4

5.1K 502 11
                                    

Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Saya hanya meminjam tokohnya saja.
.
.
.
.
.
.
🌟
.
.
.
.
.
.

Happy Reading🌟

.....

Saat ini setelah ia kembali ia tidak akan mengejar cintanya kembali, biarlah yang terpentinglah adalah putrinya.

Mungkin ia bersifat egois kembali memperoleh kebahagiannya setelah pergi tanpa pamit. Membuat orang-orang berfikir ia telah tiada pergi ke dunia fana ini.

Waktunya tersisa empat bulan lagi sebelum pada akhirnya ia dinyatakan benar-benar meninggal. Namun dua bulan kembali ia tidak pernah mendapat pengakuan dari putrinya. Sarada masih sama tidak membiarkannya mendekat walau sejengkal pun.

Saat ini berada di sebuah caffè di depan tempat les dimana sarada belajar. Didepannya seorang rambut merah cerah tengah menyeruput minuman pesanannya dengan santai atau berpura-pura santai ia tak tahu.

Tadi ia tidak sengaja bertemu dengan karin setelah ketahuan mengendap-mengendap di belakang Karin yang berjalan mengantar Sarada ketempat les.

"Jika kau mau aku bisa berhenti, dan kau bisa mengantar Sarada walau awal mungkin ia tidak menginginkannya tapi ia akan terbiasa" Karin membuka suara memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

Sakura menggeleng tidak setuju dengan pernyataan Karin.

"Tetaplah walau mungkin akan merepotkanmu aku mohon tetaplah menjadi pengasuhnya. Ia lebih dekat denganmu daripada aku yang hanya orang luar yang tiba tiba hadir mengaku sebagai ibunya. Ia bahagia bersamamu" Sakura tersenyum tulus membuat Karin mengangkat sebelah alisnya tidak menyangka respon Sakura. Tadi ia berfikir wanita ini akan menyiramnya dan menyuruhnya menjauh dari putrinya. Namun ia telah salah menilai.

"Kau tidak membeciku?" Karin yakin pasti Sakura membencinya yang telah mengambil miliknya walau tidak semua tapi ia yakin wanita pink itu membencinya.

"Aku bersyukur dan berterima kasih telah menjaganya selama ini" Ucap Sakura menatap intens Karin seolah ia tulus mengatakannya.

"Aku hanya mengandungnya lalu melahirkannya tanpa merawatnya, tanpa melihat perkembangannya aku pergi memikirkan diri sendiri. Itulah hal wajar mengapa ia tidak menyukaiku waktu empat tahun bukan waktu yang lama dan selama itu aku meninggalkannya. Aku bersyukur kau lah yang menjadi pengasuhnya TERIMA KASIH" Sakura menyentuh pundak tangan Karin mengenggam jari-jari itu dengan erat sambil mengucapkan Termia kasih berulang kali.

"Putrimu menjauhimu bahkan enggan berada di sampingmu dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama orang lain. Aku tahu kau sering munguntit kami" Karin melepas genggaman tangan Sakura pada jari jarinya.

"Kau selalu menatap kami dari jauh mungkin kau tak mengerti tapi aku tahu bagaimana rasanya diabaikan oleh seseorang yang disayang. Kau bahkan terlihat seperti orang asing pada putrimu sendiri. Setidaknya bencilah aku yang secara tidak langsung mengambil putrimu bahkan sempat mengambil suamimu mengambil posisimu" Sakura menatap Karin dengan mata berkaca-kaca tidak mengira wanita itu begitu mengkhawatirkan perasaannya. Ia tahu Mikoto sempat menawarkan agar Karin dan Sasuke segera menikah demi Sarada namun kala itu Karin menolaknya. Padahal yang ia tahu dari Naruto jika Karin mencintai Sasuke maka dari itu menawarkan diri mengasuh Sarada, namun ia malah menolak permintaan Mikoto.

"Aku pernah kehilangan seorang ibu ia pergi meninggalkanku dan kembali setelah aku berumur 15 tahun dan kau tahu aku sangat membencinya kala itu. Bahkan aku enggan bertatap dengannya, ketika aku berumur 20 tahun aku baru mengetahuinya bahwa ayahku yang telah membuang ibuku dan membawaku pergi karena ayahku tidak mau dengan wanita yang berpenyakitan. Ibu berusaha keras ketika melahirkanku bahkan ia hampir kehabisan nyawanya. Lalu aku membencinya tanpa mencari tahu" Karin mulai terisak. Sakura kembali mengenggam tangan Karin sedikit menyalurkan kehangatan.

Hey Mama! Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang