En réalité

225 85 18
                                    

Kamu perlu tahu bahwa kesetiaan adalah peran utama dalam sebuah kisah cinta sejati. Jika kamu percaya bahwa kita adalah cinta sejati, maka upayakan kesetiaan dan jangan pernah berpaling.

Misel Aurora

****

Aku sering melihatmu di mimpiku, apakah itu pertanda kita akan bersatu lagi dengan ragamu yang berbeda?

07:00 GMT-Scotland

Devano Alsyam

****

Air mata tak berhenti menetes, membasahi pipi Misel. Setelah berhasil melarikan diri dari sahabat mantan pacarnya yang mengenali sosoknya di pinggir jalan, kini Misel sudah berada di sebuah tube, untuk kembali pulang ke rumahnya di pinggiran Skotlandia.

Ia masih tidak menyangka akan bertemu dengan sahabat mantan pacarnya, yang sebenarnya tidak terlalu ia kenal. Tapi, sahabat mantan pacarnya tahu siapa dirinya dan memanggilnya dengan Rara. Jelas ia tahu suatu tentang masa lalunya.

Dan itu terasa sangat menyakitkan bagi Misel, karena segala hal yang berhubungan dengan laki-laki yang di kenalnya di Las Vegas, bagi Misel adalah tentang rasa sakit, benci, dan kecewa.

Semua yang telah ia perbuat di hari kemarin, seolah tidak memiliki obat penawarnya yang juga bersamaan dengan perginya sosok ayah dalam hidupnya.

Bahkan untuk mencari penawarnya itu sulit selain menguburkannya dalam-dalam dan jangan pernah menggalinya kembali.

Tapi hari ini, tiba-tiba semuanya menjadi kacau balau. Sahabat mantan pacarnya datang dan itu membuat Misel tidak tenang, sebab ia sudah lama sekali melupakannya bahkan untuk semua kenangannya.

'Kuburan' itu hadir kembali, membiarkan bangkai kenangan terus bangkit dalam benak Misel.

Dan Misel sangat tidak menyukainya. Misel sangat menyesalkan kenapa hari ini ia harus bertemu dengannya.

Tanpa Misel sadar, tube ternyata sudah melewati beberapa stasiun dan sebentar lagi gilirannya untuk turun. Keadaan di gerbang yang Misel tumpangi juga sudah mulai kosong. Ia mengusap air matanya, bersiap untuk turun.

Tapi, ada sesuatu terasa tak biasa saat ia memegangi lehernya, ada yang hilang.

"Loh, syalku mana?"

Misel terkejut. Syal yang ia pakai semenjak dari rumah Mona entah kemana. Dan itu adalah syal kesayangannya. Nasib malang menimpanya, hari ini Misel mendapatkan banyak hal dan lebih tepatnya adalah 'sial'.

****

"Kuy bolos lah, bosen gue sekolah mulu. Otak gue kayaknya butuh jalan-jalan sama ngeliat yang bening-bening," Ujar Dimas pada ketiga temannya.

"Nilai masih di bawah KKM aja so'soan mau bolos, ntar otak lo nambah bego kutil," Jawab Pian yang sedang menyantap baksonya.

"Halah kalo di ajak mah langsung bilang GASKEUN!" Sindir Leon.

"Diem lu setan, gue cincang juga tuh mulut. Lagian gue ngajak kan cuma hari ini doang besok kaga lah. Cemen lo semua!" Ucap Dimas tak terima.

"Gue paling demen nih kalo si Dimsum kesel, mukanya kek emak gue pas kagak di kasih duit sama bokap haha," Leon menambahkan lalu menonyor kepala Dimas.

"Sakit anjing! Lo kagak ada prikemanusiaannya banget sat. Gelut sama gue di lapang Mang Somat Yon!" Dimas tak terima dirinya di nistakan oleh kedua temannya, Dimas menantang temannya untuk berkelahi.

From DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang