Prolog

310 29 54
                                    

Jeongin terbangun di antah berantah, dikelilingi bunga dengan langit berwarna pink, keadaannya agak sejuk dan hangat

"Ini surga... ya?" Jeongin tersenyum kecut, sambil memetik 1 satu bunga anggrek disebelahnya

Ya, setidaknya ia bisa merelakan hidupnya yang pahit itu

Ia merindukan Hyunjin, salah satu sahabatnya yang meninggal karena kecelakaan, sekitar 2 bulan yang lalu

Dan orang tua nya, yang sudah tak lagi di sisi nya sejak ia di sekolah dasar

Karena kehilangan merekalah Jeongin menjadi putus asa dan menyakiti dirinya sendiri

Jeongin terus diam memetik bunga di sekitarnya satu persatu, hingga seseorang memanggilnya

"Jeongin!!"

Jeongin tersentak, suara yang memanggil nya serasa sangat familiar, suara yang ia benar benar ingin ia dengar setelah sekian lama

Jeongin memalingkan kepalanya, melihat sosok yang melambaikan tangannya keatas menyapanya

Jeongin berdiri, berlari menuju lelaki yang umurnya setahun lebih tua darinya

"Hyunjiiinn!!!" Hyunjin memeluk Jeongin yang menangis tak kunjung selesai, membiarkan Jeongin melepaskan rindunya kepadanya

"Hyunjin kok disini? Tapi kenapa—"

"Ini perbatasan hidup ama mati, Jeong. Kamu kenapa bisa ada disini hah??" Hyunjin menangkup wajah Jeongin dengan kedua tangannya, Jeongin menangis tidak karuan

"Hiks— nggak kuat– kangen Eomma, kangen appa!!– kangen Hyunjin– hiks.. huwaaa!!" Jeongin menangis lebih keras lagi, membuat Hyunjin harus memeluknya lebih erat

"Tapi nggak kayak gini caranya Jeong.. Hanjis, Felix, Seungmin kan masih mau nemenin setelah aku nggak ada, kamu ga usah nyakitin diri kamu sendiri"

Hyunjin menghela napas panjang, Jeongin masih menangis

"Gini, Jeong.."

"Kalo kamu bener bener bersikeras kayak gini, aku cuma bisa ngasih kamu sesuatu" Hyunjin tersenyum kecil

"Apa..?" Jeongin mendongakkan kepalanya menatap Hyunjin

"Kalo kamu merasa hidupmu memang pahit, dan kamu pengen akhirin semuanya, setelah kamu siuman, coba syukurin hidupmu" Hyunjin mengelus pelan kepada Jeongin

"Maksudnya?" Jeongin masih bingung dengan apa yang dimaksud Hyunjin

"Coba buat hidupmu menjadi manis dalam kurun waktu 1 minggu lebih 2 hari, aku bakal tanyain sebuah keputusan buat kamu di akhir hari" Hyunjin tersenyum dan memainkan rambut Jeongin

"Jadi.. kalo aku nggak berhasil?" Tanya Jeongin kepada Hyunjin

"Hm? Kamu berakhir jadi arwah penasaran, Jeong. Karena ada sesuatu yang belum kamu selesain di dunia manusia" Jelas Hyunjin

Entah kenapa Jeongin ngeri

"Ah... Kalo kamu kelamaan disini, bisa bisa arwah mu kepisah sama ragamu, Jeong. Pergi" Hyunjin melepaskan pelukannya perlahan dari Jeongin dan mendorong Jeongin pergi

"Nggak! Aku mau bareng Hyunjin!" Jeongin meraih tangan Hyunjin

"Nanti kita ketemu kok, sekarang pergi, kamu nggak denger ada suara yang nyari kamu?" Tanya Hyunjin

Jeongin mencoba untuk tenang, kemudian ia mendengar suara teman temannya memanggil namanya

Jeongin!! Jeongin!

Jeongin memalingkan kepalanya kepada Hyunjin, yang menjadi memudar perlahan

Ia ingin tahu apa yang harus ia lakukan

Candy • Yang Jeongin [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang