Home
Is
You.
ヾ(*’O’*)/
“Sudah kubilang! Kejadiannya bukan begitu! Mereka bertiga tau.”
“Tapi tetap saja..”“Cih..
Ada apa?
Birma memasuki kelas dan disuguhi perdebatan kecil antara Dirga dan Seli.“Birma? Sepertinya telah terjadi sesuatu yang gawat.”
Ucap Mentari mendekat ke wajah Birma.**
“Anggota klub basket dari kelas 1-C mengajukan keluhan terhadap Dirga kepada pihak sekolah.
Mereka mengklaim bahwa seusai latihan, Dirga menyerang dan melukai mereka, tanpa alasan yang jelas.”“itu membela diri, membela diri!”
Dirga tak terima apa yang dikatakan oleh ma'am Risa sambil menggebrak meja.“Mereka cari gara-gara karena iri bahwa aku ditempatkan di tim inti!”
“Tapi tidak ada buktinya, misal ada saksinya, ceritanya bisa lain lagi.” Ma'am Risa perjelas.
“Hey semuanya! Adakah dari kalian yang melihat kejadian tersebut?”
Mentari seperti biasa ikut andil dalam kekacauan tersebut.
Namun tidak ada seorang pun yang membela.Disisi lain, Irene diam-diam memperhatikan seorang siswa yang hanya menunduk diam dengan muka was-was.
“Sebaiknya kau itu dikeluarkan saja mas rambut merah. Keberadaanmu itu benar-benar mempersulit.” Jefri tampak lebih bahagia sambil melihat pantulan wajahnya dalam cermin.
Ada-ada saja, cowok kok berias.“Ha!!?”
“Dirga, jangan!” Rino siketua meneriaki Dirga yang hampir menyerang Jefri.
“Seminggu lagi, akan diadakan pembicaraan antara kelas C dan perwakilan dari OSIS. Berdasarkan hasilnya, bisa saja kalian akan mendapatkan pengurangan poin, atau Dirga akan mendapatkan sanksi kedisiplinan.”
***
Di sebuah mini bar yang bercahayakan lampu diskotik, sebagian besar siswa kelas C telah singgah dan menyantap berbagai macam jenis minuman. Salah satunya ialah Bintang, yang ditemani entah itu pacarnya atau hanya sekedar perempuan bayaran yang dipaksa.
Dengan sangat hati-hati perempuan dari kelas C tersebut menuangkan air sejenis soda kedalam gelas yang dipegang oleh Bintang.
“Para monyet dari kelas D itu, pasti sekarang lagi ribut.” Sambil menggoyang-nggoyangkan Gelas berisikan soda.
2 menit kemudian datanglah Haris, teman sekelas Bintang yang notabenenya diubah menjadi anak buahnya.
Penampilannya sangat tak beraturan, kotor dan babak belur. Namun tak terlalu parah.
“Bintang, sepertinya ada yang melihat kami saat berkelahi dengan Dirga. Ahgr..”
Haris menjatuhkan diri didepan bodyguard bertubuh kekar dengan kacamata hitam.“Bad boy!” bugh! Argh.. bugh! Argh..bugh..
Pria tersebut memukul Haris dengan tenaga yang lumayan. Darah mulai menetes dari hidung dan mulut Haris.Ia diseret menghadap ke Bintang.
Si Bintang yang memegang gelas berisikan soda mendekati wajah Haris. “Kau sudah terlihat seperti korban sekarang ini.” Tetes demi tetes soda disiramkan ke kepala Haris.“Te..teri makasih.”
Mata elang telah diluncurkan padanya.
“Jalankan saja peran kalian sesuai rencana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake and Delete. (On Hold)
ChickLitsekolah yg menilai siswanya berdasarkan kepantasan.