Salam kenal yuk sama Luna 😊 Orangnya agak dingin tapi aslinya baik kok ...
°°°
2. Tentang Aluna
Aluna Kaivara
Atau yang sering kali di sapa Luna itu adalah salah satu mahasiswi kupu-kupu alias habis kuliah langsung pulang sebab ia adalah ciri-ciri mahasiswi yang paling malas buat ikut berbagai macam organisasi di kampus. Di ajak temannya buat masuk BEM, dia tolak. Di ajak ikutan seminar, dia bilang kapan-kapan. Pokoknya, Aluna itu anti sekali berbaur di keramaian. Yang banyak orang, berisik, dan selalu membuat moodnya turun.
Sebab motto hidup Aluna Kaivara adalah "Kalau udah punya orang dalem, ngapain effort banyak buat masuk organisasi ini itu biar nambah pengalaman di CV."
Ayah Alura adalah dosen di Universitas Indonesia sekaligus dokter bedah di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Sedangkan ibunya adalah dokter umum yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan suaminya.
Disaat Aluna tanya, "Mama sama papa kenalan dari mana sih?". Ibunya pasti akan menjawab, "Kita tuh ceritanya cinlok di rumah sakit, Lun."
Jadi, sangat mudah bukan untuk Aluna melamar pekerjaan di rumah sakit nanti setelah ia lulus. Dengan kekuatan orang tuanya dia bisa masuk kerja tanpa harus bolak balik ngelamar kerja di tempat lain. Sungguh nikmat sekali hidup Aluna itu.
Tapi yang di atas jangan di contoh ya!
Yang perlu dicontoh dari Aluna adalah sikap rajin dan ambisnya ketika dulu ia bersekolah. Saking ambisnya, selama tiga tahun bersekolah, ia berhasil meraih juara 1 pararel di SMA-nya. Alhasil, saat mendaftar SNMPTN ia bisa diterima dengan mudah di UI tepatnya di fakultas kedokteran.
Ingat! Alura bisa masuk kesana bukan karena hoki atau beruntung, tapi karena anak itu memang pintar.
Walaupun jarang berorganisasi, Aluna bisa dianggap cukup terkenal di fakultasnya bahkan di fakultas lain. Sebab, Aluna mainnya selalu sama Ica dan Kalina, dimana kedua orang itu adalah selebgram yang memiliki banyak followers sampai jutaan. Tapi, jangan harap Aluna memanfaatkan ketenaran kedua sahabatnya itu demi followers yang melimpah.
Nyatanya, instagramnya sengaja ia private, postingannya hanya tiga, dan followers-nya cuma dua ribu saja. Itupun yang nge-follow dia hampir semua teman SMA-nya waktu dulu. Padahal wajahnya sering nongol di beberapa feed instagram dua temannya itu. Dan banyak juga yang men-follow-nya, namun ia tolak. Sebab ia senang hidup dengan privasi yang terjaga. Tidak ada orangg yang men-judge gaya hidupnya. Ataupun mengoreksi penampilannya setiap hari.
Ica yang bernama asli Giselle itu langsung memberikan tatapan jahil dengan cengiran yang menggoda disaat melihat Aluna dan Ecan datang bersama menggunakan vespa warna abu-abu itu untuk menemuinya malam-malam di kampus.
"Katanya nggak demen sama Ecan, tapi kalau ada apa-apa manggilnya langsung dia ..." jawil Ica disusul dengan tawanya yang tak mereda.
"Jangan-jangan lo suka sama gue tapi gengsi, Lun?" Tanya Ecan ngawur sambil mencopot helmnya itu.
"Halu lo!" Sewotnya sambil memukul pundak pria itu.
"Lagian sih ... lo sering banget minta tolong gue. Nggak pernah apa lo kepikiran buat minta tolong yang lain? Misalnya kayak Dimas ..." Balas Ecan dengan menekankan kata 'Dimas' itu sebagai sindiran untuk Luna.
Luna yang turun dari motor itu langsung berdecak. "Lo tuh gue suruh-suruh karena paling gampangan ya, Can. Jadi nggak usah pede duluan."
"Gampangan lah. Ntar kalau guenya susah diajakkin, lo malah nyari yang lain," cicit Ecan.
"Nah, padahal itu yang gue mau dari dulu," balas Aluna menohok membuat Ica meringis kasihan. Aluna itu gimana ya orangnya. Katanya Ecan itu berisik, bukan seleranya, dan terlalu jahil sehingga ia tidak suka. Namun, kalau ada masalah apapun dari yang sepele sampai yang besar, Ecan lah yang selalu ada untuk Luna tapi Luna tak pernah melihat usahanya itu. Kayak, apapun yang dilakukan oleh Ecan adalah hal yang biasa atau lumrah untuknya.
Ecan yang seharusnya sakit hati itu malah menyemburkan tawanya kencang. Tidak merasakan sedih atau marah sama sekali kepada Luna. Malah semakin menggodanya dengan menusuk-nusuk pipi Aluna sampai gadis itu menyampirkan tangannya Haechan agar tidak rese.
"Ini ya beb, flashdisknya. Sorry banget jadi ngerepotin lo malam-malam begini," kata Ica menyerahkan flashdisk hitam itu kepada Aluna. Aluna hanya mengangguk santai. Toh, dia juga tidak merasa keberatan datang kesini.
"Seharusnya lo yang bilang maaf ke gue, Ca. Karena lo, gue yang dijadiin tumbal nih sama dia buat jadi ojolnya," imbuh Ecan bercanda.
"Lho ..., seharusnya malah lo yang bilang makasih ke gue. Secara, lo kan bisa dapat kesempatan banyak buat modusin Luna sekarang. Ya nggak, Lun ...??" Ujar Ica sambil menaikturunkan alisnya itu membuat Luna memutar matanya malas.
"Jangan rese deh Ca ... kesel banget gue," ketus Aluna yang langsung naik lagi ke jok motor Ecan.
"Halah halah, bilang aja lo lagi salting kan?!!" Tambah Ica semakin mengkompori. Ecan mah bagian ngakak aja dah. Walaupun belum satu menit, tawanya sudah berhenti ketika tak sengaja melihat muka seram Aluna dari kaca spion. Sebelum Aluna semakin mengamuk, ia pun langsung cepat-cepat menyalakan motornya.
"Gue pergi dulu ya, Ca!" Pamit Aluna dari balik helmnya itu.
"Iyaaa ... hati-hatii ya!!" Balas Ica melambaikan tangannya. "CAN! JANGAN LUPA NGEREM MENDADAK YA NTAR!!"
"Siap laksanakan!!"
"Nggak usah ikut-ikutan rese lo ..." ancamnya ketika motor tersebut sudah mulai melaju ke arah luar kampus.
"Ikutan rese ahh!!" Balas Ecan semakin ngaco.
"ECANN!!"
"Apa sayang?"
"Lo tuh jang—awas ada kucinggg!!!!"
Ciiiitttt!!!
Helm mereka saling terpantuk. Posisi Aluna sekarang tengah memeluk pinggang Ecan secara spontan dengan jarak yang sangat dekat itu. Jantung Aluna masih berdebar karena kucing yang tiba-tiba melintas tadi di depannya. Sedangkan Ecan, berdehem sebentar dengan raut muka salah tingkah dan sedikit gugup.
"Lo yang minta loh, Lun. Jangan salahin gue atau ngamuk sama gue pokoknya ..."
°°°
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friends | Haechan NCT
Teen Fiction"Saking nggak sadarnya lo sama kehadiran gue disini, semakin bingung gue mau modusin lo pakai gaya apa lagi ..." "Kayang sambil bilang ailofyu kayaknya cakep deh, Can. Coba gih!" "Ini gue masih serius buset!!" "Oh serius toh, gue kira mau ngelawa...