chapter 4

1K 79 3
                                    

  #JAEHYUN POV#

       Aku sudah turun dari kamar itu sekitar 10 menit yang lalu dan aku benci menunggu..tapi demi mendapatkan kepercayaan dari wanita itu aku rela menunggu untuk ke pertama kali nya. Di sini sudah ada aku dan Jeno dia,anak itu sungguh sibuk sendiri dengan gadget nya
" hei..apa kau tidak bisa menghargai orang yang lebih tua hah? Kau ingin handphone mu itu ayah sita..?" Tanya ku anak itu benar benar harus di kasih hukuman..

"lalu aku harus bagaimana... Oh ya apa yang ayah lakukan kepada wanita itu semalam..?" Tanya anak ceguguk itu..

     Kadang aku tidak mau mengganggap nya sebagai anak ku sendiri.. " apalagi melalukan hal itu lah, bagaimana dengan sekolah mu.? Kau tidak melakukan kesala-" ucapan ku terpotong saat mendengar suara orang jatuh..

"Akhh!!.. aish ada apa dengan celana ini..kenapa begitu besar seperti ukuran raksasa saja.."

    Aku sudah bisa menebak ini.. siapa lagi kalau bukan dia..sang wanita bodoh, yang teriakan nya cukup untuk membuat gendang telinga mu pecah. Ya ia terjatuh tapi saat aku ingin bangkit dari duduk ku..Jeno anak kurang ajar itu mendahului ku.. sial memang!

" Hei kau tk apa apa? Kenapa kau pakai pakaian yang terlalu besar" Jeno anak itu ingin ku bunuh saja.

#JAEHYUN POV END#

" Hei kau tk apa apa? Kenapa kau pakai pakaian yang terlalu besar" ucap Jeno sambil melipat lengan baju Samapi siku dan demikian pula dengan celana nya..

"Aku juga tidak tau dia memberikan nya terlalu besar.." ucap mu sambil mengerucutkan bibir.. Jeno tidak tahan ia mencubit pipi mu dan mengatakan "Jangan kau kerucut kan bibir mu seperti itu.. aku kan jadi ingin memakan nya.."

     Sementara di sisi lain Jaehyun sudah tidak tahan dengan pembicaraan itu... Yang menurut nya membuang buang waktu..

"Hei!! wanita cepat duduk di depan ku!" Kata Jaehyun menggelegar di seluruh ruangan, suara dingin nya dominan, membuat semua orang yang mendengar nya akan bergidik ngeri.

     Kamu pun duduk di hadapan Jaehyun sedangkan Jeno memilih untuk duduk di sebelah Jaehyun, karna Jeno berfikir seperti nya mood ayah nya sedang buruk pagi ini, namun di balik wajah yang datar dan dingin Jaehyun ia memekik dalam hati

'Kau manis pagi ini'- Jaehyun.. Ucap Jaehyun dalam hati tanpa mengalami perubahan mimik wajah.

Sarapan pagi ini sungguh penuh dengan keheningan, kau tak tahan karna kamu itu termasuk orang yang tidak bisa diam, akhirnya kamu pun membuka suara mu di tengah keheningan.

"Ekhem.. em,,, tuan aku ingin tau siapa nama mu, dan Kenapa kau mengajakku ke sini, siapa kau-" omongan ku terpotong saat Jaehyun mengatakan kata kata dingin nya, "Tidak boleh ada yang berbicara saat makan, itu adalah sebuah aturan di keluarga Jung" kata Jaehyun yang dingin bak habis datang dari kutub Utara.

' Tapikan gua bukan dari keluarga Jung... Nama Korea gua aja marga nya Kwon, gimana sih ni orang ..abis ini mending gua pergi kerja aja ah~ uuuuuu.. ketemu sama Presdir Oh sama sekertaris Lee :) ' ucap mu sambil tersenyum itu membuat kedua lelaki di depan mu itu merasa aneh.

" Kau kenapa?" Tanya Jaehyun tapi kau diam masih ada di dunia khayal mu.. "kakak apa kau baik-baik saja?" Tanya Jeno, kau langsung menyaut karena Jeno sambil menggoyangkan tangan mu.. " a-h.. i-yaa..aku baik .. hehe.." ucap mu panik dan melanjutkan makanan mu yang masih tersisa setengah.

       Jeno sadar akan tatapan tajam dari sang ayah..namun Jeno tidak melihat ke arah Jaehyun nyali nya terlalu ciut untuk hanya memandang wajah sang ayah. Kalian sudah selesai sarapan, kau memulai percakapan dengan langsung memberikan pertanyaan pertanyaan yang selalu berputar di otak mu

Presdir Jung / END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang