Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Saya hanya meminjam tokohnya saja.
.
.
.
.
.
🌟
.
.
.
.
.
.
Happy Reading🌟
...
Tiga bulan lagi.Rintikan hujan diluar menyapa pendengaran Sakura. Hari ini adalah akhir pekan yang mereka tunggu untuk berlibur. Tapi karena pekerjaan dadakan Sasuke akhirnya mereka membatalkannya ditambah diluar sedang hujan deras.
Sarada sudah mulai beradaptasi dengannya walau hanya berbicara sepatah kata, namun itu adalah perkembangan yang baik bagi hubungan keduanya. Sakit yang ia derita semankin menyiksa batin dan fisiknya.
Apakah pada akhirnya ia tetap kalah dan gagal?
Melihat keluarga itachi dan izumi yang harmonis bersama kedua anaknya kadang membuat Sakura begitu iri. Seperti saat ini keluarga tersebut sedang meminum teh dan kue hangat diruangan tamu ditemani dinginnya luar sana.
Mereka tertawa dan bercanda bersama.
Mikoto pun secara tidak langsung menyiksa fisik serta batinnya melalui ucapan tajam dan pekerjaan yang lumayan berat.
Ia ingin menaggis seperti bumi saat ini.
Sarada datang padanya menarik ujung bajunya seraya menunjukkan hasil gambarnya yang hanya berisi coretan semata.
"Wah ini sangat cantik Sara-chan" Sarada tersenyum dan mengangguk.
"Ah senyummu sangat manis, membuat mama tak tahan melihatnya" Sakura duduk menyamakan posisinya sambil mencubit gemes pipi Sarada yang menurun darinya.
"Ayo mama buatkan susu cuaca benar-benar dingin sekarang" Sarada memberi hasil coretannya dan Sakura dengan senang hati menerimanya. Lalu mereka menuju dapur untuk membuat susu dan beberapa cemilan.
Sepertinya akhir pekan ini juga menyenangkan bagi Sakura karena ia bisa menikmati hujan sambil menyesap minuman hangat bersama sang putri tercintanya.
....
Sasori menatap pada kelender yang terletak di dinding ruangan kerjanya.
Tiga bulan lagi Sakura akan pergi selamanya.
Sakura adalah adik kesayangannya dibanding dengan Matsuri yang sekarang berada diluar negeri bersama keluarga kecilnya.
Sakura dan Matsuri adalah belahan jiwanya, mereka hanya berjarak dua tahun. Saat Matsuri berumur hampir dua tahun dan dirinya masih berumur lima tahun ayah mereka meninggal karena penyakit yang sama dengan Sakura meninggalkan ibunya yang sedang mengandung Sakura tujuh bulan. Lalu saat Sakura lahir ibunya juga meninggal dunia. Membuat dirinya harus mengurus kedua adik kecilnya itu.
Matsuri dan dirinya masih sempat merasakan kehangatan orangtua, namun Sakura belum sama sekali dan itu membuat keduanya sangat menyayangi Sakura.
Apa yang harus ia katakan pada Matsuri nanti tentang kondisi Sakura? Matsuri bahkan tak mengetahui hal ini sama sekali. Jika ia tahu pasti ia akan hancur dan Sasori tak mau hal itu terjadi.
Matsuri akan berkunjung ke jepang seminggu lagi. Apakah ia akan sanggup melihat wajah Matsuri dan Sakura jika bertemu nanti?
Ia bingung dan ingin lenyap saja saat ini.
Deringan pada ponselnya membuyarkan lamunannya. Tertera nama Matsuri disana dan dengan cepat ia menekan tombol hijau.
"Ada apa?"
"Kakak, Sakura beberapa bulan ini tidak menjawab panggilan teleponku. Apa yang terjadi dengannya?"
Sasori memijat kepalanya, ia tahu alasan Sakura menjauh dari Matsuri adalah agar Matsuri tak curiga, karena matsuri akan terus menelponnya dan Sakura harus mengirimkan foto kegitannya. Sangkin posesifnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Mama! Selesai ✔
FanfictionLakukan apa yang membuat dirimu bahagia! Hey Mama SasuSakuSara❤ ©Disclaimer : Masashi Kishimoto Cover by : Pinterest Edit cover by me