Chapter III

452 90 6
                                    

"Aku merasa kekuatanku terus terkuras, aku tak punya banyak waktu," katanya seraya menarik kedua pipinya ke belakang berharap dengan itu keriputnya dapat menghilang walau hanya sedikit, "Keriputku semakin menjadi, dan aku hanya mempunyai tiga beruang kecil tak berguna," ucapnya sembari terus memijit pelipisnya yang terasa pening dengan tampang kesal.

"Mungkin kau harus merekrut orang lain, seseorang yang dapat membantu mencapai keberhasilanmu, Bagaimana dengan orang ini?" Saran dan tanya sang cermin seraya menunjukkan sebuah foto seseorang ke Terumi.

"Ceritakan lebih banyak lagi, Cermin Ajaib," ujar Terumi yang merasa tertarik dengan saran sang Cermin.

Disclaimer = Masashi Kishimoto

[Uchiha Sasuke & Haruno Sakura]

Story by CherrySaki

Inspired : Film kartun Red Shoes and Seven Dwarfs

Please review!

WARNING!

OOC, Typo(s), EYD berantakan, DLDR! Silahkan klik tombol "back" jika anda tidak menyukai fanfic ini.

"Hey! Hey! Di sini! Di sini! Cepat kemari, dan lihat ini!" Seru Sai kepada ke-enam temannya yang lain seraya menunjuk ke arah tanah yang terlihat seperti jejak seseorang yang terbang menggunakan sapu terbang, dilihat dari bayangannya. Mendengar itu sontak ke-enam temannya yang lain langsung bergegas ke-arahnya.

"Apa itu?" Tanya Gaara setelah sampai di sebelah Sai dan melihat apa yang Sai tunjukan. Tanah depan rumah mereka yang terdapat sebuah jejak, pandangan mereka mengikuti arah jejak itu, yang berasal dari sebuah kandang yang sudah terbengkalai,  hingga pandangan mereka berhenti di sebuah pohon yang batangnya tertancap sebuah sapu terbang dan di tengah pohon itu nampak berlubang membentuk siluet orang yang nampaknya menabrak pohon.

"Aku tahu banyak tentang siluet, dan kurasa siluet ini milik seorang penyihir," tebak Neji setelah mengamati jejak tadi.

"Jangan menyimpulkan sesuatu yang belum benar," kata Naruto

"Ya, itu bisa jadi penyihir. Atau... Ya itu penyihir," lanjut Naruto yang nampak tak yakin seraya mengangguk-anggukkan kepalanya dan memegang dagu, berpikir.

"Penyihir? Penyihir yang mengutuk kita?" Tanya Sasuke.

"Kalau begitu mari kita tangkap penyihir itu dan buat dia untuk mematahkan kutukan ini." Ajak Sasuke kepada teman-temannya.

Klontang....

Bunyi dari arah dalam rumah membuat mereka terdiam dan langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu rumah.

Sasuke memberikan isyarat kepada teman-temannya untuk maju secara diam-diam mengikuti dia. Lalu, Sasuke menunjuk Naruto yang berada pada barisan paling belakang, memberikan isyarat. Naruto terdiam, mencoba mengerti isyarat yang Sasuke berikan. Setelah mengerti, dia langsung menggangukkan kepala dan masuk ke dalam rumah melalui pintu samping.

Red Shoes and Seven DwarfsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang