9✓

55 8 4
                                    

Hari ini panjang.. dan banyak imagenya
... hahahaha >:DDD
————————————————

Jum'at

"Oi! Bolos aja ngapa?" Jeongin sontak menoleh ke sumber suara.

Bisikan setan, biasa. Hyunjin minta Jeongin buat nggak ke sekolah.

"Hh, terus buat apa gua ngerjain pr? Gak ah gamau!" Jeongin menolak, Hyunjin pun langsung mengambil pensil yang lebih muda.

"Lumayan, lho. Kita jalan jalan ke mall, gitu? Pleaseu~" Hyunjin memohon, kedua telapak tangannya mengepal dan menatap Jeongin penuh harap.

Bukannya gimana, tapi Jeongin nggak lama lagi ada ulangan dan Jeongin harus dapat nilai sempurna.

Kenapa? Ya mana saya tahu saya kan bukan Jeongin 🙆

Tapi, ya. Emangnya dia nurut ikut ujian?

Jeongin diam, dari raut wajahnya terlihat ia sedang berpikir untuk menimbang-nimbang ajakan Hyunjin

Boleh uga sih benernya. Batin Jeongin

"Yaudah yaudah! Tapi kalo nilai gua jeblok, lu yang remidi!" Ancam Jeongin

Hyunjin tertawa dan berguling-guling di langit-langit, Jeongin makin takut dengan Hyunjin yang akhir akhir ini sulit ditebak

"HE! Kalo gua yang remidi ya gamungkin goblo! Gua gimana nulisnya?!" Jawab Hyunjin patah patah karena nafasnya habis setelah tertawa

Eh, emang setan nafas? 🤔

Anggap aja Hyunjin bengek lah ya

"Dah, ganti baju sono" Perintah Hyunjin, lelaki berbehel itu mengangguk tapi langkahnya terhenti

"Berangkat jam berapa kita?"

"Jam 5 sore sih" Jawab Hyunjin santai, senyumannya polos tanpa dosa

"IH, SETAN! MASIH LAMA! DAH DAH, JAGA RUMAH! GUA KE SEKUL BYE" Jeongin menyimpulkan tali sepatunya dengan cepat, seisi rumah dipenuhi tawa Hyunjin

"IH, SETAN! MASIH LAMA! DAH DAH, JAGA RUMAH! GUA KE SEKUL BYE" Jeongin menyimpulkan tali sepatunya dengan cepat, seisi rumah dipenuhi tawa Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EH WOY! SINI DULU IH! ADUH BENGEK" Pinta Hyunjin, Jeongin tak menghiraukannya dan pergi keluar rumah

Tawa Hyunjin semakin reda kala objek yang dijadikan bahan tawa nya pergi, perlahan ia merubuhkan tubuhnya di sofa dan tersenyum miring

"Kamu dibelakang, kan?" Tebaknya, seseorang berbaju hitam keluar dari balik tembok tempat persembunyiannya.

"Waktumu nggak banyak." Peringat sosok itu, Hyunjin menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti

"Aku tau. Pergilah." Usirnya, tanpa dilihat pun Hyunjin tahu bahwa sosok itu sudah pergi

Hyunjin memunculkan notebook biru tempo hari, ia meminjam pena Jeongin yang tak sengaja ditinggal

Candy • Yang Jeongin [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang