Aaaa maaf banget udah nggak update lama banget. Lagi ospek kuliah akutuh. Tugasnya banyak banget sampai gaada waktu buat mikir alur selanjutnya kayak gimana. Tapi masih pada nungguin kan ya?
Vote komen dulu dong biar rame!!
°°°
11. Kabur
"Buset dah, Lin! Lo mau kemah apa mau kabur dari rumah anjir?!" Empu yang ditanyakan itu hanya cengegesan sambil melepas kacamata hitam dan memasukkannya ke dalam kantong jaketnya. Bukan Kalina namanya kalau tidak modis.
Perkemahan mahasiswa yang direncanakan sejak dua bulan lalu akhirnya bisa terselenggara hari ini. Rencananya mereka berangkat pada jumat siang dan pulang pada minggu sore. Memang sengaja diadakan singkat saja agar tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah di hari Senin. Ya walaupun pas hari Senin, Aluna sama Kalina tetap mau bolos satu hari buat istirahat di rumah sih.
Untuk persiapan pemberangkatan, semua mahasiswa yang ikut kemah dikumpulkan di lapangan sekitar kampus. Beberapa mahasiswa ada yang membawa tas ransel, tas jinjing, bahkan ada pula yang membawa tas gunung. Cuma Kalina aja yang nyeleneh bawa tas koper jumlahnya tiga warna pink.
Dikira mau liburan ke Bali kali ah!
"Ahh, sedih banget sih gue ditinggal sendirian disini. Nggak asik sumpah! Lo pada ikut HIMA tapi nggak ngajak-ngajak gua gimana ceritanya?!" protes Ica yang sengaja datang kesini karena jam kuliahnya telah usai. Kalina yang melihat Ica merengek itu langsung memeluk Ica dengan sangat kencang. Lalu mereka berdua saling berpelukan. Berbeda dengan Aluna yang mengamati tingkah kedua temannya yang tak pernah normal dan selalu lebay maksimal.
"Salah lo sendiri sih, Ca. Udah gue ajakin ke HIMA malah taunya masuk ke BEM, ya nggak Lun?" Aluna manggut-manggut saja.
"Ya lo ngabarinnya telat buset! Formulirnya udah terlanjur gue kumpulin baru setelahnya lo ngajakin gue ke HIMA ..." decih Ica.
"Uluh-uluhh!! Maapin kita yaa bestieee ..." Kalina mengunyel-unyel pipi Ica sebentar. Lalu mereka berdua saling berpelukan kembali sambil pura-pura menangis kencang. Aluna hanya mendesah lalu menutup kupingnya dengan headset. Di kondisi seperti ini, memang alangkah baiknya mendengarkan musik daripada ikutan stress melihat tingkah temannya.
Melihat kedua temannya yang super ekspresif itu memang selalu membuatnya risih sendiri. Kadang Aluna juga bingung kenapa ia didekatkan oleh beberapa teman yang tidak tahu malu untuk memperlihatkan kekonyolannya seperti Ecan, Ica, dan Kalina.
"Pemberangkatan kemah dua puluh menit lagi ya, guys! Teman-teman kalian yang masih pada mencar tolong di kabarin dong biar nggak ketinggalan bis! Kalian yang ada disini mending masukkin tas bawaan kalian dulu ke dalam bis! Mumpung masih nggak terlalu ramai. Jadi nggak desak-desakkan!" Anisa selaku salah satu ketua sekaligus penanggungjawab perkemahan mahasiswa langsung menyuarakan suaranya menggunakan megaphone yang sedikit berdengung.
Mungkin karena wibawanya itu, setelah perintahnya selesai dikumandangkan, semua anak langsung sigap memasukkan tas-tas mereka di dalam bis dan beberapa anak lagi ada yang sibuk menelepon teman-temannya yang sedang berpencar di kantin dan Indomaret.
"Ayo, Rin!" Ajak Aluna mengambil tangan Kalina. Kalina memang harus dibawa masuk terlebih dahulu karena bawaannya yang super duper banyak. "Kita kesana dulu ya, Ca!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friends | Haechan NCT
Teen Fiction"Saking nggak sadarnya lo sama kehadiran gue disini, semakin bingung gue mau modusin lo pakai gaya apa lagi ..." "Kayang sambil bilang ailofyu kayaknya cakep deh, Can. Coba gih!" "Ini gue masih serius buset!!" "Oh serius toh, gue kira mau ngelawa...