Bagian Pertama!


Salam sastra,
nyctophilesm

Kembara Kembar MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang