|| Bukan Mimpi ||

114 9 4
                                    

PENGUMUMAN

Bagi seluruh anggota osis, ketua ekskul, dan ketua kelas wajib mengikuti kemah kepemimpiman yang akan diadakan hari sabtu dan minggu.

Dea membaca madding yang tepat terdapat di lobby sekolah ketika dia hendak pulang. Sepertinya pengumaman ini baru saja ditempel.

Pikirannya langsung melayang pada Arka, sang ketua kelas. Kemah kali ini bisa saja momen tak terlupakan baginya kalau Selena tidak ikut. Dea juga tidak tahu apakah Selena merupakan ketua kelas atau tidak. Cemburu Dea bisa ganas jika Selena ikut serta dalam kemah kali ini.

***

Arka membantu bundanya di butik dengan mengangkat gulungan kain lalu ditata olehnya. Kalau memiliki waktu luang, Arka memang sudah terbiasa membantu bisnis bundanya.

"Kak, ikut kemah yah?" tanya Lea yang muncul tiba – tiba.

Arka mengangkat alis.

"hah? Bukannya cuman osis doang?" tanya Arka masih mengangkat gulungan kain.

"itu kan tahun kemaren. Sekarang semua ketua ekskul sama ketua kelas juga ikut" jelas Lea

Arka mengambil ponsel Lea dan dia melihat postingan Instagram yang dikelolah oleh osis sekolahnya. Ternyata benar, dia harus ikut kemah. Arka tidak mempermasalahkannya toh kemah juga dilakukan diwaktu libur. Sayangnya tidak ada Selena yang dia suka.

"sama yayang aku dong" ucap Lea antusias.

"iya, sama yayang lo. Elah, bucin amat"

"lo juga bakal bucin pada waktunya kali, Kak"

Arka mengambil duduk setelah selesai menata gulungan kain. Dia mencerna kalimat yang akan dilontarkan pada Lea. Adiknya merupakan tempat curhat terbaiknya mengingat jarak umur mereka sangat dekat.

"Selena menurut lo gimana? Kalau gue jadian sama Selena, gimana Le?" tanya Arka

"ya jadian aja. Gue tunggu putusnya" ucap Lea tak acuh

"kok lo gitu?" tanya Arka tak terima.

Menurut pengamatan sang adik, kakanya dengan Selena memang saling menyukai namun ada yang kurang pas diantara mereka. Lea juga tidak tahu apa itu namun menurutnya Selena yang sangat ambisius dan tidak bisa diajak kerja sama dalam hal apapun terutama urusan contek menyontek membuat nilai Selena minus dimata Lea. Disini restu dari adik mempengaruhi langkah Arka.

"lo pernah dengar gak sih Selena neyebelin setengah mampus? Pelit banget minjemin PR mana gak mau ngajarin temennya"

Rumor tentang Selena memang selalu seperti itu dan terbukti benar. Arka juga tahu sendiri melalui teman sekelasnya yang merupakan temen sekelas Selena ketika SMP.

"ya mungkin si Selena minta temennya buat belajar lebih keras lagi. Lo positive thinking napa sih"

"ya gak gitu juga kali, Kak Arka. Bayangin deh, temen lo tuh lagi ujian terus dia bener – bener gak jago matematika. Kalau lo gak contekin dia tuh anak bakal dapet nol. Lo tega gak contekin temen lo?"

"ya mana mungkin gue tega, Le" ucap Arka penuh pelampiasan

Lea memperlihatkan jari jempol dan telunjuknya mengarah pada Arka. Kakanya sangat tepat.

"lo tau kan, semua orang punya bidangnya masing – masing. Designer kayak bunda gak perlu belajar kimia begitu pun matematikawan yang gak perlu belajar sejarah. Nah, karna kita masih kudu belajar semuanya, apa salahnya sih lo bantu temen lo" oceh Lea panjang lebar dan Arka mengangguk setuju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Refrain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang