Naruto adalah milik Masashi Kishimoto
Saya hanya meminjam tokohnya saja.
.
.
.
.
.
🌟
.
.
.
.
.
Happy Reading🌟....
Kehilangan adalah sebuah kata yang menyakitkan. Walau kejadiannya terjadi beratus-ratus tahun lamanya, jika kamu merasa kehilangan seseorang yang berarti rasa kehilangan itu tidak akan pernah hilang dan tak mungkin tergantikan. Mungkin otakmu melupakannya namun hatimu tetap merasakan kehilangan tersebut.
Cinta tidak berlaku untuk saat ini.
Sakura mengintip pintu kamar dimana Sarada sedang tertidur. Saat dirasa Sarada benar-benar tertidur Sakura melangkahkan kakinya.
Dilihatnya Sarada tertidur lelap tanpa beban wajah damainya saat tidur menghangatkan hati Sakura membuat ia tersenyum.
Dibelainya surai pekat itu dengan lembut dan mencium lama kening putrinya. Ia hanya bisa sedekat ini saat Sarada tertidur.
Empat bulan lagi? Ia akan pergi meninggalkan lagi putrinya. Mengapa harus nasib berlaku jahat padanya? Ia ingin berteriak marah, ia ingin menaggis sekeras-kerasnya agar dunia tahu bahwa ini tidak adil baginya.
Namun ia tidak bisa tidak ada yang bisa mengubah keputusan sang kuasa. Bisa saja ia akan mati besok tidak ada yang tahu.
Kembali ia mengencup kening putrinya sebelum meninggalkan kamar itu. Yang tak luput dari pengelihatan Sasuke di depan pintu.
....
"Mengapa harus Sakura" Ino bergumum tidak jelas. Ia tadi dijemput oleh Sai yang mendapat telepon dari Naruto bahwa Ino dan Hinata mabuk berat dirumanya.
Sai menatap Ino yang memandang jalanan sepi dari balik kaca mobil sambil bergumum dengan mengatakan hal yang sama namun tidak dapat didengar baik oleh Sai.
"Ada apa" Ucap Sai sambil memerhatikan jalan takut ia akan menabrak atau melakukan hal yang dapat melukai mereka.
Ino tidak menjawab ia diam lalu menaggis kembali, Sai semankin bingung apa yang sebenarnya terjadi. Ino terlihat hancur seperti tidak ada tujuan hidup.
Sai diam menutup mulutnya untuk bertanya, mungkin Istri pirangnya ini sedang membutuhkan ketenagan dan melajukan mobil mereka dengan tenang
Hinata menaggis sedari tadi setelah kepergian Ino membuat Naruto bingung. Untung saja hari ini Boruto dan Himawari menginap dirumah ibunya.
Ia sudah berusaha bertanya pada Hinata namun tak digubris sama sekali oleh wanita itu.
"Semua akan baik-baik saja" Naruto menepuk pelan pundak Hinata bermaksud menenangkan. Ia tidak tahu apakah semua akan baik-baik saja namun, ia yakin tidak akan terjadi hal buruk selama kita berfikir positif.
Hinata luluh, ia bangun dan memeluk Naruto secara refleks yang tentu saja membuat Naruto sedikit terkejut.
"Semua akan baik-baik saja" Ucapnya ulang, mungkin kata-kata itu dapat menenagkan Hinata yang berada dalam pelukannya saat ini.
Semua memang tidak dapat diceritakan dengan mudah, seseorang membutuhkan waktu akan hal itu. Stay selalu pada orang-orang terdekatmu katakan padanya "semua akan baik baik saja" hal itu mungkin dapat membuatnya tenang daripada dipaksa harus bercerita yang malah membuatnya semankin menderita.
....
"Sakura akhir pekan aku libur, bagaimana jika tamasya?" Sasuke melihat Sakura yang sedang sibuk menulis sesuatu yang mungkin tidak penting.
"Sara ikut? Kita akan jalan-jalan" Sasuke kembali membuka suaranya, saat ini mereka berada diruang keluarga. Sarada sedang asik menonton televisi berisi kartun anak bersamanya sedangkan Sakura berada dipojok sana sedikit jauh dari mereka.
"Hm" Sarada mengangguk menyetujui dan membuat Sakura dipojok sana tidak dapat menahan senyumnya. Mungkin akhir pekan ini sangat menyenangkan.
"Janji ya Sasuke-kun" Sasuke melihat kearah Sakura yang sedang tersenyum disana. Ia mengangguk sepertinya ia harus lembur hingga lusa agar ia bisa berlibur dengan tenang akhir pekan ini.
Sakura kembali menulis di sebuah buku berkunci mililnya dengan senyum tak luntur dari bibir mungilnya. Entah apa yang sedang ia tulis, buku itu seperti sebuah alat untuk mengunggkapkan perasaannya.
Tangannya dengan gesit menulis takut ia akan segera melupkan kebahagian ini dan tak dapat ia tulis di buku biru berkunci itu.
Sarada mulai sedikit terbuka padanya mungkin ia bisa menerimanya walau belum sepenuhnya, namun waktu dapat menjawabnya segera.
Mungkin Karin telah menyakinkan Sarada, ia harus belutut dengan Karin setelah ini menginggat sepertinya hanya mengucapkan terima kasih tidak sepadan dengan apa yang dilakukan karin.
Nyatanya seseorang yang merasa kehilangan adalah orang yang benar-benar baik yang dapat mengerti orang disekitarnya.
Maka dari itu kita akan kuat ketika kita melewati tantangan yang menyakitkan begitu sebaliknya kita akan lemah ketika tantangan itu hanya diisi dengan kebahagian sepenuhnya maka, tak ada pengalaman didalamnya.
Yakinlah kamu kuat.
Tbc..
.
.
.
.
.
."Jangan lupa bersyukur, selalu tebarkan kebaikan"
.
.
.
.
.
.
.
.Vote🌟
Maaf sedikit soalnya lagi gak dapat ide buat nerusin alurnya. Terima kasih😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Mama! Selesai ✔
FanfictionLakukan apa yang membuat dirimu bahagia! Hey Mama SasuSakuSara❤ ©Disclaimer : Masashi Kishimoto Cover by : Pinterest Edit cover by me