Perlahan-lahan Ana mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan cahaya yang memasuki retina matanya. Diantara kesadaran yang belum juga pulih Ana menatap kamar di mana ia berada saat ini. Seketika ia tersentak bangun saat ia menyadari apa yang terjadi.Luna, Diana. Lirihnya.
Ceklek
Pintu dibuka di sana pria itu berdiri sambil membawa nampan di tangannya dengan senyuman yang terpatri di bibirnya.
Sudah bangun sayang? Tanya pria tersebut sambil berjalan menghampiri Ana.
Brengsek apa yang kau lakukan padaku? Di mana sahabat-sahabatku?
Tenanglah sahabat-sahabatmu itu baik-baik saja mereka sudah diantarkan oleh para anak buahku. Jawabnya sambil tersenyum dan merapikan rambut Ana yang tampak sedikit berantakan akibat baru bangun.
Brengsek, apa yang kau inginkan dariku mengapa kau menculikku? Pekik Ana..
Aku tidak menculikmu sayang, aku hanya mengambil apa yang sudah menjadi milikku.
Aku bukan barang yang seenaknya bisa kau miliki kau tidak punya hak. Sinis Ana.
Tentu saja aku punya hak karena aku telah membelimu dari Nora si wanita matre itu!
Nora? Ulang Ana tak mengerti.
Ya, Nora bibimu adik dari ibumu. Jawab pria itu dengan seringai yang lagi-lagi tercipta di bibirnya.
Ckckternyata benar kata orang-orang kalau orang brengsek itu cocoknya berteman dengan orang brengsek pula. Sarkas Ana.
Lagi-lagi sebuah seringai tercipta di bibir pria itu.Terserah apapun yang akan kau katakan tapi satu hal yang pasti dan harus kau sadari kalau pria yang kau katakan brengsek ini sebentar lagi akan menjadi suamimu.
Sebuah seringai dan senyuman yang penuh misteri tercipta di bibir Ana, Jangan bermimpi karena selama ijab kabul belum terucap maka segalanya bisa saja berubah. Sanggah Ana dengan santai.
Aku suka semangatmu itu sayang tapi lihat saja aku yakin kalau kau pasti akan menjadi milikku jadi sebaiknya kau siapkan saja dirimu . Ucap pria bernama lengkap Robin Rudiat tersebut.
Ana mengangkat kedua bahunya acuh menanggapi ucapan pria tersebut. Melihat sikap santai Ana sebuah seringai tercipta di bibir Robin. Ternyata tak sesulit yang aku kira. gumamnya sesaat sebelum meninggalkan kamar yang ditempati Ana.
Tanpa setahu Robin sebuah serigai licik tercipta di bibir Ana saat mendengar gumaman Robin. Tertawalah dan nikmati kemenanganmu sebelum akhirnya kau menangis menyadari kebodohanmu. Beo Ana sambil menatap pintu yang sudah tertutup. Sementara itu di tempat yang berbeda dua orang perempuan tengah duduk di sebuah kafe. Tak seorangpun diantara mereka yang bersuara hanya sekali-kali suara helaan nafas berat yang terdengar dan kening mereka yang mengernyit menandakan mereka sedang memikirkkan sesuatu.
Menurutmu apa yang harus kita lakukan untuk menolong Ana? Tanya Diana memecah kebisuan mereka.
Bagaimana kalau kita lapor polisi saja Di? Tanya Luna sedikit ragu.
No, itu terlalu beresiko kalau pria itu berani datang dan menculik Ana di hadapan kita berarti dia sudah punya rencana yang cukup matang.
Iya juga sih lalu kita harus gimana?
Gimana kalau.. Diana mencoba menjelaskan ide nya kepada Luna.
Wah boleh juga sih idemu, tapi apa kita gak butuh bantuan orang lain lagi?
Kalau menurutku semakin sedikit yang terlibat dalam ide ini maka peluang berhasilnya akan semakin besar hanya saja kita juga harus punya rencana lain buat jaga-jaga kalau rencana awal gagal. Ucap Diana panjang lebar.
