1

7K 654 14
                                    


Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Saya hanya meminjam tokohnya saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading🌟...

.....

Mama?Ibu? Sebuah kata yang biasa namun terkandung makna yang luar biasa.

Beruntunglah kamu yang masih bisa memanggil Ibumu, banyak diluar sana yang tak bisa melakukannya.

Maka dari itu bersyukurlah pada setiap waktu yang kuasa berikan.

Sarada menggengam erat tangan itachi yang membawanya untuk melihat istrinya Izumi yang melahirkan putra kedua mereka.

"Sara ayo masuk" Sarada hanya mengangguk.

Mereka masuk kedalam ruangan bernuansa putih dengan aroma khas rumah sakit. Izumi terlihat sedang menggendong putra kecil mereka yang lahir malam tadi.

"Aaa itachi-kun, dari mana saja kau" Ucap Izumi saat melihat sang suami yang baru saja masuk. Tadi itachi meminta izin untuk pulang sebentar tapi nyatanya begitu lama baginya.

"Sara-chan kau ikut? Kemarilah lihat adik barumu" Izumi tersenyum girang melihat keponakannya yang dibawa sang suami dan tentu saja mengabaikan jawabanya yang akan diberikan itachi atas pertanyaannya tadi.

Itachi menghela nafas, dan menggendong sarada ke atas ranjang rumah sakit.

Izumi memperlihatkan bayi mungil didekapannya pada sarada.

Sarada tidak berekspersi apapun seperti biasanya.

"Sara tidak ingin mencium adik" Sarada menggeleng dan merentangkan tangannya meminta agar itachi segera menurunkannya.

Izumi tidak bisa menahan raut kesedihannya. Ia tahu Sarada merindukan sosok Ibu, ia juga tahu alasan mengapa Sarada tidak menyukai Ken-putra pertamanya. Karena ia begitu iri tidak bisa memanggil Ibu seperti yang dilakukan Ken.

Itachi segera menurunkan Sarada yang sama sekali tidak berekspresi.

"Sara mau kemana?" Ucap Itachi melihat Sarada keluar dari ruangan tersebut.

"Pipis" Sarada membuka pintu dan keluar tanpa melihat orang yang ada didalam.

"Itachi-kun ikuti dia" Itachi mengangguk dan pergi menyusul keponakannya.

Itachi sengaja membawa Sarada tadi agar keponakannya itu tidak kesepian di Manison.

Sarada berlari kecil menuju toilet yang ada di ujung rumah sakit. Ia benar-benar kebelat.

Sakura baru saja keluar dari toilet setelah meminta izin kepada Sasori yang sibuk berbicara kepada dokter barunya.

Ia memakai hoddie dengan topi yang menutupi seluruh rambutnya serta celana panjang longgar yang menutupi kaki jejangnya, dan jangan lupakan Masker tosca yang menutupi wajahnyaa.

Sakura melihat sosok kecil itu berlari kearahnya yang sedang berada tepat di depan pintu masuk toilet.

Sosok kecil itu semankin dekat dengan langkah kaki yang semankin laju. Sakura merendahkan tubuhnya seraya merentangkan tanggannya saat ia lihat sosok kecil itu semankin berlari mendekat kearahnya.

Namun, sosok itu berbelok membuka pintu toilet meninggalkannya dengan posisi yang bodoh.

Sakura mendongkak dan melihat tangan mungil itu membuka knop pintu toilet dan masuk kedalam.

Sakura tidak bisa menahan tanggisnya melihat sosok kecil itu masuk tanpa melihat kerahnya.

"Sarada" Lirihnya disela sesaknya dada. Putrinya ia melihat putrinya secara langsung selama bertahun-tahun namun tidak mengenalinya.

Hey Mama! Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang