♡.♡.♡
• Author Poin of View •
Tiga hari berlalu setelah kejadian di mana Zyland tersiram cairan pertalite atas ulah saudara kembarnya. Kini keadaannya sudah cukup membaik, sehingga pagi ini ia memutuskan untuk masuk sekolah.
Zyland merasa semakin tak suka pada Zhilfa. Dua malam yang lalu ia berjanji akan segera membalas perbuatan saudara kembarnya itu. Dan pagi ini, Zyland pastikan semuanya akan berjalan dengan lancar.
Walaupun rencananya kali ini tidak akan sebanding dengan apa yang Zhilfa lakukan padanya, tapi setidaknya ia sudah melakukan sesuatu untuk balas perbuatan saudara kembarnya.
Lain halnya dengan Zhilfa, mood-nya pagi ini kurang baik, efek datangnya tamu bulanan yang mendadak. Biasa, kaum perempuan emang kadang suka begitu kalau hari pertama. Maka dari itu, kali ini giliran Author yang bercerita, bukan Zhilfa.
Sepanjang koridor, gadis itu terus menekuk wajahnya, bahkan saat Raga datang menghampirinya.
"Napa tuh muka?" tanya Raga setelah menyadari raut wajah Zhilfa.
Zhilfa hanya menggeleng, kemudian masuk ke kelas tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Raga mengedikkan bahu, kemudian berjalan menuju kelasnya yang berada tak jauh dari kelas Zhilfa.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya bel pertama berbunyi. Seluruh siswa-siswi SMP Negeri 1 Ciamis mulai memasuki kelas dan menduduki bangku masing-masing. Yang beragama Islam membuka kitab Al-Qur'an dan mulai membacanya bersama-sama di dalam kelas.
Di NESACIS, siswa-siswi mushlim dibiasakan melaksanakan tadarus Al-Qur'an setiap pagi hari selama 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai, dan dilakukan di kelas masing-masing secara bersamaan. Sedangkan siswa-siswi non-mushlim harus menghormati mushlim yang sedang melaksanakan tadarus.
Masing-masing penghuni kelas memiliki hanca Al-Qur'an yang sama, tetapi berbeda dengan penghuni kelas yang satu dengan kelas lainnya. Bagaimana dengan siswi yang sedang berhalangan? Mereka akan menyicil hanca kelasnya dengan membaca Al-Qur'an di rumah sedikit demi sedikit saat sudah dalam keadaan suci.
Lalu, bagaimana dengan kelas yang sudah khatam/tamat Al-Qur'an? Tentu mereka akan membuat nasi tumpeng sebagai tanda syukuran, serta berdo'a bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, serta guru PAI yang mengajar di kelas tersebut.
Setelah tadarus selesai, Pak Mardi—guru mata pelajaran Bahasa Sunda kelas IX—mulai memasuki kelas IX-2. Beliau terkenal tegas, ketat, dan sangat disiplin dalam segala hal. Tak sedikit para murid di NESACIS menyebutnya "Guru Galak", termasuk murid di kelas IX-2.
"Assalamu'alaikum. *Wilujeng énjing sadayana. Kumaha, daramang?" sapa Pak Mardi.
*Selamat pagi semuanya. Apa kabar?
"Wa'alaikumsalam. *Saé, Pa, kumaha sawangsulna?" ujar murid serempak.
*Baik, Pak, bapak sendiri bagaimana kabarnya?
"Alhamdulillah, *saé." sahutnya, "Baiklah, sekarang silakan kumpulkan tugas minggu lalu. Yang tidak mengerjakan harap segera keluar dari kelas selama pelajaran bapak dimulai."
*kabar baik.
Seluruh siswa IX-2 segera mengumpulkan buku tugas masing-masing ke meja guru, kecuali Zhilfa yang sedari tadi masih terlihat sedang mencari sesuatu dari dalam tas-nya dengan wajah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembara Kembar Musuh
Novela JuvenilDianugerahi bayi kembar merupakan hadiah istimewa bagi sepasang suami istri. Namun, itu tidak berlaku untuk keluarga Wiguna. Tidak seperti saudara kembar pada umumnya, Zyland dan Zhilfa tak pernah akur barang sedetik. Keduanya seolah dilahirkan hany...