7

13 3 2
                                    


Search for

That

One soul.

(◠ᴥ◕ʋ)

#


Kya.....!!!, Akhirnya. .

AAA... Lord..

Jeritan para murid kelas D tak membuat Birma mengubah ekspresi dari biasanya. Beberapa siswa telah berkumpul mengerubungi meja milik Mentari untuk mengucapkan terimakasih.
 
(Reader: loh loh kok Mentari dapat ucapan gitu sih, emang dia ngapain?)

(Writer: tenang, tenang nanti dijelasin, sabar dulu.)

“Terimakasih banyak Mentari, berkat kau Kita tidak jadi dapat nilai merah.”

“Kami sangat beruntung! Kau memang terbaik.”

Bahkan ada pula siswa yang hampir meneteskan air mata Karena bahagia, yap siapa lagi klo bukan si Reno, 1 dari 3 siswa terbandel dikelas D.

“Malaikat... Kau itu malaikat kami.. Mentari.”

“Ah, aku tidak melakukan apapun kok.” Jawab Mentari.

Sementara itu Birma dengan tangan yang bertumpu dagu hanya melihat dengan datar tanpa minat sedikit pun.

“Birmantara, sebenarnya apa yang sudah kau lakukan?”

Birma menoleh ke Irene.

**

Tiga hari sebelum memasuki ujian.

Birma berjalan sambil melihat sekilas siswi yang sedang bermain badminton disaat sore hari namun para pemain yang sebelumnya fokus ke shuttle kok kini telah menghadap sumber keributan yang tidak lama terjadi.

Birma menatap datar Dirga yang sedang berurusan dengan siswa kelas lain yang jumlahnya 3 orang.

Apa lagi kalau bukan masalah kesetaraan.

“Kau itu sama sekali tak tau diri ya?, Bisa-bisanya kau berlagak sok kuat didepan Kami!” ucap Salah satu siswa yang sepertinya dari kelas 1 juga.

“apa kau bilang!!”

Dirga hampir menonjok mereka namun terhenti ketika ada siswa yang menahannya.

Mentari memintaku agar Dirga bisa ikut ke kelompok belajarnya, tapi..

“Lepaskan aku!”
Dirga memberontak.

Lalu siswa penyebab keributan yang berpotongan gondrong mendekati Dirga yang kedua tangannya ditahan siswa lain.

“Aku penasaran berapa siswa dari kelas mu yang akan dikeluarkan nantinya, semoga kau sudah siap.”

“Apa katamu!”

“Kalian semua berhenti!”

“apa maumu?” Dirga membentak Silvia dari kelas 1 B.

“orang luar tidak usah ikut campur!” sekali lagi dibentak namun ia malah tersenyum.

“sebagai Salah satu siswa di sekolah ini, aku tidak akan membiarkan ada tindakan kekerasan begitu saja. Kalau kalian tetap akan berkelahi akan kupanggilkan satpam kampus lo..”

Mistake and Delete. (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang