Sung Hwa menatap keadaan langit malam yang penuh dengan hamparan bintang-bintang yang berkelip. Sejenak gadis itu memikirkan bagaimana keadaan orang tuanya. Dia sangat rindu kehidupan di masa modern. Meskipun terkadang ayahnya selalu memarahinya namun itulah yang membuatnya rindu. Kebersamaan dengan keluarga tidak bisa dibeli dengan apa pun. Saat dayangnya memasuki ruangan dan menghidangkan banyak makanan, Sung Hwa hanya melihatnya tanpa minat.
Baru saja dia tinggal dua hari dalam Istana, pertanyaan kapan penerus Raja akan lahir selalu dilayangkan padanya. Sung Hwa tidak bisa membayangkan jika harus tinggal selamanya di sini. Itu pasti akan mengerikan.
Sung Hwa mengangkat sumpitnya dengan tanpa minat.Meskipun dia begitu tidak selera namun dia harus mempunyai cukup banyak tenaga untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Sung Hwa mulai mengantuk dan tidak berminat lagi untuk makan. Ingin rasanya dia berbaring di tempat tidur King sizenya. Namun saat mengingat futon, rasanya tubuhnya mulai kaku.
Selama berada di dalam istana, Sung Hwa tidak bisa tidur nyaman. Ruangan panas tanpa ac, tidak ada bed tidur yang empuk, tidak ada lagu pengantar tidur. Sung Hwa benar- benar di uji di sini.
Sung Hwa terus berpikir. Nama-nama di dalam istana di sini begitu tidak asing. Sung Hwa memaksa otaknya untuk berpikir lebih keras. Suk Jong dan Jang Ok Jung. Sung Hwa tiba-tiba teringat ini adalah nama yang beberapa kali muncul di dalam novel. Novel yang dulu pernah ia baca semasa remajanya.
“Jungjeon Mama, kenapa tidak makan? Apa makanannya tidak enak?” tanya dayang Jo yang baru saja datang.
Dayang Jo mengamati perubahan yang terjadi pada Ratunya. Sung Hwa tiba-tiba tak berdaya. Ini semacam lelucon. Dia ingat betul apa yang akan terjadi padanya. Di dalam novel, Ratu In Hyeon berakhir dengan tragis. Itu sungguh ironi.“Aku ingin berjalan keluar sebentar. Udara di sini terasa panas.”
“Jungjeon Mama! Jungjeon Mama!” teriak dayang dari luar, dia berlari dengan tergopoh-gopoh.
“Naeri, di mana sopan santunmu? Berani teriak di depan Mama!” ucap dayang Jo memperingati.
“Maafkan kesalahan Naeri, Mama.”
“Ada apa yang membuatmu begitu khawatir?”
“Selir Jang, Mama.”Mendengar nama itu, Sung Hwa sungguh tidak berminat.
“Kenapa?”“Selir Jang pergi ke istana Jeonha untuk bermalam.”
“Lalu apa hubungannya denganku?” tanya Sung Hwa dengan malas karena selalu dikaitkan dengan Lee Suk Jong.
“Mama, jika Selir Jang melakukan malam penyatuan. Dia akan segera mendapatkan keturunan Raja.”
“Itu bagus. Aku tidak akan repot lagi.” Sung Hwa seakan senang dengan pemikiran itu.
“Jungjeon Mama.” Dayang Jo tampak khawatir.
♡♡♡
Jang Ok Jung memoleskan lebih banyak lagi taburan bedak ke wajahnya. Tidak lupa pewarna bibir merah menyala dia poleskan. Untuk menarik lebah, bunga haruslah tampak cantik dan menggoda. Malam ini adalah malam yang ditunggu oleh Ok Jung. Setelah berjam-jam dia habiskan untuk mempercantik diri, persiapannya selesai juga. Ok Jung tersenyum sendiri saat melihat pantulan dirinya di cermin.“Aku akan membantumu mendapatkan seorang putra, Jeonha.”
Dayang Shi yang membantu persiapan Ok Jung juga tampak senang melihat atasannya.
“Kamu sudah menyiapkan semuanya.”
“Sesuai perintahmu.”
![](https://img.wattpad.com/cover/229484900-288-k575726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LANDING ON YOU (Promo Spesial 30 September- 3 Oktober 2021)
Fiksi SejarahApa jadinya jika kamu terlempar dalam dimensi lain. Inilah yang dialami Han Sung Hwa gadis modern yang terlempar dalam serial novel bertema saeguk. Mendarat di tanah Joseon, Sung Hwa menjadi seorang Ratu yang tidak dicintai oleh suaminya. Mengingat...