Mistake and Delete. (On Hold)

12

Believe

In your

Dreams.

¯\(◉‿◉)/¯

“Remia?” Mentari menghentikan dia didepan pintu. Sedangkan Birma dan Irene berdiri di belakangnya agak jauh sambil bersenderkan tembok.

“Ada apa?” ucapnya ragu.

“Ada yang ingin kutanyakan padamu, boleh? Ini tentang Dirga.”

“Ma.. maaf, aku ada urusan.” Remia hendak berlari namun tangannya segera dipegang oleh Mentari.

“sebentar saja kok.”

“Aku tak tau, aku tidak tahu apa-apa tentang itu.” Ia mencoba melepaskan pegangan Mentari tetapi dirinya malah terjatuh dan kamera yang selalu ia bawa kemana saja ikut mencium dinginnya lantai dari ubin tersebut.

“maaf apa kau baik-baik saja?”
Mentari mengulurkan tangannya.

Remia meraih kamera yang terbanting tadi dan mencoba menghidupkannya dengan aura cemas.
“tidak.. kameranya, tidak nyala.”

“maaf, gara-gara aku..

“Tidak, ini salahku sendiri.” Ia berdiri dan langsung berlari tanpa menoleh.

“tunggu..”

Remia tak merespon.
Sambil berlari ia membatin  "aku tidak ingin terlibat. Jangan."

**

RULES.

Di akademi ini, para siswa diwajibkan berada di lingkungan kampus dan dilarang meninggalkan kampus kecuali pada saat beberapa khusus. Selain itu, kontak dengan orang luar juga dilarang, termasuk anggota keluarga dan wali.

**

Birma melihat Remia berlari tanpa menoleh sambil membatin.

Antropologis Edward Hall membagi interaksi sosial ke dalam empat zona spasial. Salah satunya adalah zona “akrab” dengan istilah “tahap intim” sebagai jarak terdekat nya.
Jarak ini cukup dekat untuk seseorang merangkul orang lain, dan banyak memberikan penolakan.

Tapi ada beberapa pengecualian, misalnya saja Mentari, meski jaraknya sangat dekat, Tapi dia bisa menghindari reaksi penolakan dari orang lain.
Namun Remia menolaknya. Sepertinya dia takut berhubungan dengan orang lain. Karena itulah.. dia terus menunduk.

**

Akhir pekan.

Remia berlari menuju Mentari dan Birma yang sedang menunggunya.

“Maaf..huh..huh..” nafasnya memburu.

“Seharusnya akulah yang harus meminta maaf, kan aku yang merusakkan kamera digitalmu.” Mentari mendekat.

“tidak, akulah yang sangat ceroboh.”

Dan mereka tetap berlomba menjadi orang yang salah didepan mall terbesar di akademi tersebut.