⛩
Lee dan Ok Jung saat ini sedang menikmati waktu mereka di taman istana. Setelah Lee menyelesaikan urusan negara, dia langsung bergegas dan mengajak untuk berjalan-jalan. Tangan mereka saling berkaitan seakan dunia hanya milik mereka berdua. Sungging senyum tak pernah lepas dari wajah mereka. Para dayang yang mengikuti mereka seakan melihat pertunjukkan romantis sepasang kekasih yang beradu mesra.
“Semua orang menganggap saya adalah wanita penggoda yang merayu Jeonha.”
“Apakah kamu sakit hati?”
“Tidak, karena aku bukan wanita seperti itu.”
“Ada hal yang harus kamu lakukan untukku.”
“Apa itu? Aku akan melakukannya untuk Jeonha. Aku akan membantu Jeonha dengan cara yang pas.”
Perkataan Ok Jung membuat Lee tertawa geli.
“Aku ingin kamu melahirkan anakku.”
“Tapi Jeonha seharusnya Ratu In Hyeon yang menjadi pertama.” Suara lembut Ok Jung seakan menusuk gendang telinga Lee.
Lee terkekeh mendengarnya, “Bukankah malam pertamanya aku habiskan denganmu. Aku ingin memiliki anak darimu.”
Ok Jung langsung memeluk Lee dengan erat seraya berkata, “Aku bersedia Jeonha.”
“Aku tidak peduli jika harus melanggar tradisi.”
“Jika Ratu In Hyeon mengandung, statusku tidak ada artinya lagi. Sebaliknya jika aku bisa mengandung anak Raja. Aku dengan mudah menggulingkan Ratu In Hyeon. Malam ini aku akan merebut malam penyatuanmu lagi,” batin Ok Jung.
Saat ini Sung Hwa sedang mengamati para dayang untuk mengemasi produk terbarunya. Sung Hwa juga menghitung persediaannya dengan cermat. Dayang Jo yang melihat merasa khawatir. Malam ini adalah malam hae-ssi. Hari itu adalah hari keberuntungan yang diberikan oleh dewi bayi tetapi sepertinya Ratu In tidak terlalu tertarik.
“Jungjeon Mama biarkan saya yang akan melakukannya.”
“Tidak! Ini adalah bisnis pertamaku di sini jadi aku tidak ingin langsung buntung.”
Dayang Jo sekali lagi menggigit bibirnya tidak tahu harus berbuat apa. Wajahnya sepucat awan di siang hari.
“Di acara lentera nanti apakah sangat ramai? Para bangsawan banyak yang akan ke sana.”
“Iya Mama. Banyak para bangsawan yang tidak akan melewatkan malam lentera.”
“Aku akan ikut dengan kalian. Aku ingin memastikannya sendiri.”
“Jungjeon Mama sebaiknya tidak ikut. Biar saya saja dan para dayang yang akan pergi.” Dayang Jo memohon dengan hormat.
“Kenapa? Kenapa aku tidak bisa pergi?” Tanya Sung Hwa dengan mata menyelidik.
“Malam ini adalah malam hae-ssi. Jungjeon Mama akan melakukan malam penyatuan dengan Jeonha.”
“Aku akan pulang sebelum hae-ssi itu. Tenang saja.”
“Tetap saja Jungjeon tidak bisa keluar. Ratu In tidak diperbolehkan untuk keluar istana tanpa izin Raja.”
“Dayang Jo. Aku bisa menyelinap. Aku bisa naik pagar untuk keluar.”
“Tapi Jungjeon Mama-“
“Kamu ingin membantahku!”
“Saya tidak berani Mama.”
Sung Hwa duduk di singgasananya bukan untuk memikirkan bisnisnya lagi melainkan memikirkan malam hae-ssi. Bayangan demi bayangan bersarang dalam otaknya. Seperti reka adegan dalam sebuah genre film.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANDING ON YOU (Promo Spesial 30 September- 3 Oktober 2021)
Historical FictionApa jadinya jika kamu terlempar dalam dimensi lain. Inilah yang dialami Han Sung Hwa gadis modern yang terlempar dalam serial novel bertema saeguk. Mendarat di tanah Joseon, Sung Hwa menjadi seorang Ratu yang tidak dicintai oleh suaminya. Mengingat...
