|| Sandal Nyusahin ||

52 4 2
                                    


Arka menjalankan aktivitas paginya kala liburan. Seperti biasa dia melakukan jogging sendirian karena Lea tidak mau menemaninya. Arka melihat aplikasi di ponselnya ternyata dia sudah menempuh jarak sebanyak sepuluh kilometre. Rekor untuk hari ini.

Notifikasi whatsapp berbunyi dan Arka mengintipnya.

Bunda

nanti anterin bunda ke rumah klien ya. Buruan pulang...

***

Sesampainya di rumah Arka memasuki rumah dan melihat ada sandal berwarna pink bermotif bunga – bunga. Dia yakin itu bukan sandal adiknya. Arka hanya heran saja, siapa pagi – pagi sudah bertamu. Tak lama berselang dari lamunanannya tentang sandal itu, ada sebuah mobil berhenti di depan rumahnya dan perempuan berhijab turun dari mobilnya. Kalau yang ini Arka tahu, dia Tika.

"abis olah raga, Kak?" tanya Tika ketika berjalan ke teras rumah sahabatnya.

"iya. Lo tumben pagi amat kesini?"

"ya biasalah. Siapa yang kuat nahan gossip lama – lama" ucap Tika sambil bercanda disusul tawa Arka

"yaudah masuk aja sono. Kayaknya Lea udah nunggu dari tadi soalnya gua ajak jogging juga gak mau dia"

"yaudah gue masuk dulu yak" pamit Tika dan Arka mempersilahkan

Pandangannya masih tidak lepas dari sandal yang sangat girly itu. Menurut Arka sandal ini lucu. Aneh, padhal ini hanyalah sandal dan biasanya dia tidak menaruh perhatian berlebihan pada benda semacam ini.

"yaelah kucing, kenapa lo tiba - tiba pup di sandal orang sih" racau Arka pada kucing yang tidak tau diri itu dan lalu kucing itu berjalan tanpa merasa salah.

Mau tidak mau, Arka harus membersihkan sandal itu dari kotoran kucing. Dia mengambil selang untuk menyemprot kotoran kucing dari sandal itu lalu menjemurnya di atas pagar rumah.

Arka pun masuk rumah untuk segera mandi dan mengantar bundanya.

***

Di kamar Lea, meskipun hanya terdapat tiga orang tapi brisiknya seperti penghuni kelas disaat jam kosong. Malah melebihi itu.

"nyokap gue pas gue pulang kaget tuh sambil bilang begini 'anak gue kenapa pulang – pulang nangis begini? Dilamar konglomerat lo, Non?' "

Dea mempraktikan monolog mamanya saat menyambutnya pulang dan itu berhasil mengundang tawa sahabat – sahabatnya.

"lo sih Le, milihin film malah yang begitu. Pilihin yang romantic atau komedi napa? Gak jago lo, Le" protes Tika

"ya maaf. Habisnya gue kan udah nonton sama Kak Andrew. Bagus filmya. Buset dah, Kak Andrew nangis juga waktu itu" komentar Lea

"padhal lo gak tau, Le. Kakak lo aja keluar gedung dan gak nemenin gue nangis lihat film itu karna dia gak ada waktu buat tangisin masa lalu kalian"

Dea malah mereview ulang kejadian kemaren. Pelukan Arka yang erat. Arka yang menceritakan keluarga mereka hingga membuat Dea menangis mendengarnya dan Arka yang terheran – heran karena Dea menangis. Dea tau beban yang ditanggung Arka tidak ringan dan tidak mudah menjadi Arka. Sepertinya Arka belum 'sembuh' dari masa lalunya tapi syukurlah sepertinya Lea sudah kembali lebih baik dari pada Arka.

"mungkin kalau gue diposisi Kak Arka, gue udah gila kali"

"oh ya, jadi gak ke PIM?" tanya Lea kepada sahabat – sahabatnya. Mereka berdua mengangguk antusias

"yaudah lo berdua pesen grab deh. Gue mau mandi dulu sama minta duit ke bunda" pamit Lea dan keluar dari kamarnya.

***

Refrain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang