//Now Playing: Tanpa Tergesa -Juicy Luicy\\
________________________
"Trauma gak akan hilang, kalau kita tetap mengingatnya,"
_____________________________"Gas, lo beneran mau minta maaf sama mereka?" Tanya Harris serius. Kini, mereka tengah berkumpul diruang tengah.
"Gak, gue cuman akting aja sama mereka," jawab Bagas santai
"GAS! LO ITU COWOK! JANGAN MEMPERMAINKAN HATI CEWEK, GAS!" Ucap Harris penuh penekanan
"Gas, lo itu emang bener-bener deh," Difa tiba-tiba yang tadinya sedang serius menonton film diruang tengah kini berhenti dan menatap Bagas lekat.
"Gas, gue tanya satu hal ke lo," ucap Harris
"Apaan?"
"Ibu lo cowok apa cewek?" Tanya Harris serius
"Ya, ceweklah! Yakali, cowok!" Seru Bagas santai.
"Nah, pacar, mantan, atau gebetan lo cewek apa cowok?" Tanya Difa ikutan
"Ya, cewek lah! Emangnya, gue Gay apa?!" Jawab Bagas santai. Lagi.
"Nah, itu lo tau! Gas, Ibu lo cewek dan pacar, gebetan, dan mantan lo cewek! Kalau lo nyakitin hati mereka, sama aja lo nyakitin hati Ibu lo!" Ujar Difa serius
"Yaelah, gue kan pacarin Ziva karena-" belum selesai Bagas bicara, Difa segera memotongnya, "Jangan bilang kalau lo pacarin Ziva karena harta nya?"
"Ya." Difa dan Harris pun segera menumpuk Bagas dengan bantal. Mereka kesal, karena telah mempermainkan hati cewek.
"Aw! Udah, ah!" Ringis Bagas
"Gas, orang tua lo kaya! Untuk apa lo ngemis-ngemis lagi ke Ziva! Atau jangan-jangan lo mau pacarin Chelsea karena harta juga?" Tuding Harris
"Gak, yang ini gue serius!" Difa dan Harris pun menatap Bagas lekat.
/|\
"Nun, lo balik ke asrama gak?" Tanya Tiara tiba-tiba. Mereka masih di Kelas padahal pelajaran telah selesai dari pukul 13.00.
KAMU SEDANG MEMBACA
Androphobia [Compleceted]✔
General Fiction[Selesai] "Cuman elu yang bisa balikin adek gue dari phobianya," Pinta sang kakak Ziva Valencia Abraham, seorang gadis yang cantik, baik, pintar, namun sayang sekali, ada hal yang buruk, ia menjadi pendiam atau menjadi marah saat ada laki-laki di de...