Baiklah kalau begitu kita sepakat pakai rencanamu sebagai rencana (a) dan rencanaku sebagai rencana cadangan. Ucap Luna sambil tersenyum.
Tak terasa waktu berlalu dua hari sudah Ana disekap di kediaman Robin dan besok merupakan hari pernikahannya bersama Robin. Kegelisahan mulai menyentil hatinya akankah Diana dan Luna dapat membantunya. Beruntung semenjak kejadian Angga mendatangi rumah Ana mereka bertiga memutuskan untuk mendatangi salah satu sahabat mereka yang kebetulan sering menciptakan berbagai alat yang berhubungan dengan mata-mata. Dan berkat bantuan dari alat-alat yang diberikan oleh sang sahabat maka mereka dapat saling mengetahui keberadaan dan lokasi masing-masing.
Di kamar yang penuh dengan hiasan layaknya kamar pengantin itu Ana berjalan mondar madir. Dandanan ala pengantin tidak dapat menyembunyikan raut kegelisahan yang saat ini dirasakan oleh Ana. Ya Allah haruskah jalan hidupku tragis seperti ini dinikahi secara paksa oleh pria brengsek yang katanya sudah membeli diriku, Aku bukanlah barang yang bisa mereka perjual belikan. Luna, Diana hanya kalian harapanku semoga kalian memiliki rencanauntuk menghentikan kegilaan ini. Lirih Ana di dalam hatinya.
Ceklek..
Pintu dibuka di sana Robin berdiri dengan mengenakan tuksedo putih dan senyuman yang terpatri di bibirnya tak dapat Ana pungkiri kalau ia terlihat sangat tampan hari ini. Hai sayang.., bagaimana apakah kau sudah siap? Sebentar lagi pria brengsek ini akan menjadi suamimu. Ucap Robin dengan seringai yang tercipta dibibirnya.
Ana memutar matanya jengah, Dalam mimpimu. Sinis Ana dengan sisa keberanian yang ada .
Robin berjalan mendekati Ana yang tampak mulai ketakutan. Melihat Robin yang mendekatinya Ana berusaha mundur dan menjauh dari Robin hingga langkah Ana terhenti oleh dinding yang berada di belakangnya. Sebuah seringai kembali tercipta di bibir Robin kala ia telah memerangkap Ana dengan kedua tangannya yang sudah berada di sisi kiri dan kanan tubuh Ana. Semua itu bukanlah mimpi sayang sebentar lagi hanya tinggal 2 jam lagi dan kau akan menjadi milik dari pria brengsek ini. Tengasnya sambil menatap mata Ana dengan penuh ketegasan. Bibir Ana keluh tak ada satu kata pun yang dapat terucap dari bibirnya. Rasa takut dan gelisah semakin mendominasi hatinya. Ada apa sayang, kenapa kau hanya diam di mana keberanianmu itu mengapa saat ini aku melihat ketakutan dimatamu. Tanyanya dengan seringai yang masih menghiasi bibirnya.
Ddasar brengsek. Umpat Ana terbata seraya berusaha mendorong tubuh Robin yang masih memerangkapnya.
HmBaiklah saat ini aku harus pergi,namun sebentar lagi aku akan kembali dan saat itu tak ada seorang pun yang bisa menghentikan apapun yang akan ku lakukan padamu tidak juga kau! Tegasnya kemudian mencuri sebuah ciuman di bibir Ana lalu beranjak meninggalkan kamar Ana.
****
Sorry for typo n jangan lupa vote & commentnya yach.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOUR LOVE
RomanceBagaimana perasaan kalian saat kalian tahu kalau foto dan biodata kalian digunakan oleh orang terdekat kalian untuk mendaftar pada sebuah aplikasi perjodohan? Dan bagaimana perasaan kalian disaat seorang pria arogan yang tak kalian kenali datang dan...